Mediatani – Sebuah terobosan pertanian dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum Sektor IV/Majalaya Kabupaten Bandung. Mereka melakukan ujicoba pemanfaatan limbah cair pabrik tekstil dengan campuran Bios 44 untuk tanaman produktif, Rabu, (12/08/2020).
Setelah mencampur kedua bahan tersebut, ujicoba selanjutnya yaitu menyiramkannya pada tanah dengan menggunakan media pot tanaman. Hasil dari campuran cairan Bios 44, limbah cair pabrik dan tanah itu kemudian ditanami pohon produktif berupa bibit pohon nangka.
Ujicoba tersebut langsung dilakukan Komandan Sektor 4/Majalaya Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Mulyono H.S, bersama Danki Letda Arh Dadan Haidir dan Satgas Citarum Harum lainnya.
“Jika ujicoba pemanfaatan limbah cair pabrik yang dicampur cairan Bios 44 dan tanah ini, kemudian ditanami pohon tumbuh subur. Artinya, limbah pabrik bisa digunakan untuk pertanian atau tanaman pangan maupun tanaman produktif lainnya, dalam upaya meningkatkan lumbung pangan untuk kebutuhan rakyat,” kata Kolonel Inf Mulyono, Rabu.
Mulyono mengatakan, dalam lima hari kedepan, dapat dilihat perkembangan daun tanaman hasil ujicobanya tersebut. Menurutnya, jika tanaman itu layu, bukan berarti ujicoba tersebut gagal melainkan perlu ada penambahan komposisi atau formula campuran lainnya pada media ujicoba tersebut. Di antaranya, bisa dicampur dengan gula, cuka, saos tiram, penyedap rasa dan campuran lainnya.
Selain tanaman, Satgas Citarum juga melakukan ujicoba terhadap ikan. Pertama Satgas Citarum Harum membubuhkan setengah liter cairan Bios 44 yang dimasukkan ke dalam limbah cair pabrik tekstil yang ditampung dalam sebuah drum berisi lima liter air. Setelah dilakukan pengujian pH-nya diketahui 5, lalu dibubuhi cairan Bios 44, sebelum dicampur Bios 44, limbah cair itu pH-nya 7.
Satgas Citarum Harum menyiapkan dua drum berisi limbah cair pabrik tekstil, dan satu drum di antaranya tanpa dicampur cairan Bios 44. Setelah empat sampai lima hari limbah cair yang dibubuhi Bios 44, kemudian dimasukkan ikan dan melihat perkembangannya.
“Apakah ikannya mati atau tidak, kita lihat nanti. Saya memperkirakan ikannya akan tetap bertahan hidup. Berbeda dengan limbah cair yang tak pakai Bios 44, ikan akan mati dan tak bertahan hidup. Untuk membuktikannya, kita lihat nanti setelah beberapa hari kedepan dalam pengujian selanjutnya,” katanya.
Bahkan menurutnya, dengan menggunakan campuran itu, cairan Bios 44 bisa digunakan untuk pakan ternak, khususnya dalam proses pembuatan pakan konsentrat.
“Saya sudah coba dan membuktikannya, cairan Bios 44 bisa digunakan untuk pembuatan pakan kambing. Kambing saya pun terlihat gemuk dan sudah beranak,” katanya.
Menurutnya, ujicoba Bios 44 itu bagian dari pemberian edukasi atau ilmu pengetahuan kepada jajaran Satgas Citarum Harum dalam menyikapi persoalan limbah pabrik tekstil di kawasan Majalaya.
Selain itu, tujuan dari ujicoba tersebut adalah untuk mengembangkan produk pertanian dan perikanan yang biasa dikonsumsi masyarakat. Jika berhasil, artinya limbah cair pabrik bisa dimanfaatkan untuk pertanian.
Beberapa waktu yan lalu, Satuan tugas sungai Citarum yang tergabung ke dalam Sektor 6 Citarum Harum juga membuat terobosan inovatif. Mereka mengolah limbah sampah menjadi beragam jenis bahan bakar siap guna. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka mengembalikan fungsi sungai Citarum.