Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi tingkat keberhasilan usaha meningkatkan produksi pertanian, salah satunya adalah upaya yang dilakukan oleh manusia. Dalam upaya meningkatkan hasil pertanian inilah kemudian muncul yang namanya intensifikasi pertanian, diversifikasi pertanian serta ekstensifikasi pertanian. Namun, pembahasan kali ini hanya akan berfokus pada upaya yang pertama itu saja.
Perkembangan Intensifikasi pertanian
Kemunculan istilah ini tidak lepas dari yang namanya latar belakang. Adapun latar belakangnya adalah adanya semacam keinginan dari pemerintah dan juga rakyat untuk mendapatkan hasil panen yang layak yang mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri.
Program peningkatan hasil panen ini mulai dibentuk pada tahun 1960. Pada masa itu program ini ditujukan terutama untuk meningkatkan hasil panen padi dengan melalui program Bimbingan Massal atau yang disingkat dengan BIMAS.
Namun kemudian muncul masalah lain karena saat itu petani masih mengeluh tentang program ini, terutama yang untuk padi. Mereka mengeluh karena ada berbagai hama pengganggu sehingga sejak tahun 1961 sampai dengan 1969, banyak diantara petani-petani tersebut yang gagal panen.
Atas keluhan ini pemerintah kemudian mencari solusi, dan kemudian pada tahun 1970 sampai dengan 1980, pemerintah mulai membuka ruang kepada petani kaitannya dengan mengatasi hama padi ini, dengan cara menggunakan berbagai
formulasi dan jenis pestisida.
Atas kebijakan itu, dalam rentang tahun tersebut pula penggunaan pestisida menjadi meningkat tajam, dan produksi panen juga terbukti meningkat hingga 34%. Ini menunjukkan bahwa pestisida memang ampuh dalam mengusir hama. Tetapi kemudian muncul masalah yang lainnya yang berkenaan dengan lingkungan.
Penggunaan pestisida yang berlebihan tersebut nyatanya berdampak buruk bagi lingkungan bahkan termasuk manusia itu sendiri. Sehingga kemudian tahun 1990 ke atas ini penggunaan pestisida mulai dibatasi bahkan cenderung dilarang dengan tujuan supaya tidak mempercepat pencemaran udara dan tanah.
Alasan lain yang dikemukakan adalah supaya manusianya itu sendiri tidak terpapar oleh pestisida ini, karena jika sampai terpapar, maka akan memunculkan beberapa jenis penyakit seperti iritasi kulit, mata merah, mata berair, keracunan makanan karena pestisida bisa meracuni sayur serta buah.
Kegiatan Penting dalam Intensifikasi pertanian
Terlepas dari perkembangan intensifikasi pertanian di atas, kita harus tahu bahwasanya ada 5 kegiatan penting yang tercakup di dalamnya. 5 kegiatan penting ini kemudian disebut Panca Usaha Tani, atau yang bisa disebut juga dengan Lima Usaha Tani.
Panca Usaha Tani ini diketahui berkembang dengan pesat pada masa pemerintahan Presiden Soeharto yang meliputi:
1. Pemilihan serta Penggunaan Bibit Unggul
Bibit unggul adalah kunci penting dalam menghasilkan tanaman yang tahan terhadap penyakit dan hama, berkualitas, sehat, subur, buahnya bagus dan akarnya kokoh.
Bibit unggul ini bisa didapatkan dari hasil panen yang sebelumnya ataupun membelinya di toko-toko pertanian. Yang pasti, bibit unggul ini merupakan jenis bibit yang memang dengan sengaja dipersiapkan dan memiliki berbagai keunggulan.
2. Pengelolaan Lahan yang Tepat
Setelah bibit unggul ini tersedia, kegiatan yang selanjutnya adalah mengelola lahan atau tanah. Pengelolaan di sini dimaksudkan sebagai tempat untuk menyemai bibit sekaligus sebagai media tumbuhnya bibit sampai dengan proses pemanenan.
Pengelolaan lahan ini bisa dilakukan baik dengan cara modern maupun dengan cara tradisional. Jika dengan cara modern, bisa dilakukan dengan menggunakan traktor yang juga sudah modern. Sedangkan bila dilakukan dengan cara tradisional, maka alat yang digunakan juga tradisional, seperti cangkul.
3. Pengaturan Irigasi
Pengaturan irigasi juga perlu dilakukan supaya tanah tetap lembab dan berair. Tanah dengan kondisi ini bisa memberi nutrisi sekaligus menjaga kelangsungan hidup tanaman dengan baik.
Namun, sebaiknya jangan gunakan air secara berlebihan. Tetap perhatikan kebutuhan tanaman akan air. Umumnya, pemberian air ini tidak boleh lebih dari titik layu lahan.
4. Pemberian Pupuk
Meskipun tanah yang lembab adalah media yang bagus yang mampu menjaga kelangsungan hidup tanaman, peran penting pupuk juga perlu diperhatikan dalam program intensifikasi pertanian ini.
Pemberian pupuk seperti ini sebaiknya disesuaikan dengan usia tanaman terlebih dahulu, dan tempatkan pupuk pada jarak tertentu. Pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk kandang, pupuk kompos ataupun pupuk buatan.
5. Pemberantasan Hama
Dalam kaitannya pemberantasan hama, petani bisa menggunakan pesrisida kimia maupun pestisida alami. Pestisida kimia bisa dibeli di pasaran sedangkan untuk pestisida alami bisa dengan memanfaatkan predator alami, seperti ular untuk menghambat perkembangan tikus di sawah.