Tambah Tanam Upsus Pajale Peringkat ke 2, Sragen Jadi 5 Besar Lumbung Pangan Jawa Tengah

  • Bagikan
Varietas padi gogo (ilustrasi)
Varietas padi gogo (ilustrasi)

Mediatani.co – Sragen, Jawa Tengah, 01 November 2018. Program Upaya Khusus Kementerian Pertanian (Kementan) Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) berhasil menambah Luas Tanam Padi di Kabupaten Sragen. pencapaian Luas Tambah Tanam Padi periode Oktober 2017 – September 2018 surplus 6.400 hektar, sehingga Sragen meraih peringkat Kedua se Jawa Tengah.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sragen Eka Rini menyambut baik prestasi yang diraihnya itu. Ia mengatakan Sragen merupakan lumbung pangan di Provinsi Jawa Tengah, paling tidak peringkat 5 besar se Jawa Tengah.

“Alhamdulillah tambah tanamnya (upsus pajali – red) menjadi peringkat kedua. Ini tentunya berkat bantuan dan dukungan dari Kementan, TNI, petani dan berbagai pihak,” katanya kemarin (31/10) dalam gelaran rapat koordinasi tambah tanam pajale sragen.

Eka menyebutkan Sragen hanya memiliki sekitar 9.000 hektar yang merupakan daerah irigasi teknis, sehingga diperlukan adanya terobosan seperti penerapan padi gogo dan tumpangsari tanaman. Hal ini selaras dengan yang disampaikan Dirjen Hortikuktura.

“Kabupaten Sragen memiliki potensi lahan sawah 39.833 hektar dan lahan tegal 29.019 hektar,” sebutnya.

Dalam rangka mensukseskan Upsus Pajale, lanjut Eka, yakni melalui Program Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT), pengunaan benih unggul, pola tanam jarwo super dan sekolah lapang bagi petani serta meningkatkan ketersediaan air (pembuatan sumur dangkal, embung, serta pompanisasi).

“Juga mengatur jadwal tanam yang tepat, pendampingan dan pengawalan penyuluh dan atau pengendalian OPT, serta mekanisasi pertanian,” tandasnya.

Apresiasi disampaikan oleh Direktur Jenderal Hortikultura Dr. Suwandi selaku Penaggungjawab Upsus Pajale Tingkat Provinsi Jawa Tengah di acara Rapat Koordinasi tersebut.

Suwandi mengatakan penghargaan ini diberikan atas prestasi yang diraih Kabupaten Sragen kurun waktu setahun yakni periode Oktober 2017 – September 2018. Pada kurun waktu ini, luas tambah tanam padi seluas 109.208 hektar atau surplus seluas 6.400 hektar dibandingkan dengan periode yang sama Oktober 2016 – September 2017 seluas 102.808 hektar.

“Prestasi ini berkat perluasan tanam padi gogo hingga 5.250 hektar,” ujarnya.

Potensi padi gogo sangat luas 29.000 hektar pada lahan kering, bisa ditanam saat ada hujan. Perlu terobosan padi gogo dan tumpang sari dengan benih unggul guna naikkan produktivitas.

“Diharapkan prestasi capaian ini ditularkan kepada Kecamatan lain sehingga berdampak luas pada peningkatan produksi padi,” terang Suwandi.

Hadir pada kegiatan ini Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen, Komandan Kodim 0725/Sragen, Direktur Perbenihan Hortikultura Ir Sukarman, Kepala Bagian Evaluasi dan Layanan Rekomendasi Ditjen Tanaman Pangan Dr. Devi Setiabakti selaku Pj Upsus Pajale Sragen, dan Koordinator Penyuluh seluruh Kecamatan Kabupaten Sragen.

/J

  • Bagikan