Mediatani – Setelah melakukan kunjungan kerja ke Tuban hari Jumat lalu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kembali menyempatkan hadir pada panen raya hibrida dalam kunjungan kunjungan kerjanya ke Desa Pucang Rejo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (27/06/2020).
Menteri Pertanian datang di siang hari didampingi Bupati Kendal dr. Mirna Annisa dan langsung menuju ke ladang jagung untuk ikut memetik jagung hibrida yang sudah siap panen.
Mentan SYL juga menyerahkan secara simbolis penyaluran KUR, asuransi, juga bantuan alsintan, dengan total nilai mencapai Rp 8.727.258.600. Kegiatan ini merupakan langkah Kementerian Pertanian untuk menggenjot produksi pertanian dan menyalurkan bantuan untuk para kelompok tani di daerah-daerah.
Syahrul mengatakan bahwa letak kekuatan ketahanan pangan nasional berada di daerah. Jika sebuah desa mampu menunjang ketahanan pangan kecamatan, maka kecamatan juga akan menjadi tulang punggung Kabupaten, Kota, Provinsi dan terakhir tentunya Negara.
Jagung dan Padi yang merupakan varietas unggul pertanian yang akan menopang kehidupan masyarakat terkhusus dimasa pandemi Covid-19. Begitu juga dengan komoditas sayuran dan hasil peternakan yang tidak ada penurunan produksi. Menurut Syahrul ini tandanya komoditas pertanian adalah jawaban kebutuhan masyarakat hari ini dan akan datang, serta terus didorong supaya tetap baik dan meningkat.
Bupati Kendal juga menambahkan bahwa selain hasil pertanian, Kabupaten Kendal adalah salah satu pengekspor terbesar minyak ke eropa dari sektor perkebunan. Kabupaten Kendal juga merupakan sentra penghasil telor ayam terbesar kedua Indonesia dari sektor peternakan.
Untuk itu, Kementan memberikan bantuan berupa alsintan, asuransi pertanian, dan KUR yang realisasinya cukup bagus. Menteri Syahrul mengatakan, paradigma besok adalah jangan pakai uang pemerintah, gunakan uang yang ada di bank, uang untuk berinvestasi. Jika perputaran ini berjalan dengan baik bisa berakselerasi, mengangkat produktivitas pertanian kita.
“Jika perputaran ini berjalan baik, dengan perhitungan yang baik, tidak akan ada pertanian yang merugi. Pertanian tidak pernah rugi, kecuali salah manage. Seperti harusnya ditanam di sawah tapi ditanam di aspal, itu namanya salah manage. Tapi sepanjang bibitnya bener, ditanam dengan baik dan sesuai anjuran, dan syarat-syarat pertanian yang benar, tidak ada ceritanya pertanian merugi,” tuturnya.
Bupati Kendal, dr. Mirna Annisa, sangat senang atas kunjungan Menteri Pertanian dan sangat berterima kasih atas bantuan finansial Menteri Pertanian lewat program KUR untuk kelompok tani, dimana hasil penjualannya akan langsung dibeli oleh pihak yang sudah ditunjuk.
Penyaluran KUR Rp 1,9 Miliar
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy juga memuji potensi yang dimiliki Kendal. Sarwo Edhy mengatakan Kabupaten Kendal yang memiliki Luas Baku Sawah seluas 24.335 hektar (ha) sangat berpotensi mendongkrak produksi beras dan jagung nasional.
Dijelaskannya, sebagai upaya untuk mendukung pertanian Kendal, Kementan melakukan penyaluran KUR dari tiga bank mitra, yaitu BRI, BNI, dan Mandiri. Total KUR yang disalurkan Rp 1.910.000.000.
Rinciannya, KUR BRI sektor pertanian yang disalurkan sebesar Rp 500 juta, KUR BRI sektor peternakan Rp 50 juta. Sementara KUR BNI Usaha perdagangan hasil pertanian Rp 500 juta, KUR BNI usaha perdagangan saprotan Rp 300 juta, KUR BNI usaha penggilingan padi Rp 500 juta. Dan KUR Mandiri komoditas padi Rp 25 juta, komoditas jagung Rp 35 juta.
Bupati Kendal, dr. Mirna Annisa tentu sangat senang atas kunjungan Menteri Pertanian dan sangat berterima kasih atas bantuan finansial Menteri Pertanian lewat program KUR untuk kelompok tani, dimana hasil penjualannya akan langsung dibeli oleh pihak yang sudah ditunjuk.
Bupati menambahkan, untuk tahun 2020 pemerintah Kabupaten Kendal menargetkan ada peningkatan untuk padi menjadi 243.513 ton dan jagung 233.750 ton.