Mediatani – Peternak lokal di Kotawaringin Timur disebut masih lemah dalam dalam hal pengembangan peternakan. Pembinaan terhadap para peternak pun dinilai perlu ditingkatkan agar perkembangan pada sektor ini mampu bersaing dengan peternakluar daerah.
“Bagaimanapun peternak lokal sulit untuk bersaing apalagi fungsi pembinaan dari pemerintah masih lemah. Apalagi biaya produksinya masih tinggi di Kotim. Sudah pasti akan kalah bersaing dengan peternak luar daerah,” ungkap Anggota DPRD Kotim Juliansyah, Jumat, (15/1/2021), yang dikutip dari situs berita Kaltengekspres. Com, Sabtu, (16/1/2021).
Padahal menurut dia, Kotim merupakan wilayah yang pas untuk sektor peternakan dan pertanian. Dan itu diyakininya merupakan sesuatu yang menjanjikan dan bagus untuk pengembangan peternakan.
Teruntuk pada dinas terkait kata dia, harus memiliki peran, fungsi dan tanggung jawab agar tak kalah saing.
“Selama ini masih terjadi pembiaran terhadap petani peternak. Sepertinya mereka terlihat sendirian berjuang menjalankan usahanya” katanya.
Seharusnya tambah dia, pemda khususnya instansi terkait yang bertanggung jawab pada sektor pertanian dan peternakan lebih efektif dengan turun langsung mengetahui dan mengecek segala permasalahan yang muncul di lapangan.
Begitu juga perihal memberi semangat dan dukungan lanjut dia, sangat diperlukan bagi petani dan peternak di lapangan agar mereka termotivasi.
Pihaknya sendiri, dikatakannya selalu memberikan dukungan, namun yang berhubungan dengan program pembangunan yang diberikan pemerintah daerah, Juliansyah berharap dapat dijalankan maksimal.
“Setiap anggaran pembangunan yang dikeluarkan, kita ingin bisa membuahkan hasil sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat,”
Sementara itu, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau menyebut sektor perikanan, peternakan, pertanian dan pariwisata menjadi sektor prioritas pembangunan ke depan.
Keempat sektor itu dinilai memiliki peluang besar dan menjanjikan di Bunda Tanah Melayu.
Plt. Bupati Lingga M. Nizar menuturkan Kabupaten Lingga sebagai gugus kepulauan memiliki banyak potensi yang bagus untuk dikembangkan.
Sektor kelautan dan perikannya, selama ini menjadi satu di antara andalan masyarakat, di samping itu sektor pertanian pun terus dikembangkan.
“Prioritas ke depan ada empat sektor yakni perikanan, peternakan, pertanian dan pariwisata. Ini akan kami kembangkan,” ujar Nizar dalam keterangan resmi, yang dikutip dari situs berita Sumatra.bisnis.com Sabtu (16/1/2021).
Nizar mengutarakan bahwa ada sejumlah program prioritas dan strategis untuk mengembangkan pada sektor perikanan, baik itu perikanan tangkap maupun budidaya.
Ke depan pihaknya juga bakal mengupayakan pelabuhan ikan, pengembangan cold storage, hingga wisata kuliner
Pada sektor pertanian, katanya, Kabupaten Lingga hingga saat ini terus berbenah diri. Misalnya, dengan mengembangkan food estate.
Tidak main-main, untuk mendorong dan memperkuat sektor pertanian, peternakan dan pertanian, pemerintah sendiri telah menggagas hadirnya Politeknik Lingga untuk menyediakan tenaga profesional pada ketiga sektor itu.
“Politeknik Lingga, pabrik pakan ikan adalah bentuk nyata untuk mengembangkan sektor prioritas di Lingga,” tambahnya.
Pada sektor pariwisata, lanjut dia, Lingga memiliki banyak destinasi wisata alam yang indah. Misalnya, pantai, pemandian air panas hingga gunung. Hal itu dikarenakan kabupaten ini memiliki ratusan pulau kecil.
Lokasi wisata di Lingga pun sejauh ini telah dikelola oleh pemerintah desa dengan dukungan dari pemerintah provinsi.
Adapun, Pemerintah Kabupaten Lingga berencana segera meresmikan tiga fasilitas penting pada awal tahun ini. Fasilitas itu di antaranya, ialah Politeknik Lingga, Pabrik Pakan Ikan, dan Pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). (*)