Penjelasan Ahli Soal Munculnya Ikan Bubara di Sungai Batu Merah

  • Bagikan
Warga Ambon menangkap ikan Bubara di Kali Batu Merah (Sumber: Teras Maluku).

Mediatani – Sebuah video viral berdurasi 3,3 menit memperlihatkan sejumlah warga di Kota Ambon sedang berusaha menangkap ikan bubara (Caranx sp) yang terjebak di sebuah sungai. Beberapa warga yang turun ke sungai itu bahkan terlihat berhasil menangkap beberapa ekor ikan bubara yang berukuran besar.

Dilansir dari Kompas, salah satu warga Batu Merah, Abidin Latif menjelaskan bahwa fenomena munculnya ikan bubara itu terjadi di sungai Batu Merah, Kecamatan Sirimau Kota Ambon, Kota Ambon, pada Sabtu (1/5/2021).

“Itu kejadiannya Sabtu kemarin di kali Batu Merah, pas memasuki waktu berbuka puasa tiba-tiba ada ribut-ribut ternyata ada banyak ikan bubara masuk ke sungai,” kata Abidin, Senin, (3/5/2021).

Terkait kejadian itu, peneliti dari Pusat Penelitian Laut Dalam (P2LD) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ambon, Hanung Agus Mulyadi menjelaskan bahwa ikan bubara memiliki kebiasaan yang suka berkelompok yang memungkinkan mereka terjebak di Sungai Merah ketika mencari makan secara bersama dengan memburu ikan-ikan kecil.

“Karena ikan bubara ini suka berkelompok jadi bisa saja saat memburu ikan-ikan kecil lalu masuk sampai ke sungai Batu Merah,” ujar Hanung.

Hanung juga mengatakan kemungkinan lain kawanan ikan bubara itu bisa masuk ke sungai hingga terjebak itu disebabkan kerena kondisi pasang surut di kawasan Teluk Ambon.

“Bisa juga faktor oseanografis. Tapi ini perlu dicek misalkan terjadi bulan penuh, itu berpengaruh terhadap fase pasang surut harian,” katanya.

Meski demikian, menurutnya perlu dilakukan kajian ilmiah yang lebih lanjut untuk mengetahui penyebab fenomena masuknya kawanan ikan bubara ke sungai Batu Merah itu. Fenomena tersebut bisa saja terkait dengan penutupan Laut Banda sehingga berpengaruh terhadap stok kelimpahan ikan bubara.

“Saat populasi ikan bubara melimpah di Laut Banda, sesuatu yang sangat mungkin ikan tersebut terkoneksi masuk ke perairan pesisir Teluk Ambon, bahkan sampai ke sungai, tapi ini perlu ada pengkajian mendalam,” kata Hanung.

Sementara itu, Yusuf Wally, S.Pi, M.Si, alumni Fakuktas Perikanan Jurusan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) Tahun 2004 juga memberikan penjelasan mengungkap fenomena ikan bubara yang terperangkap di Sungai/kali Batu Merah.

Ia menjelaskan bahwa ikan bubara merupakan ikan pelagis atau yang hidup pada daerah permukaan. Kemungkinan ikan bubara yang berukuran besar ini bisa terperangkap di kali ini merupakan dampak dari berburu ikan-ikan kecil yang lari kearah sungai, dan akhirnya mereka terperangkap.

Ikan kuwe memiliki kebiasaan makan di saat matahari mulai terbit atau terbenam karena suhu pada waktu tersebut tidak terlalu panas. Oleh karena itu, kejadian ini terjadi saat atau menjelang waktu berbuka puasa.

Menurut Yusuf, fenomena ikan bubara yang muncul di sungai Batu Merah ini bukan pertanda bencana alam seperti yang dicemaskan warga. Hal ini terjadi hanya karena aktivitas ikan Bubara atau ikan Kuwe yang memiliki kebiasaan memangsa ikan-ikan kecil yang berada di area perairan Kota Ambon.

Ia juga menjelaskan di sisi sungai/kali Batu Merah itu terdapat pasar ikan Arumbar Mardika dan Pasar ikan Batu Merah yang memungkinkan banyak berkumpul ikan-ikan kecil dan timbulnya bau amis ikan.

Hal tersebut juga bisa memancing perhatian dari ikan pelagis, seperti ikan kuwe tersebut. Apalagi saat itu juga terjadi pertukaran cuaca siang menjelang malam saat langit kemerah-merahan dan air sedang pasang.

Yusuf menuturkan bahwa hal positif yang juga bisa diambil kejadian ini yaitu masyarakat sekitar Teluk Ambon dapat membudidayakan ikan bubara secara massal.

Ikan bubara atau kuwe ini mempunyai beberapa keunggulan, seperti tahan terhadap perubahan lingkungan, tahan penyakit, cepat tumbuh, pemeliharaan yang mudah, dan mudah untuk mendapat benihnya.

Budidaya ikan bubara ini sudah dilakukan oleh masyarakat sekitar Poka dan Waiheru dengan menggunakan sistem keramba jaring apung di daerah Teluk.

  • Bagikan