Peneliti Unsoed Manfaatkan Energi Terbarukan untuk Produktivitas Pertanian

  • Bagikan
Sumber foto: republika.co.id

Mediatani – Peningkatan pemanfaatan energi terbarukan dinilai mampu memiliki dampak yang besar terutama untuk penurunan emisi karbon. Selain itu, juga dinilai mampu mendukung pemulihan ekonomi dalam negeri dimasa pandemi Covid-19 ini. Adanya regulasi yang mendukung iklim investasi energi terbarukan bisa mempercepat pertumbuhannya pada tahun 2021 ini.

Dilansir dari Pusat Data dan Informasi melaporkan bahwa pencapaian energi terbarukan masih positif dikarenakan adanya pandemi virus Corona pada tahun 2020. Posisinya naik dari 9,2% menuju 11,51% pada tahun 2019 dalam bauran penyediaan energi nasional.

Merespon hal tersebut, Pemerintah memiliki keinginan untuk mendorong energi terbarukan. Hal ini dikarenakan pada tahun 2021 ini, perkiraan pertumbuhan energi terbarukan akan semakin terang. Salah satu upaya pemerintah dalam hal ini adalah Pemerintah akan mengeluarkan Peraturan Presiden tentang energi terbarukan. Dengan terbitnya Peraturan Presiden, diharapkan akan memperbaiki iklim investasi energi terbarukan di dalam negeri. Kedepannya, diharapkan iklim investasi energi terbarukan di dalam negeri bisa lebih menarik sebab ada ketentuan harga yang lebih simpel di dalamnya, yaitu ada feed-in tarif untuk energi terbarukan.

Diantaranya, pemerintah akan mengeluarkan Peraturan Presiden mengenai  energi terbarukan. Perpres tersebut diyakini bakal memperbaiki iklim investasi energi terbarukan di Tanah Air. Kehadiran Perpres diharapkan iklim investasi energi terbarukan di Indonesia bisa lebih menarik lagi karena di dalamnya ada ketentuan harga yang lebih simpel, yaitu ada feed-in tariff untuk energi terbarukan.

Sejalan dengan itu, Purwokerto Ropiudin selaku Peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menghimbau perlu adanya pemanfaatan energi terbarukan tersebut. Terutama agar bisa diterapkan dalam peningkatan produktivitas pertanian yang sudah terbukti mampu bertahan dimasa pandemi Covid-19 saat ini.

Dilansir dari Antara.com Rabu (27/01), Purwokerto menyampaikan bahwa untuk meningkatkan produksi pertanian guna efisiensi dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani, energi terbarukan harus bisa dimanfaatkan dengan optimal. Beberapa energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan dalam sektor pertanian adalah tenaga angin, biogas, surya, energi mikro hidro dan briket biomassa yang banyak tersedia di pedesaan.

Beberapa contoh limbah pabrik gula yang bisa digunakan untuk mengkonversi menjadi energi panas tambahan. Limbah basah seperti kotoran ternak buah dan kulit tanaman yang tidak terpakai atau bubur dari sisa produksi bisa dikonversi menjadi produk biogas. Semua energi yang tersebutkan tadi bisa menjadi sumber energi untuk membantu meningkatkan produktivitas hasil pertanian sehingga petani bisa lebih sejahtera.

“Selain itu, pemanfaatan energi angin dan surya juga dapat dikembangkan untuk pengairan. Sementara pascapanen, kata dia, pengeringan hasil pertanian dapat dilakukan menggunakan teknologi pengering surya terkendali,” ujar Purwokerto

“Dengan demikian kadar air akhir produk dapat diperoleh sesuai target. Sistem pendingin berbasis surya dan panas bumi juga dapat dimanfaatkan untuk sayuran dan buah di lokasi sentra produksi,” tuturnya.

Saat pengolahan pangan, prosesnya bisa dilakukan dengan pemanfaatan listrik yang dihasilkan dari energi terbarukan. Proses pengolahan limbahnya bisa diolah menjadi bioenergi sehingga bisa digunakan untuk peningkatan efisiensi proses pengolahan pangan.

“Untuk mendukung upaya tersebut maka sosialisasi dan promosi secara masif tentang potensi dan pemanfaatan energi terbarukan di bidang pertanian harus terus diintensifkan. Sosialisasi tersebut, kata dia, dapat berupa pengembangan dan perluasan jangkauan media informasi mengenai energi terbarukan hingga penyuluhan kepada para petani.

Menurut dia sosialisasi sangat penting dilakukan untuk mendukung pengembangan dan penerapan energi terbarukan secara keseluruhan pada 2021 ini. “Dengan demikian, topik energi terbarukan akan menjadi topik yang makin familiar di tengah masyarakat,” pungkasnya.

  • Bagikan