Presiden Jokowi: Jadikan Pangan Sebagai Dimensi Pertahanan

  • Bagikan
Sumber foto: zonajakarta.pikiran-rakyat.com

Mediatani – Salah satu menteri yang mendapat tugas berat dari  Presiden Jokowi adalah Menteri Pertahanan. Merespon hal tersebut, Rocky Gerung selaku Pengamat politik Indonesia mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan mendapatkan mandat khusus sekaligus cukup berat dalam menjaga ketahanan pangan. Hal tersebut diungkapkan dalam Rocky Gerung Official yang dikutip dari Tribun Timur, pada Senin (8/2/2021).

“Pak Prabowo menerima mandat dari Presiden RI agar membuat pangan juga sebagai dimensi pertahanan. Prabowo Subianto beserta jajarannya juga memiliki tanggung jawab untuk mengawal ketahanan pangan NKRI,” kata Rocky.

Presiden Joko Widodo menghimbau kepada Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan agar terus mengawal program food estate pada lahan seluas 148 ribu hektar (Ha) sehingga bisa memproduksi gabah sampai 592 ribu ton – 740 ribu ton dalam sekali panen atau 1,184 juta ton – 1,48 juta ton setahun.

Pada Kamis 9 Juli 2020 yang lalu, Presiden Joko Widodo bersinergi dengan Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan, Basuki Hadimoeljono selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian lalu melakukan kunjungan kerja di dua Kabupaten yaitu Kabupaten Kapuas, dan Kabupaten Pulang Pisau.

Salah satu Desa yang menjadi lokasi kunjungan kerja itu adalah Desa Bentuk Jaya, yang berada di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas.

“Saya berkunjung ke Kabupaten Kapuas ini sejak dari pagi hingga sore tadi, lalu kemudian Saya juga sekarang menuju ke Kabupaten Pulang Pisau yang terletak di Provinsi Kalimantan Tengah.

Kali ini, Kunjungan kerja akan Kami rencanakan pengembangan terhadap food estate atau lumbung pangan yang mulai sudah dikerjakan selama dua minggu ini, terutama untuk masalah irigasinya dulu,” kata Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo telah menargetkan, agar tahun ini mampu menyelesaikan persiapan lahan  kurang lebih 30.000 hektare.

Kedepannya, pada satu setengah hingga dua tahun kedepan maksimal luas lahan sawah akan ditambah lagi menjadi 148 ribu Ha, baik itu di Kabupaten Pulang Pisau maupun di Kabupaten Kapuas.

“Seperti yang kita ketahui sebelumnya, Semua ini kedepannya akan Kami persiapkan, FAO telah memberikan adanya peringatan tentang krisis pangan yang akan melanda dunia disebabkan pandemi Covid-19, juga karena memang kondisi iklim yang tidak sulit diprediksi dan tidak bisa diatur,” kata Presiden Jokowi.

Berdasarkan hal tersebut, pemerintah telah menyiapkan adanya cadangan logistik dalam negeri agar pasokan pangan bisa segera diantisipasi. Kedepannya, food estate ini siap dikelola oleh badan, dan nantinya SPV (special purpose vehicle)-nya bisa bekerja sama baik dengan pola investasi, baik nanti dikerjakan oleh BUMN, atau dengan skema yang lainnya.

Pada kesempatan itu Presiden Jokowi juga kembali menegaskan penugasan kepada Menhan Prabowo Subianto agar tetap mengawal dan mendukung ketahanan pangan ini.

“Sebab ini menyangkut tentang adanya cadangan strategis oleh pangan kita, selanjutnya kita sampaikan kepada Pak Menhan Prabowo Subianto yang tentu saja didukung oleh Pak Menteri Pertanian dan juga Menteri PUPR. Daerah kami harapkan juga ada dukungan penuh dari gubernur maupun dari para bupati,” tandas Presiden.

“Jika memang dalam negeri terjadi kekurangan pangan, kami akan disuplai dari sini, entah itu bisa singkong, padi, cabai atau jagung. Semuanya akan diatur dengan manajemen yang tersedia dan kalau sisa, selanjutnya akan kita ekspor ke pasar global,” kata Presiden.

Melalui akun media sosialnya, Prabowo mengatakan bahwa julukan swasembada pangan ini bukan hanya dikenal sebuah jargon, tetapi juga merupakan suatu kebutuhan sebagai bangsa sehingga bisa bertahan dalam menghadapi bencana global yang saat ini melanda, juga untuk masa depan bangsa kita.

  • Bagikan