Pengembangan Perkebunan Manggis, Padang Dapat Jatah 1.400 Bibit Siap Tanam

  • Bagikan
Buah Manggis

Mediatani – Manggis adalah salah satu jenis buah yang banyak digemari oleh masyarakat. Buah dengan julukan Ratu buah ini merupakan tanaman tropis yang banyak dijadikan peluang usaha karena harganya di pasaran cenderung stabil. Selain itu, perawatan tanaman manggis dinilai cukup mudah dan tidak memerlukan perlakuan khusus. Sebab itu, di beberapa daerah menjadikan buah manggis sebagai ladang usaha, baik untuk diekspor maupun didistribusikan dalam daerah.

Syahrial Kamat, Kepala Dinas Pertanian Kota Padang menyebutkan Kota Padang adalah daerah produksi manggis terbanyak kedua di Sumatera Barat setelah Kabupaten Limapuluh Kota.

Saat ini pemerintah Kota Padang Sumatera Barat semakin tertarik untuk mengembangkan perkebunan tanaman manggis. Hal ini dibuktikan dengan dipersiapkannya 1.400 bibit manggis di awal tahun ini untuk ditanam di sejumlah daerah di Kota Padang.

Syahrial Kamat menjelaskan, produksi manggis padang mencapai lebih dari 11.575 ton pada tahun 2020. Semua hasil produksi manggis padang ini telah diekspor ke China melalui eksportir yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota.

Total pohon tanaman manggis di Kota Padang sebanyak 28.613 batang dan dari jumlah itu ada 15.820 batang yang telah menghasilkan buah,  4.231 batang  tidak lagi menghasilkan buah, sedangkan sisanya 8.701 batang manggis lagi masih belum menghasilkan karena merupakan tanaman yang baru ditanam.

Jika dibandingkan dengan tahun 2019, produksi manggis pada tahun 2020 lebih meningkat sebanyak lebih dari 50 persen. Hal ini membuktikan bahwa Kota Padang memiliki potensi yang cukup bagus dalam memproduksi manggis dan membuat Dinas Pertanian Kota Padang semakin percaya diri dalam mengembangkan perkebunan manggis.

Kecamatan Pauh menjadi kawasan yang menjadi sentra perkebunan manggis di Padang. Dari total 1.400 bibit yang akan diberikan untuk Kota Padang, sebagian besar bibitnya akan diberikan untuk ditanam di Kecamatan Pauh dan selebihnya akan disebarkan ke beberapa kecamatan yang lain, di antaranya Bungus Teluk Kabung, Kuranji dan Padang Selatan.

Bibit manggis yang disediakan akan didistribusikan pada beberapa pihak. Pertama, bibit manggis akan diberikan pada kelompok tani yang berminat, dan untuk kelompok tani yang tidak berminat tidak akan diberikan. Kedua, bibit ini juga bisa didapatkan oleh keluarga yang berminat untuk menanamnya di pekarangan rumah maupun di kompleks perumahan.

Normalnya bibit manggis yang akan ditanam membutuhkan waktu selama lima tahun untuk berproduksi. Namun dalam masa menunggu selama lima tahun itu Syahrial menjamin bahwa petani tidak akan merasakan kesulitan karena perawatan pohon manggis sangat mudah. Untuk pemupukannya saja, satu batang bibit manggis yang ditanam hanya membutuhkan dua kilogram pupuk kompos.

Waktu menunggu selama lima tahun ini bukan waktu yang lama jika dibandingkan dengan hasil yang akan didapatkan di kemudian hari. Sebab jika masa panen telah tiba, maka diperkirakan dalam satu batang manggis bisa memproduksi hampir 1 ton buah manggis.

Menurut Syahrial, penanaman pohon manggis bukan hanya untuk diambil hasil panennya, tapi pohon manggis juga sangat berguna jika ditanam di kawasan perbukitan untuk melakukan penghijauan dan menjadi penguat tebing perbukitan sehingga bisa mengurangi resiko terjadinya tanah longsor di kemudian hari.

Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa Kecamatan Pauh menjadi sentra manggis di Padang karena kawasan ini tempatnya dekat dengan kawasan Bukit Barisan.

Jenis manggis yang ditanam di Padang bukan hanya satu jenis tapi ada beberapa jenis dan harus berada dalam kondisi yang layak agar memenuhi syarat untuk diekspor. Syahrial mengungkapkan bahwa harga manggis yang dibeli oleh pengumpul pada petani yaitu Rp14 ribu perkilogram.

  • Bagikan