Wijen termasuk salah satu tanaman yang memiliki prospek yang menguntungkan. Biji dan minyak wijen banyak dicari oleh masyarakat. Seperti yang telah kita ketahui, biji wijen sangat identik dengan berbagai olahan makanan, salah satunya ialah onde-onde. Permintaan pasar akan wijen ini pun selalu meningkat tiap tahunnya. Hal inilah yang menjadi inspirasi petani untuk ikut membudidayakan wijen. Tak heran pula jika para petani wijen selalu mendapatkan keuntungan yang semakin tinggi.
Pada dasarnya budidaya wijen ini cukup mudah dilakukan. Apalagi telah banyak petani inspiratif yang berbagai ilmu mengenai trik membudidayakannya. Wijen dapat tumbuh dengan sangat baik di daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian sekitar 1-1200 mdpl. Tanaman wijen itu sendiri sangat sensitif terhadap suhu yang rendah, curah hujan tinggi, dan cuaca mendung. Petani wijen sukses menanam wijen dengan sangat subur pada jenis tanah berlempung dan berpasir.
Kesuksesan Petani Wijen di Sumatera Utara
Syuaib, seorang petani wijen yang sukses. Petani di Dusun Aras Napal Kiri, Desa Bintang Mas, Besitang, Langkat, Sumut ini mampu memperoleh keuntungan yang tinggi. Sekali tanam, tanaman jenis polong-polongan ini akan tumbuh dengan sendirinya. Tanaman wijen yang rontok akan tumbuh menjadi benih dan tanaman baru. Dalam melakukan budidaya wijen, Syuaib memberikan pengairan sampai wijen berumur 60-70 hari, namun pengairan tersebut tidak sampai menggenang.
Jarak tanam wijen ini bervariasi yakni antara 10-25 cm x 30-75 cm. Penanaman wijen dapat dilakukan dengan sistem tunggal berkedalaman 2-4 cm, tiap lubangnya ditanami 5 biji. Ketika penanamannya, biji dicampur dengan abu atau bisa juga dengan pasir halus. Sementara untuk pemupukan bisa diberikan urea sebanyak 100 kg per hektare. Sepertiga dosis diberikan secara bersamaan saat tanam, sementara sisanya diberikan ketika wijen berumur 4-5 minggu setelah tanam.
Wijen sudah bisa dipanen ketika sebagian besar polongnya sudah berwarna hijau kekuningan serta daunnya sudah mulai turun. Polong akan pecah apabila terlambat memanennya. Sebagai usaha sampingan, Syuaib sanggup menjual wijennya dengan harga Rp. 20.000 per kg. Hampir setiap hari Syuaib bisa memanen wijen di salah satu lahannya dengan luas dua rante. Sekali panen, Syuaib bisa memanen sekitar 1 kg wijen.
Peluang Usaha Budidaya Wijen
Budidaya wijen menjadi peluang usaha yang semakin cerah. Hal ini dikarenakan tanaman wijen sangat diperlukan untuk industri makanan dan juga minyak goreng di berbagai negara di dunia. Permintaan pasar terhadap komoditas wijen ini pun sangat tinggi, khususnya dari negara Jepang, Amerika, serta Eropa. Di negara Jepang itu sendiri wijen digunakan sebagai variasi menu makanan seperti halnya wijen dicampur dengan saus untuk shabu-shabu, hotdog, serta humberger.
Sebagai komoditas ekspor, prospek wijen cukup cerah. Hal tersebut mengingat kebutuhan produksi tanaman wijen yang selalu meningkat seiring kemajuan industri serta kepedulian masyarakat akan kecukupan gizi atau kesehatan. Sri Wijiastuti selaku penyuluh Pertanian Madya, mengatakan bahwa peningkatan permintaan terhadap wijen yang meningkat tersebut dikarenakan oleh minyak wijen yang mempunyai kadar asam lemak jenuh rendah. Dengan begitu, pemakaiannya tidak mengganggu kesehatan bagi para penderita kolesterol tinggi.
Penggunaan produk wijen pun sudah meluas ke berbagai negara di Afrika dan Timur Tengah. Disamping sasaran ekspor yang tinggi, kebutuhan terhadap wijen di dalam negeri pun selalu lebih besar daripada produksi. Dibandingkan tanaman lain, komoditas tanaman wijen memang lebih stabil sehingga peluang dibudidayakan secara monokultur dengan pola agribisnis serta agroindustri.