Pusat Kajian Sumberdaya Perikanan dan Lautan (PKSPL) Institut Pertanian Bogor bekerjasama dengan Koperasi Mitra Santri Nasional (KMSN), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Zakat (FoZ) menggelar Soft Lounching gerakan pemberdayaan ekonomi ummat di bidang kelautan dan perikanan sebagai arus baru ekonomi Indonesia.
Kegiatan Soft Launching diselenggarakan di Gedung EDTC kampus IPB Bogor pada hari Minggu, 6 Mei 2018. Kegiatan yang berlangsung pagi hingga siang hari ini dihadiri oleh petinggi IPB di antaranya Rektor IPB Dr. Arif Satria SP, M.Si, Kepala PKSPL IPB Dr. Ir. Ario Damar, MSi. Kepala LPPM IPB Dr.Ir. Aji Hermawan, MM. Hadir Pula Ketua MUI KH Ma’aruf Amin, Ketua Koperasi Mitra Santri Nasional Sholahuddin, dan sejumlah petinggi ipb dan MUI.
Kepala PKSPL IPB, Ario Damar menuturkan bahwa kerjasama ini dilatar belakangi oleh kesadaran atas fakta-fakta yang ditemukan bahwa pertumbuhan ekonomi masyarakat kelas bawah berjalan sangat lambat. Untuk itu, kampus dan berbagai pihak lainnya harus mampu menciptakan terobosan-terobosan baru untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Makanya kita bersama-sama IPB, MUI, koperasi Mitra Santri, berpikir bahwa sebetulnya dari bawah inilah yang harus diberdayakan. Yaitu lebih khusus lagi dari bawah Khususnya kalangan pesantren, karena sebenarnya pesantren ini sudah eksis sejak lama dan berbaur kuat dengan masyarakat” Jelas Ario Damar.
Rektor IPB, Arif Satria menyambut baik program kerjasama ini sebagai arus baru dalam menumbuhkan ekonomi masyarakat. Selain itu, melalui program ini akan menjadi upaya nyata agar kampus IPB tetap dekat dengan masyarakat.
“pesantren ini adalah suatu komponen masyarakat yang sangat strategis sekali untuk pengembangan ekonomi ummat. IPB harus banyak hadir di masyarakat dalam rangka pengembangan keilmuan.” Tutur Arif Satria.
Menurutnya, Santri sebagai kaum terdidik di lingkungan pesantren merupakan energi yang sangat besar yang dapat mendorong kemajuan ekonomi masyarakat khususnya warga sekitar pesantren. Santri-santri yang ada di pesantren merupakan kader-kader ummat yang dapat dipacu menjadi lokomotif perekonomian nasional berbasis kerakyatan dan keummatan.
“Santri dengan spiritual intelegence yang bagus, diharapkan dengan didampingi dengan hard skill yang bagus menjadi kombinasi.” Tandasnya.
Sementara itu, ketua MUI KH Ma’aruf Amin mengaku optimis dengan pola kerjasama dalam gerakan ini. Menurutnya, sudah saatnya kita mengubah paradigma dari negara pengimpor menjadi negara pengekspor dan gerakannya mulai dari pesantren.
“kombinasi pesantren dan Lembaga ekonomi dan didampingi oleh mitra ahli seperti IPB tentunya menjadi sebuah kombinasi yang kuat dalam membangun ekonomi kerakyatan” papar KH Ma’aruf Amin.
Dirinya menjelaskan bahwa melalui kegiatan tersebut nantinya akan hadir produk-produk yang bermanfaat dalam rangka peningkatan ekonomi berbasis pesantren. Dirinya optimis, kelak aktivitas tersebut akan diperbesar dan meluas ke seluruh penjuru tanah air.
“saya akan laporkan ke pemerintah atau presiden bahwa ini sudah jalan, dan bagus bisa diperbesar. Kita harapkan pemerintah nanti dapat membantu. Saat ini, Keuangan kan sudah pemerintah ngasih Namanya bank wakaf mikro” akunya.
Sholahuddin, ketua Koperasi Mitra Santri Nasional (KMSN) mengungkapkan bahwa saat ini, KMSN telah berdiri dan tersebar di 17 provinsi dengan jumlah pesantren yang telah bergabung lebih dari 700 pesantren.
“KMSN memformat sebuah program dengan kebersamaan dimana kita mengajak masyarakat dimana kita siapkan pembiayaan murah melalui BMT syariahnya, pendampingan dari IPB dan lainnya sebagai mitra ahlinya, pembiayaan murah dari berbagai sumber lainnya” tutur Sholahuddin.