Mediatani – Produk kelautan dan perikanan Indonesia terus mendunia. Terbaru, komoditas perikanan dari Bintan, Kepulauan Riau sebanyak 11.000 Kg berhasil menjangkau pasar Singapura.
Sekretaris Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Hari Maryadi mengungkapkan bahwa nilai produk perikanan yang diekspor ke Negeri Singa itu mencapai SGD73.750 atau setara dengan Rp811.250.000.
Adapun beberapa komoditas perikanan yang diekspor tersebut terdiri dari white snapper/anggoli fillet, white snapper/anggoli half head, white snapper/anggoli tail, Spanish mackerel/batang fillet dan grouper minch meat.
Dalam kegiatan pelepasan ekspor PT. Bintan Intan Gemilang di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, Kamis (22/4/2021) itu, Hari Maryadi mengapresiasi semua pihak yang telah terlibat hingga kegiatan ekspor ini dapat berlangsung.
“Ditengah pandemi Covid-19, usaha perikanan khususnya di Kabupaten Bintan masih berjalan baik dan mutu hasil perikanan yang telah kita jamin mutunya,” jelas Hari Maryadi saat melepas ekspor.
Hari mengatakan bahwa kegiatan dengan dengan tema ‘Indonesia Satu Ekspor’ ini bisa terlaksana berkat sinergitas antara pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai KIPM Tanjungpinang dengan Pemerintah Daerah, instansi terkait dan pelaku usaha.
Selain itu, Hari menambahkan, guna mendorong program pemerintah untuk berorientasi dan meningkatkan ekspor, BKIPM juga terus melakukan terobosan hambatan logistik serta membuka peluang pasar internasional.
Langkah tersebut dilakukan dengan menggalang soliditas bersama instansi terkait seperti Bea Cukai, Pemerintah Daerah, Otoritas Bandara dan Pelabuhan, Perdagangan, Lembaga National Single Window (LNSW) serta para pelaku usaha.
Ekspor produk perikanan oleh PT. BIG ini, tambah Hari, merupakan wujud dari sinergitas yang terjalin antara pelaku usaha di Bintan dengan UPT KIPM, Pemerintah daerah dan stakeholder perikanan.
“Ini menggambarkan bahwa produksi perikanan terus bergerak dan kami berkomitmen senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan di seluruh UPT KIPM di Indonesia ,” lanjut Hari.
Sementara itu Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau Arif Fadillah memberikan apresiasi kepada semua pihak atas kinerjanya untuk bisa menjalankan kegiatan ekspor hasil perikanan di tengah pandemi.
“Kita berusaha mencari peluang agar masyarakat dapat terus bekerja. Kami bangga karena dengan ekspor ini ikan dari Kepri bisa mendunia,” terang Arif.
Dengan adanya ekpor hasil perikanan ini, dia mengharapkan dapat memotivasi pelaku usaha lainnya agar di masa pandemi ini tetap berjuang serta memberikan multiplier effect ekonomi di masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai KIPM Tanjungpinang, Felix Lumban Tobing menyampaikan, sertifikasi ekspor yang telah dilakukan sepanjang 2021 ini ada sebanyak 760 kegiatan.
Kegiatan tersebut dilakukan di 11 wilayah kerjanya di Provinsi Kepulauan Riau. Jumlah kegiatan ini setara dengan 97.921 ekor dan 2.947.911 kg ikan yang tembus ke pasar global.
“Totalnya terdiri dari 81 jenis hasil perikanan dengan nilai sebesar Rp65.472.602.967 di tahun 2021 ini saja,” sebut Felix.
Melihat capaian tersebut, Felix menilai Provinsi Kepulauan Riau yang luas wilayahnya hampir 96 % berupa lautan, memiliki potensi hasil perikanan yang sangat luar biasa.
Felix juga turut mengapresiasi PT. BIG yang sebelumnya juga berhasil menembus pasar Tiongkok dan Australia, meski persyaratan pengiriman produk ke negeri Tirai Bambu semakin ketat.
“Ini merupakan langkah bagus dari perusahaan untuk mencari peluang buyer lain selain Tiongkok,” sambungnya.
Untuk bisa terus memenuhi persyaratan negara mitra, dia berharap unit pengolahan ikan (UPI) lain di wilayah Bintan mampu meningkatkan grade hazard analysis critical control point (HACCP).
Dengan upaya tersebut, keberterimaan produk perikanan dari Bintan bisa semakin memiliki jangkauan yang luas dan berdampak pada kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.
“BKIPM mendukung dan mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan menggenjot ekspor produk perikanan. Kita siap memberikan layanan yang optimal,” terangnya.
Sementara Direktur PT. BIG, Dinaria juga menyampaikan terima kasih kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.
Menurutnya, Balai KIPM Tanjungpinang telah berupaya memberikan pembinaan jaminan mutu berupa sertifikasi HACCP sehingga dapat terus melakukan produksi dengan baik sampai sekarang.
“Terima kasih kita terus disupport, jadi kami bisa kembali ekspor,” kata Dinaria.