Mediatani – Minuman populer Indonesia, rempah seduh atau wedang jahe merah, kembali hadir di Pertemuan Ketiga Kelompok Kerja Ekonomi Digital G20 atau 3rd Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting G20 yang berlangsung pada 20-23 Juli 2022 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sari Toga Komodo adalah Usaha Kecil Menengah (UMKM) NTT yang mendapat kesempatan untuk memperkenalkan minuman herbal di kancah internasional tersebut.
Pengelola Sari Toga, Deni, menyebutkan bahwa dua jenis produk yang dimiliki oleh Sari Toga Komodo di antaranya yaitu sari jahe merah dan sari campur.
“Untuk sari jahe merah terbuat dari jahe merah, kayu manis, daun sereh, daun pandan dan gula aren,” ungkap Deni dilansir dari InfoPublik, Kamis (21/7/2022).
Untuk 100 gram sari jahe merah harganya Rp25 ribu. Minuman herbal tersebut bermanfaat untuk menjaga stamina, mencegah masuk angin dan lain sebagainya.
Sari campurnya terbuat dari temulawak, jahe merah, kunyit, cengkeh, kayu manis, daun sereh, daun pandan, dan gula aren.
Menurutnya, minuman herbal jahe merah menjadi pilihan yang tepat bagi masyarakat dalam situasi saat ini, karena dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
Bahan baku jahe merah tersebut dikumpulkan dari petani yang berada di Ruteng Manggarai.
Ia menjelaskan, di kalangan masyarakat Indonesia sendiri, jahe dikenal sebagai salah satu rempah-rempah yang memiliki banyak manfaat.
Ada dua jenis jahe yaitu jahe biasa (jahe putih) dan jahe merah, keduanya sering dikonsumsi dan diolah oleh masyarakat sebagai tanaman herbal yang dipercaya dapat membantu penyembuhan berbagai penyakit tubuh.
Ia berharap dengan mengikuti pameran di ajang DEWG G20 ini, para delegasi dan tamu undangan dapat lebih mengenalkan minuman rempah dan jamu di Labuan Bajo khususnya minuman jahe merah.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yang menjadi pengampu DEWG mengajak pelaku UMKM untuk mempromosikan produknya melalui pameran di lokasi pertemuan ketiga kelompok ekonomi digital itu..
Selain itu, partisipasi UMKM juga merupakan bentuk penegasan transformasi digital yang dilakukan Indonesia melalui Kominfo yang telah digaungkan dalam Presidensi G20, karena menyentuh sektor UMKM sebagai pengungkit pemulihan ekonomi pascapandemi COVID. 19 melanda.
Produk yang dipasarkan oleh UMKM antara lain kain tenun, kopi, snack, minuman tradisional (sari kunyit dan jahe), souvenir, dan berbagai produk lainnya.
Selain UMKM, pameran tersebut juga turut dimeriahkan oleh tiga perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia (provider) jasa layanan telekomunikasi selular seperti Telkomsel, Indosat dan XL Axiata.
Termasuk WIR Group yang memamerkan teknologi metaverse yakni melalui virtual reality dan augmented reality.
Pada pertemuan Ketiga Kelompok Kerja Ekonomi Digital itu, beberapa yang juga akan menjadi fokus pembahasan yakni tentang arus data lintas negara dan pemanfaataan data secara berkeadilan di tengah transformasi digital global atau Cross Border Data Free Flow and Data Free Flow With Trust.