Racun rumput merupakan solusi taktis bagi petani petani yang mengeluhkan dengan keberadaan tanaman pengganggu di sela-sela tanaman budidayanya. Tanaman pengganggu atau gulma ini sangat berpotensi mengganggu kesehatan tanaman budidaya, yang bahkan bisa berujung pada penurunan produktifitas tanaman.
Racun rumput menjadi sarana yang efektif dalam mengendalikan pertumbuhan tanaman pengganggu tersebut, baik itu di sawah padi maupun areal perkebunan. Berkat keefektifannya tersebut juga petani jadi tidak perlu repot-repot lagi mengurusi tanaman pengganggu ini satu per satu.
Efek Racun rumput pada Tanaman
Racun rumput atau yang biasa disebut juga dengan herbisida akan memunculkan efek yang bervariasi ketika diaplikasikan pada gulma. Efek yang bervariasi ini tergantung pada jenis racun itu sendiri serta jenis tanaman yang dibudidayakan. Namun, secara umumnya, racun ini bisa menghambat pertumbuhan bahkan sekaligus mematikan gulma.
Jenis racun ini ada yang selektif dan ada yang non selektif. Selektif artinya bisa menyasar tumbuhan tertentu saja, sedangkan yang non selektif artinya adalah bisa menyasar hampir pada semua tanaman.
Melihat pada jenis racun di atas, perlu bagi kita bersikap selektif dalam memilihnya. Ada beberapa pertimbangan yang memang harus kita pikirkan terlebih dahulu, terutama berkaitan dengan tanaman pengganggu apa yang ingin dikenalikan dan tanaman apa yang ingin dibudidayakan.
Mengapa demikian? Karena ada beberapa racun yang lebih cocok diterapkan pada gulma dan tanaman budidaya yang berbatang keras, sehingga racun ini tidak cocok bila diterapkan pada gulma untuk tanaman yang berbatang lunak. Bila sampai salah memilih seperti ini, maka racun tersebut tidak akan ada artinya, karena tanaman yang hendak dibudidaya bisa ikut mati.
Kemudian ada juga yang dinamakan dengan racun pra tumbuh dan racun pasca tumbuh. Selanjutnya, bila meninjau dari cara kerja racun, maka kita akan mengenal yang namanya racun kontak dan racun sistemik.
Efek racun kontak ini bisa terlihat dalam waktu yang relatif cepat, tetapi dia hanya mematikan bagian tanaman pengganggu yang terkena saja, sementara bagian lain yang tidak terkena tidak akan terkena efeknya. Karena itulah penggunaan racun ini akan membuat tanaman pengganggu juga bisa tumbuh lebih cepat, apalagi jika bagian akarnya tidak ikut terkena.
Berbeda halnya dengan racun sistemik. Kita harus menunggu sekitar 2 hari hingga 3 hari supaya hasilnya bisa terlihat. Namun, karena cara kerja racun ini bisa kita katakan menyeluruh, maka pertumbuhan tanaman pengganggu juga membutuhkan waktu yang lumayan lama.
Racun rumput ini harus digunakan dengan dosis yang tepat. Makanya, sebelum Anda menggunaannya, baca petunjuk yang biasanya tertera pada kemasan terlebih dahulu. Penggunaan racun yang tidak tepat, baik itu dosis maupun spesifikasinya akan berdampak buruk pada penurunan kualitas tanah sebagai media tanam.
Selain itu, apabila racun yang digunakan hanya satu jenis saja, ini bisa menjadikan rumput tersebut kebal, sehingga apabila disemprot lagi dengan menggunakan racun yang sama, tidak akan menimbulkan efek apa-apa. Maka dari itu, dalam proses pengaplikasiannya, sebaiknya gunakan campuran 2 atau lebih racun.
Supaya bisa mendapatkan campuran racun yang tepat, tanyakan terlebih dahulu pada orang-orang yang paham mengenai hal ini, minta rekomendasi kepadanya sehingga racun tidak justru membunuh tanaman budidaya.
Efek Racun rumput bagi Manusia
Meninjau hasil penelitian yang berasal dari Jerman, terbukti bahwa terdapat zat berbahaya dalam sayuran serta hasil pertanian yang berasal dari daerah Pagaralam. Zat berbahaya ini akan berdampak sangat tidak baik pada orang yang mengkonsumsinya.
Zat berbahaya seperti itu ada sebagai akibat dari penggunaan racun rumput. Sejatinya, racun inipun sudah berbahaya bahkan dalam dosis yang kecil sekalipun. Efek yang bisa muncul setelah seseorang, baik dengan sengaja ataupun tidak sengaja meminumnya adalah keracunan.
Makanya ada cukup banyak orang yang menggunakan racun ini dalam percobaan bunuh dirinya. Lebih parah lagi jika seseorang menelan racun ini dalam jumlah yang besar. Orang tersebut bisa mengalami bengkak sekaligus rasa sakit pada bagian mulut serta tenggorokannya. Kemudian untuk bagian lidahnya akan melepuh.
Detak jantung akan menjadi abnormal, mengeluarkan keringat berlebih, otot menjadi lemah. Selain itu orang dapat muntah, kesulitan bernadas, sakit perut, diare, ginjal dan hati menjadi rusak. Bahkan dapat mengalami dehidrasi, syok hipotensi, sampai dengan gagal jantung. Memang ada beberapa kasus dimana orang bisa bertahan hingga 2 minggu lamanya setelah meminum racun ini. Tetapi biasanya tetap akan berujung pada kematian.