Mediatani – Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk menerapkan digitalisasi di pelabuhan perikanan secara bertahap. Hal itu bertujuan segala aktifitas yang berkaitan dengan perikanan bisa lebih tertata rapi dan terkontrol.
Salah satu teknologi yang coba diterapkan yaitu sistem identifikasi otomatis atau automatic identification system (AIS) yang digunakan pada kapal perikanan. Penerapan AIS tersebut diharapkan dapat segera menaikkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Sistem tersebut sudah diterapkan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Ada sepuluh kapal perikanan di Cilacap yang dipasangi teknologi yang merupakan hasil penelitian dari Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan Wakatobi, Sulawesi Tenggara ini.
Kepala Pusat Data, Statistik, dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan Budi Sulistyo menerangkan bahwa saat ini KKP memang tengah menargetkan untuk meningkatkan PNBP dari subsektor perikanan tangkap.
Oleh karena itu, selain di Cilacap, kampanye penerapan AIS ini juga dilakukan KKP di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu, Kota Serang, Provinsi Banten. Pada kesempatan itu, KKP juga memasang AIS pada sejumlah kapal perikanan.
Sosialiasi ini juga dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran para pemilik kapal dan juga nakhoda kapal perikanan. Dengan begitu, selain memperhatikan aspek keselamatan, juga dapat memperhatikan akses teknologi.
Budi Sulistyo menjelaskan, cara kerja teknologi AIS ini adalah memberikan informasi kepada sistem pemantau yang ada di pelabuhan lokasi tempat kapal perikanan bersandar. Selain itu, teknologi ini juga merespon cepat ketika terjadi keadaan darurat di dalam kapal.
“Dengan demikian, keselamatan nelayan saat melaut (menjadi) lebih terjamin, dan penangkapan ikan di luar kawasan izin kapal dapat dicegah,” tuturnya, dilansir dari Mongabay.
Tidak sampai disitu, AIS yang terpasang pada kapal perikanan juga akan bisa memberikan informasi tentang kapal secara akurat, termasuk kapan kapal akan bersandar ke pelabuhan untuk melakukan bongkar muat barang.
Aplikasi Teknologi
Selain teknologi AIS, upaya digitalisasi pelabuhan perikanan lainnya yang juga dilakukan Pemerintah Indonesia adalah pemasangan timbangan dalam jaringan (daring). Teknologi ini diterapkan pada dua pelabuhan yang menjadi percontohan secara nasional.
“PPS Cilacap dan PPN Karangantu saat ini menjadi percontohan pelabuhan berbasis digital di Indonesia,” sebutnya.
Timbangan daring (online) tersebut dipasang oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP bekerja sama dengan Badan Riset Sumber daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) KKP dan Solusi 247, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Menurut Budi, pemasangan timbangan daring di pelabuhan perikanan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Pemerintah dalam mempercepat proses penimbangan hasil tangkapan dari kapal perikanan agar bisa terhubung dengan pusat data yang terdapat di KKP.
“Keberadaan timbangan online merupakan bagian dari implementasi kebijakan Satu Data KKP,” kata Budi.
Setelah menerapkan AIS dan timbangan daring, kedua teknologi tersebut akan diintegrasikan untuk memperkuat manajemen pelabuhan percontohan berbasis digital. Integrasi teknologi ini diharapkan dapat direalisasikan paling lambat pada Juni 2021.
Penerapan teknologi digital untuk menunjang kegiatan pengelolaan pelabuhan perikanan ini merupakan tonggak baru bagi Indonesia dan menjadi langkah awal transformasi digital untuk pengelolaan sumber daya perikanan tangkap.
Transformasi digital ini juga selaras dengan upaya yang sedang diterapkan KKP, yakni melaksanakan kebijakan transformasi digital untuk mendukung upaya peningkatan kegiatan pelayanan publik yang lebih baik.
Kepala PPS Cilacap Imas Masriah menuturkan bahwa saat ini memang kegiatan digitalisasi pelabuhan di wilayah kerja PPS Cilacap tengah dilakukan. Harapannya, kegiatan tersebut turut mendukung tahapan peningkatan kinerja pelabuhan di masa mendatang.
“Kegiatan ini kesempatan baik untuk meningkatkan pelayanan pelabuhan perikanan dalam rangka mendukung peningkatan PNBP di subsektor perikanan tangkap,” tandasnya.