Lingkungan bersih rentan memicu kesehatan baik secara ruhani maupun jasmani. Begitu juga sebaliknya, lingkungan yang kotor akan menyebabkan berbagai wabah penyakit yang berbahaya baik yang datang dari makanan, pakaian maupun tempat tinggal. Kesadaran untuk menjaga lingkungan agar tetap ektra bersih dan sehat datang dari diri sendiri yang menjaganya, sehingga antara manusia dan lingkungan memiliki hubungan yang harmonis.
Menurut WHO (World Health Organization), menyebutkan kesehatan lingkungan adalah adanya kerja sama antara manusia dan lingkungan untuk menciptakan kekuatan dan keharmonian demi menjamin kesehatan antar spesies makhluk hidup. Lingkungan merupakan tempat makhluk hidup akan tinggal dan berkembang sehingga hal ini bukan hanya menjadi isu lokal namun juga isu global yang tidak bisa kita kesampingkan begitu saja.
Lingkungan sehat manusia akan bahagia, manusia sehat lingkungan akan bahagia. Itulah istilah yang tepat digunakan untuk menyeimbangkan kepedulian manusia terhadap lingkungan, dan kepedulian lingkungan terhadap manusia. Manusia sehat akan menyebabkan lingkungan sehat, Likungan sehat dan bersih jugu dampaknya terhadap manusia.
Pencemaran lingkungan seperti sampah yang berserakan, selokan yang tertahan, debu jalanan yang kurang baik, asap kendaraan, limbah pabrik, binatang pembawa penyakit, dan sebagainya ditambah lagi asap kebakaran hutan yang terjadi saat ini di berbagai daerah, akan memicu bermacam-macam penyakit, diantaranya penyakit kulit, ISPA (sesak napas), mata merah, batuk dan berbagai kerusakan organ tubuh.
Ini disebabkan manusia yang tidak sehat sehingga menyebabkan dampak pada lingkungan menjadi tidak sehat. Terlebih bila dikaitkan dengan kebakaran hutan yang sedang ramai dibicarakan warga indonesia yang terjadi di beberapa propinsi di pulau Sumatera saat ini. Asap tebal telah membenami kota mereka bahkan asap ini sampai di negara Malaysia dan Singapura yang menyebabkan kesehatan tempat tinggal menjadi rawan untuk ditinggali.
Berbagai penyebab terjadinya kerusakan lingkungan bukan topic yang unik lagi untuk dibicarakan, karena setiap manusia pasti sudah tahu penyebabnya. Hanya saja pencegahan dan pengobatannya menjadi topic yang harus diperbincangkan secara matang. Baik di lingkungan padat penduduk maupun di lingkungan jarak penduduk, kesehatan dan kebersihan harus dinomer satukan demi tercapainya kehidupan yang aman dan bahagia.
Kebersihan sebagian dari iman, kesehatan juga merupakan kebersihan yang menciptakan ketentraman di dalamnya, jika sudah tentram maka akan timbullah rasa kenyamana untuk melakukan pekerjaan baik itu urusan dengan Tuhan maupun urusan dengan manusia. Lingkungan memberikan dampak besar terhadap permasalahan kesehatan masyarakat, karenanya manusia selalu berintraksi dengan lingkungan dalam setiap langkahnya.
Adapun cara-cara yang biasa dilakukan untuk menjaga kelestarian dan kesehatan lingkungan ialah;
- Menyediakan air bersih dan mengalir
- Pembuangan sampah pada tempatnya secara tertib
- Alirkan saluran selokan
- Buatkan lahan untuk mengalirkan pabrik limbah basah maupun kering, bukan dilaut atau didaerah padat penduduk
- Hindari pembakaran illegal seperti hutan dan lahan
- Kurangi kendaraan bermesin
- Banyakkan pertumbuhan dan penghijauan
- Kurangi pemakaian bahan bakar yang berlebihan
Cara di atas merupakan pencegahan awal atau dasar yang harus dilakukan untuk mengahasilkan lingkungan bersih dan sehat, akan tetapi harus dilakukan secara rutin dalam setiap kurun waktu. Memberi jadwal untuk membersihkan lingkungan dengan pekerjaan merupakan hal yang wajib bagi setiap penduduk, pada masyarakat perdesaan dikenal dengan istilah gotong royong. Karena tanpa kesehatan lingkungan akan menyebabkan penumpukan bakteri penyakit yang datang dari arah yang tidak disangka-sangka.
Pastinya anda juga tidak menginginkan lingkungan yang tidak aman sehingga untuk masalah ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja namun kita yang juga ikut menempati bumi yang indah ini juga harus menjaganya agar bisa tetap ditinggali oleh keturunan kita nanti hingga ke beberapa generasi mendatang.