Pengomposan, Solusi untuk Mencegah Kerusakan Tanah

  • Bagikan
Salah Satu Contoh Pupuk Kompos.

Mediatani – Kompos adalah salah satu jenis pupuk organik yang telah ada sejak dulu. Kompos sendiri merupakan bahan-bahan organik yang telah melewati proses pelapukan oleh adanya interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik tersebut.

Adapun bahan organik yang dimaksud yaitu rumput, jerami, daun-daunan, kotoran hewan, dan sebagainya. Semua bahan organik tersebut akan mengalami pelapukan yang disebabkan oleh mikroorganisme yang tumbuh baik pada lingkungan yang lembap dan basah.

Pada dasarnya, proses pelapukan yang terjadi merupakan proses yang alami. Akan tetapi, proses pelapukan secara alami ini berlangsung begitu lama, bahkan bisa terjadi selama beberapa puluh tahun. Untuk memperpendek waktu dari proses pelapukan, diperlukan adanya bantuan dari manusia. Jika pengomposan dilakukan dengan benar, maka prosesnya hanya membutuhkan waktu selama 1-3 bulan saja.

Kompos tidak hanya berfungsi dalam menambah unsur hara, tetapi juga menjaga fungsi tanah sehingga tanaman dapat tumbuh optimal. Dibandingkan dengan pupuk kimia sintetik, pupuk kompos jauh lebih memiliki manfaat.

Dilansir dari laman fpp.umko.ac.id berikut merupakan manfaat dari kompos:

Menyuplai nutrisi pada tanaman

Tanah yang baik mempunyai unsur hara yang dapat memenuhi kebutuhan tanaman. Seperti yang diketahui bahwa unsur hara terbagi atas tiga jenis, yaitu unsur hara makro primer, unsur hara makro sekunder, dan unsur hara mikro.

Memperbaiki struktur tanah

Tanah yang melekat satu sama lain (debu, pasir, dan liat) merupakan tanah yang baik. Pengaplikasian kompos dapat membuat perekat bagi butir-butir tanah, dan mampu menjadi penyeimbang bagi tingkat kerekatan tanah. Selain itu, kompos juga menjadi daya tarik untuk mikroorganisme beraktivitas di dalam tanah, sehingga tanah tersebut dapat menjadi gembur.

Meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK)

KTK merupakan sifat kimia yang memiliki kaitan yang sangat erat dengan kesuburan tanah. Tanah dengan KTK tinggi dapat menyediakan unsur hara dibandingkan dengan kondisi tanah dengan KTK rendah. Salah satu cara dalam meningkatkan KTK tanah yaitu dengan melakukan pengomposan.

Kompos mampu meningkatkan aktivitas biologi tanah, dimana mikroorganisme yang ada pada kompos tersebut dapat membuat tanah menjadi sejuk, tidak terlalu lembab, dan tidak terlalu kering.

Dapat Meningkatkan pH pada tanah asam

Tanah dengan pH asam, biasanya dikarenakan oleh intensitas hujan yang tinggi dan berkepanjangan. Hal tersebut dapat membuat pencucian terhadap ion-ion seperti Ca, Mg, K, dan P. pada tanah asam, P akan terikat oleh A1.

Kemudian untuk tanah asam dengan jumlah oksigen sedikit akan mengakibatkan bakteri aerob dalam tanah tidak dapat melakukan penguraian bahan organik tanah.

Meningkatkan ketersediaan unsur hara mikro

Tidak hanya meningkatkan unsur hara makro, kompos juga dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara mikro yang berfungsi untuk tanaman. Unsur hara yang dimaksudkan adalah Zn, Mn, Cu, Mo, dan Fe.

  • Bagikan