Mediatani – Belanda membeli pakan ternak berupa kelapa dan larva lalat atau maggot di ajang Trade Expo Indonesia Digital (TEI-DE) 2021. Produk larva dan turunan kelapa tersebut dihargai sebesar Rp 10,72 miliar dengan kurs rupiah 14.345 per USD atau Senilai USD 750 ribu.
Pakan ternak ini akan digunakan sebagai bahan baku pakan burung yang cukup besar pangsa pasarnya di Eropa. Sebab, maggot dan turunan kelapa ini dinilai bermanfaat sebagai pakan tambahan alternatif untuk burung yang memiliki kadar protein tinggi dan kaya nutrisi.
Untuk merealisasikan komitmen ini, Pemerintah RI dalam hal ini Kementerian Perdagangan memfasilitasi penandatanganan dua Letter of Intent (LoI) antara pelaku usaha Indonesia dengan mitra dagang asal Belanda secara daring pada Rabu (3/11/2021).
Adapun Penandatanganan LoI dilakukan di sela gelaran TEI-DE 2021 dan disaksikan secara daring oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Ganef Judawati dan Atase Perdagangan KBRI Den Haag Sabbat Christian Jannes.
Ganef Judawati mengatakan, sejak awal pembukaan TEI-DE 2021, sudah enam kali Belanda mengikuti Signing Trade Commitment dengan total sebesar USD 13,7 juta. Penandatanganan trade commitment ini termasuk juga MoU imbal dagang produk daging dan ikan yang sebelumnya sudah dilakukan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh perwakilan Pemerintah Indonesia atas dukungan penuhnya dalam menghubungkan bisnis kita dengan para pembeli di negara akreditasi masing-masing. Penandatanganan LoI ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Belanda,” kata Ganef.
Ganef menyampaikan, total nilai transaksi Trade Commitment selama TEI-DE 2021 tercatat lebih dari USD 978,8 juta. Untuk itu, Ganef juga mengajak para buyers Belanda untuk dapat memanfaatkan dua hari terakhir sesi Interaktif TEI-DE dengan mengunjungi setiap kategori produk di platform TEI-DE ini.
“Komitmen perdagangan antara Indonesia dan Belanda diharapkan dapat menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan ikatan ekonomi yang lebih kuat antara kedua negara,” tutur Ganef.
Pada kesempatan tersebut, Atdag Sabbat menjelaskan bahwa LoI kali ini merupakan langkah awal yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia ke Belanda.
“Pakan ternak merupakan komoditas yang secara umum jarang diekspor ke Belanda. Momentum ini membuktikan bahwa pelaku usaha Indonesia dan Belanda tetap berhasil menunjukkan kerja sama perdagangan di tengah pandemi Covid-19,” jelasnya.
Perlu diketahui bahwa Periode Januari─Agustus 2021, neraca perdagangan Indonesia dengan Belanda menunjukkan surplus sebesar USD 2,4 miliar atau naik 63,26 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Sedangkan pada 2020, total perdagangan Indonesia-Belanda mencapai USD 3,9 miliar.
TEI-DE 2021 ini merupakan pameran dagang internasional yang menampilkan produk-produk andalan Indonesia kepada para pembeli yang berasal dari berbagai negara.
Pameran berskala internasional tersebut dijadwalkan berlangsung selama 14 hari pada 21 Oktober-4 November 2021 secara daring. Sementara showcase produk akan digelar hingga 20 Desember 2021.