Pandemi Covid-19, Mentan SYL: Vaksin Terbaik adalah Pangan yang Cukup

  • Bagikan
Sumber foto: cnnindonesia.com

Mediatani – Setelah hampir setahun lamanya pandemi covid-19 di Indonesia, sejumlah negara mencoba kembali bangkit agar perekonomian tetap berjalan dan bisa kembali stabil. Beberapa negara mencoba mengendalikan serangan virus covid-19 ini dengan berbagai cara. Menerapkan protokol kesehatan dan meminimalisir kegiatan yang bisa menyebabkan kerumunan misalnya. Tidak hanya itu, yang heboh beberapa bulan ini adalah pengendalian virus covid-19 dengan menggunakan vaksin.

Merespon hal tersebut, Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian mengatakan bahwa vaksin terbaik menurutnya adalah pangan yang cukup. Oleh sebab itu, salah satu upaya Kementerian Pertanian untuk menjawab adanya peningkatan pertumbuhan penduduk serta kebutuhan pangan guna meningkatkan produktivitas adalah program food estate.

“Salah satu caranya yang bisa dilakukan yaitu dengan pengoptimalan lahan – lahan marjinal yang masih tersedia, contohnya seperti lahan rawa yang pasang surut agar memacu produksi lewat perluasan areal dan juga peningkatan produktivitas.

“Sebagaimana arahan Bapak Presiden, kita harus menggunakan cara-cara baru dengan pendekatan teknologi dan memperluas skala cara bertani kita,” kata Syahrul dalam keterangan tertulis, Kamis (11/2/2021).

Menteri Pertanian SYL menyampaikan hal ini saat melakukan kunjungan kerja di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Kunjungan kerja ini dilakukan sekaligus untuk menyaksikan panen padi di kawasan food estate Kalimantan Tengah.

Kunjungan kerja yang berlangsung di Lokasi Desa Gadabung, Kecamatan Pandih Batu ini dihadiri oleh Syahrul Yasin Limpo dan jajaran pejabat eselon satu Kementerian Pertanian (Kementan). Tidak hanya itu, hadir pula perwakilan pemerintah daerah yaitu Sugianto Sabran selaku Gubernur Kalimantan Tengah serta Edy Pratowo selaku Bupati Pulang Pisau.

Menteri Pertanian SYL menyatakan bahwa total areal food estate yang ada di Kalimantan Tengah memiliki luas sekitar 164.598 hektare (Ha). Sementara di Kabupaten Pulang Pisau itu sendiri memiliki luas sebesar sepuluh ribu hektare. Syahrul Yasin Limpo juga menambahkan, pengelolaan dan penanganan pertanian setiap daerah tidaklah sama.

“Persoalan pertanian pasti selalu dinamis. Sehingga, para kelompok tani harus bisa lebih kuat. Yang harus diperhatikan adalah tetap saling kerja sama, tidak saling menyalahkan, dan menyempurnakan yang kurang,” ungkapnya.

Syahrul Yasin Limpo juga menjelaskan tentang food estate di Kalimantan Tengah bisa menjadi sesuatu yang besar nantinya. Meskipun demikian, Syahrul menilai terdapat beberapa tantangan diantaranya cuaca yang cukup ekstrem, faktor dari kerajinan petani dan juga serangan hama di lapangan.

“Kalau di lahan rawa biasanya hasil panen bisa sampai lima ton per hektare, dan itu sangat membanggakan. Oleh sebab itu, melawan serangan COVID-19 bukan hanya dengan vaksin tapi juga dengan mempertahankan ketersediaan pangan yang mantap,” jelasnya.

Sementara itu, Sugianto Sabran selaku Gubernur Kalteng menyampaikan bahwa program food estate pada tahun 2020 di Kalimantan Tengah sudah berjalan cukup baik dan lancar.

“Total yang sudah kami panen adalah seluas 2.875 hektare dari total luas lahan yang ditanam 18.879 hektare dan dipastikan setiap hari akan terus bertambah,” jelas Sugianto.

Sugianto juga mermberikan tanggapannya tentang adanya berita gagal panen yang sempat beredar. Dia menjelaskan pihaknya serta jajaran Forkopimda segera mungkin bergerak cepat melakukan pengecekan ke lapangan.

“Pihak kami bersama Pak Kapolda dan Pak Danrem, pada hari Selasa, 9 Februari lalu telah mengunjungi sebanyak empat titik. Meskipun, dalam tahap awal membangun, ada kekurangan. Tetapi dengan adanya dukungan pemerintah pusat utamanya dari Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Insyaallah program ini akan lebih baik dan bisa menjadi contoh nasional,” pungkasnya.

  • Bagikan