Untuk anda yang ingin mencoba terjun ke dunia pertanian, anda bisa mulai membudidayakan tomat. Budidaya tomat ini menjadi inspirasi petani yang ingin memulai usaha di bidang pertanian dengan untung berlipat. Terlebih lagi, buah tomat ini mudah sekali untuk dibudidayakan. Maka tak heran jika petani tomat sukses yang meraup keuntungan besar. Hanya saja, dalam melakukan budidaya tomat, banyak petani inspiratif yang menyarankan kepada petani pemula untuk memahami syarat tumbuh tomat terlebih dahulu.
Adapun syarat tumbuh tanaman tomat ini meliputi kondisi tanah, curah hujan, dan suhu. Lahan yang akan ditanami tomat harus memiliki drainase dan aerasi yang baik. Sementara untuk suhunya, suhu terbaik untuk menanam tomat ialah 23 derajat celsius di siang hari dan 17 derajat celsius di malam hari. Tanaman tomat ini membutuhkan sinar matahari penuh di sepanjang hari dan tidak menyukai curah hujan terlampau tinggi. Perhatikan juga tingkat keasaman tanah. Tomat sangat suka pada tingkat keasaman 5-6.
Petani Tomat Sukses di Tasikmalaya
Petani asal Desa Sukaratu, Tasikmalaya, Jawa Barat, yang bernama Asep Anwar, sukses memanen tomat dalam jumlah yang berlimpah sesudah menggunakan benih hibrida. Penggunaan benih tomat hibrida ini dikarenakan permintaan pasar yang sebagian besar lebih memilih tomat lebih besar dengan warna merah segar. Selain itu, benih tomat hibrida tersebut juga lebih tahan terhadap serangan virus Gemini serta penyakit tanaman lainnya. Terlebih lagi, benih hibrida ini mudah sekali didapat.
Asep menanam tomat di atas lahan seluas 2 hektare. Pada luas lahan tersebut, Asep membutuhkan sekitar 1,5 kg-2 kg benih tomat. Dalam melakukan budidaya tomat, Asep Anwar melakukan perawatan masa tanam selama 2 bulan. Sebelum tiba masa panen, tomat harus dijaga setiap hari untuk dilakukan pemupukan dan penyemprotan. Hanya dalam kurun waktu 1 tahun saja, Asep Anwar sudah bisa memetik tomat sebanyak 12-13 kali dengan satu pohonnya dapat menghasilkan 4 kg tomat.
Hasil dari budidaya tomat Asep ini dapat mencapai 30-40 ton tomat per hektar. Dengan biaya produksi sebesar Rp. 10 juta per ha akan didapat keuntungan sekitar Rp. 30 juta. Dalam 1 hektar akan didapat 30-40 ton tomat dengan harga Rp. 1.000-Rp. 1.500/kg. Hasil penjualan sesudah dikurangi biaya produksinya sebesar Rp. 10 juta, maka akan didapat keuntungan Rp. 20 juta. Keuntungan yang didapat ini dipengaruhi oleh harga tomat di pasaran.
Petani Tomat Sukses di NTT
Petani tomat sukses selanjutnya bernama Krispinus Bifel. Krispinus melakukan budidaya tomat di Desa Nian, Kecamatan Miomafo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT). Krispinus Bifel berhasil meraup keuntungan hingga puluhan juta setiap bulannya. Dengan modal Rp. 10 juta, Krispinus mulai menggarap lahan dengan luas 8 are dekat rumahnya. Dengan modal tersebut, Krispinus Bifel menggunakannya untuk membeli bibit, pupuk, dan juga obat semprot.
Setelah itu, Krispinus tanam sebanyak 450 pohon dan sekitar 3 bulan kemudian, Krispinus mulai panen tomat dengan hasil yang sangat banyak. Krispinus jual tomatnya sebesar Rp. 15.000/kg. Dengan begitu, perhitungan keuntungan semuanya yang Krispinus dapatkan setiap bulannya mencapai Rp. 10 juta. Hasil panen tomatnya dijual ke sejumlah pasar tradisional seperti di Betun (ibukota Kabupaten Malaka), Kefamenanu (ibukota Kabupaten TTU), dan juga Atambua (ibukota Kabupaten Belu). Agripina Kendjam selaku Ketua dari Kelompok Tani Wanita Sinar Manekat, mengatakan bahwa keuntungan yang didapat dari bertani tomat bisa panen setiap hari setelah umur tomat siap panen.