Mediatani – Dalam meningkatkan produksi padi di daerahnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Utara (Sumut) memanfaatkan penggunaan bibit padi varietas unggul dan pengolahan tanah yang baik. Bibit unggul yang dimaksud adalah Inbrida Padi Sawah Irigasi (Inpari). Bibit padi jenis ini dinilai lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit serta dinilai mampu berproduksi lebih banyak dari jenis lainnya.
Dilansir dari merdeka.com, mengenai hal ini, Edy Rahmayadi selaku Gubernur Sumut yang di dampingi oleh Nawal Lubis selaku Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumatera Utara untuk meninjau secara langsung panen padi yang diklaim sebagai varietas unggul ini pada hari Rabu (7/7).
Sekadar informasi, Padi jenis ini telah dikembangkan oleh Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Pasar Miring, Balitbangtan BPTP Sumatera Utara yang terletak di Desa Pasar Miring, Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang.
“Kalau bisa varietas padi unggul ini bisa digunakan oleh seluruh petani yang ada di Sumatera Utara, sebab padi jenis ini serangan hamanya sangat minim dan juga hasil panennya bagus,” jelas Gubernur Edy.
Sekadar informasi tambahan, melansir dari website bbpadi.litbang.pertanian.go.id, INPARI adalah singkatan dari Inbrida Padi Sawah Irigasi, yang merupakan padi inbrida yang ditanam pada lahan sawah. Inbrida ini memiliki arti varietas yang bisa dikembangkan dari satu tanaman melalui penyerbukannya sendiri sehingga dinilai memliki tingkat kemurnian atau homozigositas yang cukup tinggi.
Melansir dari unggahan akun Instagram @infosumutku pada Rabu (7/7), ini informasi selengkapnya.
Terkait hal ini, Gubernur Edy mengatakan bahwa penggunaan padi varietas unggul ini dinilai akan sangat menguntungkan para petani terutama petani di daerah tempatnya memimpin. Hal ini sebab hasil panen para petani diyakini bisa lebih banyak dua kali lipat dari jenis padi biasa. Selain itu, padi jenis ini juga diyakini tahan terhadap serangan hama dan penyakit, serta fenomena perubahan cuaca.
“Karena padi varietas ini unggul, maka pasti kualitasnya pun juga mumpuni. Berasnya bagus dan aromanya wangi dan lebih pulen jika dibandingkan dengan beras varietas lain,” ujar Gubernur Edy.
Dengan menggunakan benih padi unggul ini, maka produksi padi para petani pun juga akan menjadi lebih tinggi dengan memiliki harga jual yang juga baik sehingga mampu menambah pendapatan para petani.
Dilansir dari Antara.com, Khadijah El Ramija selaku Kepala BPTP Sumatera Utara mengungkapkan bahwa balai itu telah mempunyai sebanyak 23 varietas padi unggul yang banyak diminati oleh para petani di sejumlah daerah.
“Dari 23 varietas tersebut, memang varietas yang paling banyak digunakan saat ini yaitu Inpari (Inbrida Padi Sawah Irigasi) 32 dan juga Inpari 42 seperti hasil panen padi yang ada di Deli Serdang, ” ujar Khadijah pada hari Rabu (7/7).
Khadijah juga menjelaskan bahwa Inpari 42 itu adalah varietas Green Super Rice (GSR) dan sudah tersebar di daerah Sumatera Utara. Dengan varietas padi ini, diyakini bahwa setiap satu hektar lahan, mampu menghasilkan panen sebanyak 10,5 ton atau bahkan bisa lebih tinggi dari bibit biasa yang hanya mampu menghasilkan lima hingga enam ton.
Perlu diketahui bahwa varietas padi ini juga tahan dari berbagai jenis ancaman lingkungan, juga tahan terhadap cuaca dengan kondisi curah hujan yang tinggi. Jadi disaat padi lain rebah ketika hujan, Inpari 42 ini tetap kokoh dan aman.
“Kita berharap agar ketahanan pangan tetap terjaga di tengah pandemi Covid-19,” pungkas Khadijah.