Rumuskan pertumbuhan ekonomi nasional, IPB adakan diskusi ilmiah rutin

  • Bagikan
Foto moderator, pembicara, rektor IPB, dan ketua PKSPL IPB (foto: panitia)
Foto moderator, pembicara, rektor IPB, dan ketua PKSPL IPB (foto: panitia)

Mediatani.co – Bogor, 1 Maret 2018. Diskusi ilmiah rutin seri 1 yang digelar oleh Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB yang bertempat di gedung EDTC PKSPL IPB Kampus Baranang siang IPB dihadiri oleh sekitar 80 orang dari berbagai elemen. Diskusi yang mengangkat tema “Percepatan pertumbuhan ekonomi nasional melalui pembangunan ekonomi kelautan” disambut hangat oleh publik yang hadir. PKSPL IPB menggelar diskusi kali ini bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI dan Kementerian PPN/Bappenas.

Sebagai narasumber hadir Dr Gellwynn DH Yusuf selaku sekretaris menteri PPN/sekretaris utama, Dr Ridwan Djamaluddin selaku deputi III bidang koordinasi infrastruktur Kemenkomaritim, dan Prof. Dr Tridoyo Kusumastanto selaku Guru besar Kebijakan ekonomi kelautan IPB. Diskusi ini dipando oleh Dr Luky Adrianto yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Peserta yang hadir dalam acara ini berasal dari berbagai kalangan diantaranya dari kalangan profesional, pengusaha, perwakilan beberapa pemda, perwakilan dari NGO, dan juga mahasiswa.

Pada diskusi kali ini Dr. Gellwyn Jusuf menyampaikan bahwa saat ini ada tiga nomenklatur berbasis laut yang perlu dibereskan agar pemahaman pengelolaan laut dapat diredireksi ke arah yang tepat.  Ketiga nomenklatur tersebut adalah kelautan, maritim, dan bahari.

“Perbedaan ini tentu saja dapat mengubah konsep dan prinsip kebijakan dan program yang akan dijalankan.  Program pembangunan berbasis laut perlu diarahkan agar sesuai visi 2045 atau 100 tahun Indonesia merdeka.” tambahnya.

Dr. Ridwan dalam diskusinya mengungkapkan penting mendorong sektor maritim sesuai dengan visi Presiden RI ketujuh (Presiden Joko Widodo-red) sebagai poros maritim dunia. Isu utama yang muncul pertama kali didesain dari kehadiran Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman ialah kedaulatan maritim, sumberdaya alam, konektivitas wilayah dan SDM, Iptek juga Budaya.

Pada konteks ini Dr. Ridwan menyatakan  harapannya agar negara dapat mendongkrak aktivitas berbasis laut yang dapat menjadi motor penggerak pembangunan nasional.

“Oleh karena itu, dibangun atau dikembangkanlah 6 pelabuhan besar yang dapat menjadi hubungan-hubungan utama bagi kehadiran konektivitas laut nasional Indonesia.” ungkapnya

Ia menambahkan dengan menerangkan 6 pelabuhan besar yang ia sebutkan diantaranya pelabuhan kuala tanjung, tanjung priok, tanjung perak, pelabuhan makassar, pelabuhan bitung, dan pelabuhan sorong.

Prof Dr Tridoyo menjelaskan mengenai definisi sebagai negara maritim adalah berdaulat atas wilayah yurisdiksi dan dihormati bangsa lain. Selain itu ia menjelaskan tiga indikator negara maritim yakni menguasai laut, darat dan udara; mampu mengelola dan memanfaatkan laut; dan kemakmuran dicapai dengan mengharmonasi aktivitas di darat dan laut.

Acara ini dibuka oleh ketua PKSPL IPB Dr Ario Damar yang menyampaikan mengenai rencana diskusi rutin ini digelar setiap tiga bulan selama tahun 2018 hingga 2019. Hasil diskusi ini akan dipublikasi dan disampaikan kepada pengambil kebijakan sehingga diharapkan menjadi salah satu pendorong pembangunan ekonomi kelautan di Indonesia.

Pada akhir kegiatan sempat dihadiri oleh rektor IPB Dr Arif Satria yang menyampaikan sambutan hangatnya akan kegiatan ini. Ia memberikan respek di hadapan para peserta dan pembicara yang hadir pada kegiatan tersebut.

Peserta diskusi rutin PKSPL IPB (foto: panitia)
Peserta diskusi rutin PKSPL IPB (foto: panitia)

(YW, J-red)

  • Bagikan