Mediatani – Komunitas petani Situbondo melakukan panen perdana tanaman sorgum dilahan seluas 3 hektar, Sabtu (14/8/2021). Lahan tersebut berada di Dusun Semekan, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Situbondo. Kegiatan panen tersebut dipantau langsung oleh Kepala Disnak Keswan Kabupaten Situbondo, M Hasanudi Riwansah.
Panen sorgum ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak dan meningkatkan kesejahteraan petani di tengah pandemi Covid-19. Diketahui, sorgum merupakan sumber pangan yang dapat digunakan sebagai pakan altenatif untuk ternak.
M Hasanudin Riwansah mengatakan, pihaknya tetap konsisten dalam menjalankan program unggulan dari Kementeian Pertanian RI terkait kemandirian pakan ternak. Selain itu, kegiatan ini merupakan upaya pemulihan ekonomi dimasa pandemi Covid-19 yang tidak kunjung usai.
Dengan adanya tanaman sorgum seluas 120 hektar di Situbondo ini, para petani diharapkan bisa menciptakan dan mengolah batang shorgum menjadi silase pakan ternak secara mandiri.
Ketua Kelompok Tani Sorgum Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Suherman menargetkan dalam sebulan sekiranya bisa melakukan panen sorgum untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak. Oleh karena itu, semua anggota kelompok tani saat ini mulai menanam sorgum.
“Dengan memanfaatkan lahan seluas 10 hektare, sekiranya dengan biaya garap yang murah, masa panen tanaman sorgum hanya dua bulan. Selain itu, salah satu keistimewaan tanaman sorgum yakni, satu kali tanam sorgum bisa panen empat kali,”pungkasnya.
Adapun upaya yang dilakukan pemerintah setempat dalam meningkatkan kesejahteraan para petani sorgum, yaitu terus melakukan pendampingan, mulai dari pembibitan, panen, hingga menjadi pakan ternak silase batang sorgum dan penjualannya.
Manfaat Sorgum untuk Pakan Ternak
Salah satu dari keunggulan sorgum ini yakni dapat mengganti seluruh jagung dalam ransum pakan ayam, itik, kambing, babi, dan sapi tanpa menimbulkan efek samping. Selain itu, kelebihan penggunaan biji sorgum pada pakan dengan berbagai rasio tidak mempengaruhi produksi telur dan bobot ayam.
Daun dan batang segar pada sorgum juga dapat dijadikan sebagai sebagai hijauan pakan ternak. Sedangkan penggunaan biji sorgum dalam ransum pakan ternak bersifat suplemen atau substitusi terhadap jagung.
Nilai nutrisi yang terdapat pada sorgum dan jagung tidak berbeda, namun kandungan tanin pada sorgum cukup tinggi, yakni mencapai 0,40-3,60%. Maka dari itu, biji sorgum hanya digunakan dalam jumlah terbatas karena dapat mempengaruhi fungsi asam amino dan protein.
Pasalnya, pemberian kandungan tanin dalam pakan di atas 0,50% dapat menekan pertumbuhan ayam, dan jika pemberian kandungan tanin mencapai 2% akan menyebabkan kematian.
Cara Pengolahan Pakan Sorgum
Biji sorgum dapat diberikan langsung dengan memperhatikan komposisi. Lalu, biji diolah terlebih dulu dan dicampur dengan bahan lainnya yaitu biji sorgum 55-60%, bungkil kedelai atau kacang tanah 20%, tepung ikan 2,50-20%, dan vitamin-mineral 2-8%.
Namun, perlu diketahi bahwa penggunaan sorgum 30−60% dalam ransum atau pakan tidak berpengaruh terhadap performa ayam.
Biji sorgum dimanfaatkan untuk produksi telur dan bobot ayam yang apabila pemberian rasio yang berlebihan tidak mempengaruhi produksi dan pertumbuhannya. Daun dan batang segarnya juga dapat dimanfaatkan sebagai hijauan pakan ternak.
Konsumsi rata-rata setiap ekor sapi adalah 15 kg daun segar per hari. Sorgum juga biasa digunakan untuk pakan sapi perah dan sapi untuk digemukkan. Namun, perlu diketahui bahwa daun sorgum tidak dapat diberikan secara langsung kepada ternak, karena harus dilayukan dahulu sekitar 2-3 jam.
Kandungan nutrisi daun sorgum setara dengan pucuk tebu dan rumput gajah. Adapun komposisi kimia sorgum didukung oleh nilai daya cerna dan komponen serat batang dan daun dan tidak kalah dibanding jerami, jagung dan pucuk tebu.
Pada bagian akar, batang, dan daun sorgum terdapat kandungan protein kasar sorgum dengan nilai protein kasar (PK) 12,8%. Oleh karena itu, tanaman sorgum sangat bagus untuk dibudidayakan sebagai pakan ternak, terutama ternak ruminansia.
Pada masa atau fase vegetative, kandungan nutrisi yang dimiliki sorgum yaitu 13,-76%–15,66% PK dengan kandungan serat kasar 26,06% — 31,85%.
Selain hijauan, sorgum bisa juga digunakan sebagai hay. Dimana hay sorgum yang dipanen pada umur 50 hari mempunyai protein 16,2% PK.
Pada tangkai sorgum terdapat kandungan gula dari sari buah. Hal itu membuat sorgum mnjadi salah satu tanaman terbaik untuk membuat silase. Meski nilai nutrisi dari sorgum begitu tinggi, namun belum begitu dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat.
Kendalanya yaitu para petani kita masih setengah hati dalam menanam sorgum. Sebab nilai jual sorgum belum tinggi seperti tanaman sirealia lainnya seperti jagung, beras, gandum dan kacang-kacangan.
Untuk sekarang ini, sorgum hanya dimanfaatkan bijinya saja, sedangkan bagian vegetatifnya seperti akar, daun, dan batang hanya sebatas digunakan untuk pakan ternak dan pupuk kompos.