Petani Sleman Manfaatkan Genangan Air Sawah Untuk Budidaya Ikan Nila Merah

  • Bagikan
Peresmian Desa Berdaya Sejahtera Mandiri (Desa BSM) berbasis agrowisata di Desa Candi Binangun Kabupaten Sleman, Yogyakarta

Mediatani – Berkat kerjasama yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) bersama Lembaga Amil Zakat (Laznas) BSM Umat dan Rumah Zakat, kini Desa Candi Binangun Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang memiliki luas 636 Hektar dapat mengembangkan Budidaya Mina Padi dan Agrowisata.

Dilansir dari Tagar. Id, dalam peresmian Desa Berdaya Sejahtera Mandiri (Desa BSM) berbasis agrowisata, Direktur Mandiri Syariah Anton Sukarna menjelaskan bahwa BSM merupakan program pemberdayaan masyarakat untuk membuat desa tersebut menjadi berkembang.

Dalam pengembangan Mina Padi (combined farming), petani di Desa Candi Binangun memanfaatkan genangan air sawah menjadi kolam budidaya ikan jenis nila merah. Program ini dipilih mengingat ikan merupakan produk unggulan daerah Sleman.

Selain itu, pada proses penanaman padi juga tidak menggunakan pestisida dan bahan kimia lainnya, sehingga aman untuk menerapkan sistem Mina Padi.

“Mina padi salah satu penyuplai kebutuhan ikan di Yogyakarta dan sekitarnya,” ungkap Anton.

Ditempat yang sama, Direktur Laznas BSM Umat Rizqi Okto Priansyah menjelaskan bahwa pertanian sistem Mina Padi yang diterapkan di Sleman ini telah menjadi percontohan (pilot project) di wilayah Asia Pasifik melalui Food and Agriculture Organization (FAO). Sistem ini juga dapat dikembangkan menjadi kawasan agrowisata sehingga lebih dapat menggerakkan berbagai kegiatan usaha lainnya (multiplier effect).

Selain itu, pihaknya juga telah memberikan dana bantuan berupa benih padi, pupuk, benih ikan, pakan, peralatan, dan operasional lainnya kepada penerima manfaat yang disalurkan melalui kelembagan.

Sebelum pengembangan yang dilakukan di Desa Agrowisata Candi Binangun ini, juga telah dilakukan program serupa di Desa Rejo Asri di Lampung Tengah (Padi Sehat), Desa Kedarpan di Purbalingga (Peternakan Kambing) dan Desa Jati di Trenggalek (Peternakan Sapi).

Pada tahap awal, program Desa BSM Mina Padi Mandiri Syariah difokuskan kepada 50 Kepala Keluarga sebagai penerima manfaat dalam jangka waktu minimal dua tahun. Selanjutnya, mereka akan mendapat pendampingan dari tenaga ahli, professional dan tim Laznas BSM untuk lebih meningkatkan budidaya Mina Padi.

Untuk agrowisata, Mandiri Syariah bersama dengan masyarakat setempat membangun beberapa infrastruktur yang dibutuhkan antara lain tracking wisata susur sungai, kolam terapi ikan arena edukasi membatik, gamelan, menanam padi, handycraft, dan pembangunan pendopo.

Selain itu, juga dibangun fasilitas kuliner, penyediaan transportasi tradisional kereta kuda dan sepeda, pembuatan paket wisata outbond, dan lainnya.

Untuk mencegah penyebaran Covid-19, pada kegiatan agrowisata Mina Padi di Desa Candi Binangun tetap menerapkan aturan Pemerintah tentang ketentuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan menjalankan standarisasi protokol Kesehatan.

Program Desa BSM ini merupakan bagian dari upaya Mandiri Syariah dalam mewujudkan konsep bahwa bank syariah mampu mengembangkan ekosistem yang tak hanya berorientasi internal atau profitabilitas perusahaan.

Namun juga dapat memberi manfaat lebih luas untuk masyarakat, lingkungan, dan turut memberi kontribusi pada Master Plan Jasa Keuangan Indonesia, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional, dan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

“Dalam menjalankan bisnis, Mandiri Syariah tidak hanya bertujuan mengejar profit semata tapi keberadaan kami harus dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi masyarakat (umat) dan planet (negeri). Insya Allah, spirit itu akan tetap kami bawa ke bank hasil penggabungan nantinya” pungkas Anton.

  • Bagikan