Mediatani — Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menuturkan bahwa Kementan sangat bersyukur karena sektor pertanian terus bisa menjaga tren positif kontribusinya pada ekonomi nasional.
Dikutip Sabtu (6/2/2021) dari situs Republika.co.id, Berita statistik BPS mencatat Produk Domestik Bruto (PDB) pertanian pada kuartal IV 2020 tumbuh sebesar 2,59 persen (yoy), dan pada pertumbuhan ekonomi sebesar 1,75 persen (yoy).
“Ini ialah karena petani kita tak henti berkontribusi buat ekonomi nasional. Kami di Kementan terus berupaya membantu mereka menjaga dan tetap bekerja dengan segala kemampuan yang ada,” tegas Kuntoro di Jakarta, Jumat (5/2) Dikutip Sabtu (6/2/2021) dari situs yang sama.
Kuntoro menghaturkan rasa terima kasih tak terhingga kepada para petani, apalagi di tengah lesunya ekonomi dan ancaman pandemi.
Menurut dia, pada tahun 2020 lalu, dilalui dengan tidak mudah.
Dimulai dengan munculnya beberapa permasalahan dalam produksi hingga pemasaran yang terhambat pembatasan jalur distribusi.
“Petani kita sangat hebat dan tangguh. Kami akan terus jaga momentum ini di 2021 agar kontribusi sektor pertanian terus terjaga. Bahkan bisa meningkat. Berbagai masalah 2020 kita selesaikan agar tak menghambat produksi,” jelas dia.
Sebagai informasi, Kepala BPS Suhariyanto mencatat peningkatan sektor pertanian dipicu oleh beberapa faktor.
Salah satunya ialah komoditas tanaman pangan yang mengalami pertumbuhan sebesar 10,47 persen.
Ini terjadi dikarenakan adanya peningkatan luas panen dan produksi padi, jagung, ubi kayu serta cuaca yang mendukung produksi.
“Kemudian komoditas hortikultura juga tumbuh pada angka 7,85 persen karena permintaan buah-buahan dan sayuran selama pandemi covid-19,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Suhariyanto mengutarakan bahwa komoditas perkebunan juga tumbuh 1,13 persen dengan komoditasnya berupa kelapa sawit.
Sebelumnya, dikutip dari Bisnis.com, bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal IV/2020 minus 2,19 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Sedangkan secara kuartalan, mengalami kontraksi sebesar 0,42 persen.
Kepala BPS Suhariyanto menuturkan bahwa secara secara umum struktur PDB pada kuartal IV/2020 tak berubah.
Ada lima sektor yang memberi kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Kelimanya ialah industri, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan pertambangan. Ini berkontribusi 62,07 persen sehingga sektor ini akan bergantung secara total,” katanya pada konferensi pers virtual, Jumat (5/2/2021) dikutip Sabtu (6/2/2021).
Suhariyanto menjelaskan, tiga sektor yang tumbuh paling tinggi ialah sektor pertambangan, industri pengolahan, dan pertanian.
Industri pengolahan meski berkontribusi besar tapi pertumbuhan secara qtq pada kuartal IV/2020 mengalami minus 3,14 persen.
Meski demikian, masih lebih baik dari kuartal sebelumnya, yaitu kuartal II minus 6,18 persen dan kuartal III minus 4,34 persen.
Lalu pada pertambangan dan penggalian tumbuh minus 1,20 persen. Dibandingkan kuartal sebelumnya jauh lebih baik yaitu kuartal II minus 2,72 persen dan kuartal III/2020 minus 4,28 persen.
Hanya pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mengalami pertumbuhan positif. Pada kuartal IV, sektor ini tumbuh positif sekitar 2,59 persen.
“Jadi sektor pertanian merupakan sektor yang tumbuh positif selama triwulan IV/2020,” jelas dia.
Pun pula, sebagaimana diberitakan mediatani.co bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) di bulan Januari 2021 mencapai 103,26 yang mana angka itu mengalami kenaikan 0,01 persen jika dibandingkan dengan NTP bulan sebelumnya.
Kenaikan itu terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,45 persen atau lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang hanya sebesar 0,44 persen.
“Indeks yang diterima petani meningkat 0,45 persen sementara yang dibayarkannya meningkat 0,44,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam siaran persnya, Senin, 1 Februari 2021 yang dikutip Kamis (4/2/2021) dari situs berita Tempo.co. (*)