Pembangunan Agro Eduwisata Terbesar di Asia Tenggara Dimulai, Ini Dukungan Kementan

  • Bagikan

Mediatani – Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung pembangunan Lido World Garden di Bogor, Jawa Barat. Rencananya, kawasan tersebut akan menjadi agro eduwisata terbesar di Asia Tenggara.

Dukungan yang diberikan oleh Kementan untuk Lido World Garden yaitu mengisinya dengan berbagai hasil riset dan inovasi pengembangan pertanian yang sudah dilakukan oleh peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).

Saat menghadiri Peresmian Pembangunan Lido World Garden di Bogor, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan bahwa berbagai hasil penelitian ini hadir sebagai edukasi bagi masyarakat dan agar terwujudnya kerjasama yang holistik.

Tidak hanya mendukung dengan cara tersebut, Kementan juga akan memberikan dukungan terhadap pelaksanaan pengadaan tanaman endemik untuk riset, serta kerja sama program pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian.

Mentan SYL berharap dengan hadirnya Lido World Garden ini inovasi teknologi pertanian Indonesia dapat diakses oleh publik secara luas.

Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga memberikan apresiasinya atas partisipasi dari Kementan dalam pembangunan Lido World Garden. Terlebih lagi menurutnya, ke depan digitalisasi semakin penting khususnya pada sektor pertanian.

Menurutnya, dalam menyonsong era digital, Lido World Garden ini dinilai mampu menjadi etalase dari teknologi digital pertanian.

Diharapkan upaya yang dilakukan oleh pemerintah terhadap akselerasi digitalisasi pertanian mampu meningkatkan minat para kaum milenial dalam bertani.

Sementara itu, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo berharap agar kerja sama yang terjadi antara Kementan dan MNC Land mampu menjadi daya tarik bagi turis domestik hingga mancanegara.

Kerja sama yang terjadi antara Kementan dan MNC Land sebagai pengelola dari Lido World Garden ini ditandai dalam bentuk Mutual of Understanding (MoU).

Selain untuk menambah keindahan dari Lido World Garden ini, hadirnya hasil riset dan inovasi yang sudah dilakukan oleh Kementan ini juga sebagai bukti bahwa digitalisasi teknologi di Indonesia telah menyentuh sektor pertanian.

Menurut Hary, jika Lido World Garden ini dikelola dengan lebih maksimal lagi, maka kegiatan riset dan inovasi pengembangan pertanian yang telah dilakukan oleh para peneliti Kementan bisa dimanfaatkan untuk memberi edukasi kepada masyarakat dan juga mampu menjadi promosi Indonesia terhadap dunia Internasional.

Sebagai informasi tambahan, Link World Garden ini rencananya akan dibangun di atas lahan yang luasnya sekitar tujuh belas hektar yang diketahui masih menjadi bagian dari MNC Lido City.

Melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 69 Tahun 2021, Presiden Joko Widodo sebelumnya sudah menetapkan MNC Lido City sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Hary juga menargetkan, pembangunan bisa selesai di tahun 2022 mendatang. Ketika secara penuh sudah beroperasi, KEK MNC Lido mampu menyerap enam hingga tujuh juta pengunjung dalam lima tahun ke depan.

  • Bagikan