Mediatani – Cabai merah merupakan salah satu komoditas yang punya nilai jual tinggi di pasaran. Saat ini, sudah sangat banyak orang yang mencoba untuk membudidayakan cabai agar hasilnya nanti dapat dipanen untuk dinikmati sendiri maupun dijual kepada orang lain. Namun, penanaman atau budidaya cabai merah ini perlu dibarengi dengan pengetahuan yang tepat. Dengan begitu, Anda tahu apa saja yang harus dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang subur untuk memberikan buah hasil yang banyak.
Selain mengetahui cara budidaya yang baik, penentuan pasar untuk penjualan (apabila hasilnya digunakan untuk dipasarkan) juga sangat penting. Berikut adalah cara dan panduan yang dapat memberikan Anda gambaran dan informasi bagaimana cara terbaik untuk merawat cabai merah.
Syarat Tumbuh Cabai Merah
Sebelum mulai menanam cabai merah, sebaiknya mempertimbangkan hal yang penting pre-menanam terlebih dahulu. Kita harus terlebih dahulu mengetahui syarat-syarat apa saja yang perlu diikuti agar tanaman cabai dapat tumbuh dengan sempurna. Tanaman cabai pada dasarnya merupakan tanaman yang mudah tumbuh di berbagai daerah dan kondisi tanah seperti apapun. Namun ada beberapa hal pula yang perlu dipertimbangkan.
- Tanaman cabai harus ditanam pada tanah yang gembur dan subuh. Hal ini dapat dilakukan dengan mengolah lahan dengan baik. Campurkan juga pupuk organik untuk membantu penyuburan tanah.
- PH tanah berkisar antara 6,5 – 6,8. Dalam hal ini, cabai harus ditanam dengan tanah dengan tingkat netral.
- Cabai membutuhkan sangat banyak air. Ketersediaan air untuk tanaman ini sangat penting sebagai pelarut unsur hara ataupun digunakan dalam proses fotosintesis dan proses respirasi.
- Cabai cocok ditanam pada daerah yang memiliki curah hujan sedang. Artinya tidak berlebihan dan juga tidak terlalu sedikit.
Proses Menanam Cabai Merah
Selanjutnya, Anda perlu mempelajari proses menanam cabai merah. Dengan mengetahui setiap detailnya, Anda akan lebih siap memelihara cabai yang ditanam tersebut.
-
Mempersiapkan Lahan
Lahan menjadi sebuah hal yang sangat penting dalam menanam cabai merah. Pertama-tama, siapkan terlebih dahulu lahan dan lakukan proses pembajakan. Hal ini bertujuan untuk menggemburkan tanah sehingga tanah menjadi lebih subur. Ukurannya dapat disesuaikan agar dapat memuat setiap bibit cabai yang sudah disiapkan.
-
Persiapan Pembibitan dan Penanaman
Mulailah menanam bibit cabai merah satu per satu dengan menabur beberapa benih pada satu lubang pada tanah. Kemudian lakukan penyiraman secara berkala. Biasanya penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore. Lebih jelasnya baca artikel ini, Cara Membuat Benih Dan Bibit Cabe Sendiri.
-
Pemeliharaan Tanaman Cabai
Memelihara tanaman cabai juga perlu diperhatikan, termasuk pemberian pupuk lanjutan, pengikatan tanaman, penyiraman berkala, dan memperhatikan kondisi cuaca yang sedang berlangsung selama proses penanaman.
Pengairan, bagian ini harus diperhatikan dengan seksama. Pada musim kemarau, penyiraman air dapat dilakukan dengan cara penggenangan atau membuat parit kecil di sisi bedengan. Parit ini juga berguna di musim penghujan agar air tidak berlebih dan dapat dibuang segera dari ladang penanaman. Rekomendasi perawatan tanaman cabai di musim hujan bisa anda baca pada artikel ini, Agar Tanaman Cabe Tetap Sehat di Musim Hujan.
Penyulaman, yaitu mengganti tanaman yang mati atau rusak dengan tanaman yang baru. Periksalah tanaman cabai setiap satu minggu sekali agar tanaman yang rusak dapat segera ditangani. Cabutlah tanaman yang rusak atau mati dan gantikan dengan bibit yang baru.
Pasanglah patok ajir di samping tanaman saat tanaman telah berumur seminggu setelah tanam, lalu ikat tanaman cabai pada patok ajir. Pengikatan ini berguna agar batang tanaman tidak mudah goyah saat diterpa angin sehingga pertumbuhan vegetative tanaman dapat lebih maksimal. Ingat, hati-hati memasang patok ini agar tidak melukai atau merusak akar tanaman cabai.
Pemangkasan, tahap ini perlu untuk meningkatkan produktifitas tanaman cabai. Di dataran tinggi, pangkaslah tunas tanaman cabai setelah tanaman cabai berumur 1 bulan. Sedangkan untuk lahan pada dataran rendah, pemangkasan dilakukan pada saat cabai berumur 3 minggu. Tunas yang dipangkas adalah tunas yang terdapat pada ketiak daun.
Pemupukan, dilakukan susulan (selain pupuk dasar) setiap dua minggu sekali sampai panen terakhir. Cara praktisnya adalah dengan menggunakan pupuk cair yang telah diencerkan, kemudian siramkan langsung pada tanaman. Anda juga bisa menambahkan pupuk NPK ke dalam campuran tersebut.
-
Sanitasi Lahan
Hal ini dilakukan dengan beberapa tahap. Pertama, lakukan pengendalian hama atau gulma yang menggangu tanaman. Selain itu, pengendalian air ketika musim hujan tiba juga sangat diperlukan karena ada potensi terjadinya genangan air sehingga perlu dialirkan ke tempat lain agar tidak membuat tanaman mati. Selain itu, ketika tanaman cabai terkena penyakit, maka lakukan sanitasi dan kendalikan hama sedetail mungkin.
-
Pengendalian Hama
Pengendalian hama dilakukan dengan cara PHT atau Pengendalian Hama Terpadu, yang paling penting adalah mengenali jenis hama dan penyakit yang terjadi pada tanaman agar tahu tindakan yang bisa diambil selanjutnya untuk memperbaiki keadaan, dan lakukan tindakan yang cepat dengan melakukan pengendalian terkontrol
-
Proses Panen
Proses panen merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu setelah berminggu-minggu menunggu tanaman cabai subur. Proses panen tanaman cabai merah sangat mudah. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah tanaman cabai bisa dipetik setelah berusia 90 hingga 120 hari setelah masa tanam. dan yang perlu diperhatikan adalah persentase masak tanaman atau cabai adalah berkisar antara 80-90 persen maksimal.
Kesimpulan
Seperti itulah panduan budidaya cabai merah baik dan benar. Banyak yang mengira bahwa menanam cabai bukanlah perkara yang mudah. Tetapi dengan mengikuti panduan yang ada dan kesabaran dalam merawat, pekerjaan menanam akan terasa menyenangkan dan pastinya akan membuahkan hasil yang maksimal bagi para petani.