Peminat Asuransi Usaha Tani Padi di Sukabumi Terbilang Rendah, Ini Penyebabnya

  • Bagikan
Sumber foto: liputan6.com

Mediatani – Perubahan iklim yang tidak menentu dan tidak bisa diprediksi, membuat para petani harus lebih bersiap dan mengantisipasi kemungkinan – kemungkinan buruk yang terjadi. Salah satu kemungkinan buruk yang terjadi adalah bencana alam seperti banjir sehingga menyebabkan gagal panen pada lahan – lahan pertanian.

Mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah pusat bekerja sama dengan beberapa perusahaan baik negeri maupun swasta untuk membuat program Asuransi Usaha Tani. Program tersebut dinilai bisa membangkitkan semangat para petani yang mengalami gagal panen akibat bencana alam yang melanda lahan – lahan pertanian mereka.

Merespon hal tersebut, para petani merasa gembira dan bersyukur atas adanya asuransi pertanian dari pemerintah tersebut. Realisasi dari adanya program asuransi ini dinilai dapat mensejahterakan para petani terlebih yang terkena dampak langsung dari bencana alam terutama banjir.

Namun, fungsi dari program asuransi pemerintah ini tidak dimanfaatkan oleh Petani di Sukabumi. Peminat dari program pemerintah pusat Asuransi Usaha Tani Padi di Kabupaten Sukabumi rupanya masih cukup rendah. Kebanyakan, para petani menganggap bahwa tanaman padi dan lahan pertaniannya masih dalam kondisi yang aman.

Sudrajat selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi mengatakan bahwa walaupun program asuransi usaha tani padi (AUTP) di Kabupaten Sukabumi sejatinya sudah berjalan. Namun, belum semuanya petani yang ada di Kabupaten Sukabumi mengikuti program asuransi usaha tani padi (AUTP) ini.

Sudah beberapa tahun yang lalu program ini disosialisasikan kepada petani di Sukabumi. Namun memang pada kenyataannya kebanyakan petani menganggap padi dan lahan mereka masih aman – aman saja. Beberapa petani yang terdaftar dan mengikuti program asuransi ini adalah petani yang terkena dampak dari bencana.

Para petani yang tidak terdaftar dan mengikuti program asuransi usaha tani padi (AUTP) adalah petani yang lahannya berada pada wilayah yang tidak pernah terdampak bencana, sehingga untuk saat ini mereka tidak berminat untuk mengikuti program tersebut.

Tetapi sejatinya, asuransi usaha tani padi (AUTP) ini bukan hanya diperuntukan kepada petani yang berdampak bencana saja, namun juga termasuk petani yang mengalami gagal panen akibat serangan hama. Karena tujuan dari asuransi usaha tani padi (AUTP) ini adalah untuk memberikan perlindungan kepada petani yang mengalami gagal panen akibat banjir, kekeringan, dan juga serangan hama pengganggu tanaman.

“Kalau petani pada sawah yang tidak terdampak bencana, rata-rata responnya biasa saja. Padahal, bencana kepada lahan pertanian biasa saja terjadi dimana saja, termasuk gagal panen gara-gara hama. Jadi tujuan program itu untuk mengantisipasi kegagalan panen yang disebabkan perubahan iklim seperti banjir, kekeringan, serangan hama dan penyakit atau Organisme Penggangu Tumbuhan atau OPT yang menjadi sebab kerugian usaha petani,” terangnya.

Resiko yang dijamin dalam asuransi usaha tani padi (AUTP) adalah meliputi banjir, kekeringan, serangan hama dan organisme pengganggu tanaman. Hama pada tanaman padi antara lain, wereng coklat, penggerek batang, walang sangit, keong mas, tikus dan ulat grayak.

Sedangkan penyakit pada tanaman padi antara lain, tungro, penyakit blas, busuk batang, kerdil rumput, dan kerdil hampa. Serangan hama dan penyakit ini akan mengakibatkan kerusakan yang dapat mengakibatkan gagal panen sehingga petani akan mengalami kerugian.

“Kami akan terus sampaikan program ini kepada setiap petani, bisa melalui PPL ataupun momen lainya, yang pasti karena potensi bencana di Kabupaten Sukabumi ini cukup tinggi, sehingga untuk mengantisipasinya kita tawarkan asuransi usaha tani padi (AUTP),” pungkasnya. 

  • Bagikan