Mediatani – Baru-baru ini Teluk Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali dipenuhi dengan cairan misterius yang menyerupai limbah. Fenomena alam ini berdampak pada kematian banyak biota laut, seperti kepiting dan beberapa jenis ikan yang jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan ekor.
Salah seorang di Lingkungan Ni’u Iksan mengatakan bahwa dirinya mencium bau yang aneh saat melewati jalur tersebut usai mengantar anaknya ke sekolah. Iksan yang penasaran kemudian turun dari kendaraannya untuk melihat situasi di sekitar pantai.
“Ternyata ada banyak ikan yang sudah mati. Mungkin jumlahnya ratusan atau ribuan, karena sepanjang pesisir ini semuanya dipenuhi ikan mati,” ungkapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima, Syarif Bustaman menjelaskan bahwa cairan misterius seperti limbah yang mencemari Teluk Bima itu mulai muncul sejak Senin (24/10/2022).
Ia mengatakan bahwa pihaknya langsung turun ke lokasi untuk mengambil sampel di tiga titik untuk dilakukan pengujian.
Adapun tiga titik lokasi pengambilan sampel cairan itu yakni kolam Dermaga Pertamina, objek wisata Pantai Lawata, dan satu titik di sekitar Masjid Terapung Ama Hami. Sampel tersebut telah dibawa dan sementara dalam proses pengujian di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Bima.
Selain tiga titik lokasi pengambilan sampel di hari pertama, pada Selasa siang pihaknya kembali turun langsung bersama Labkesda Kota Bima untuk mengambil sampel berbeda di lokasi yang sama.
“Itu untuk pembanding yang kemarin dengan hari ini. Kita masih menunggu hasil uji laboratoriumnya, biasanya butuh waktu 10 hari baru keluar,” jelasnya.
Syarif Bustaman mengutarakan bahwa fenomena munculnya cairan seperti limbah ini sebelumnya juga pernah terjadi beberapa bulan lalu di Teluk Bima. Namun, pihaknya belum bisa memberikan kepastian karena harus melalui proses uji laboratorium.
“Kita belum bisa simpulkan begitu, tapi fenomenanya ada kemiripan seperti kemarin,” jelasnya.
Dari pantauan tim Kompas di lokasi, Selasa (25/10/2022) siang, cairan berwarna cokelat itu menyebar di sepanjang Teluk Bima, tepatnya Lingkungan Niu, Kelurahan Dara, Kota Bima. Selain bangkai ikan, permukaan teluk tersebut juga dipenuhi dengan sampah plastik dan kayu.
Fenomena munculnya limbah misterius ini pernah terjadi di Teluk Bima pada Mei 2022. Limbah tersebut bahkan sudah menyebar di sepanjang pantai Sonao dan Sarita, Desa Punti, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima.
Limbah misterius ini mulai muncul sekitar pukul 9.00 wita itu juga . Menurutnya, limbah tersebut sangat tebal dan menyebar di sepanjang bibir pantai Sonao sampai Sarita. Limbah tersebut juga membuat banyak ikan-ikan kecil mati dan mengapung.
Pelaksana Tugas Kepala Desa pada saat itu pun menghimbau para warga untuk sementara tidak mengonsumsi ikan dari perairan tersebut agar tidak keracunan.