Mediatani – Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk memenuhi stok beras dalam negeri masih gencar dilakukan di beberapa wilayah. Salah satunya yang terjadi di daerah Sumatera Selatan.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan lewat Surat Gubernur kepada Menteri Pertanian menyatakan telah melakukan beberapa upaya diantaranya adalah program beras Aparatur Sipil Negara (ASN) dan peningkatan penyerapan gabah oleh Bulog. Program beras Aparatur Sipil Negara nantinya akan menyerap sekitar 5.180 ton gabah kering giling (GKG) per tahun.
Sementara itu, target penyerapan Bulog yaitu sebesar 95.455 ton gabah kering giling dari total kapasitas gudang Bulog yang mencapai 136.350 ton gabah kering giling. Hingga pada akhir bulan April, Kemampuan serapan diperkirakan sekitar 65.448 ton.
Hingga saat ini, Bulog telah menyerap gabah kering giling petani 20.452,5 ton gabah kering giling atau sekitar 30% dari target. Menurut Ninik Laswiati selaku perwakilan Bulog di Sumatera Selatan mengungkapkan bahwa rerata Bulog membeli gabah petani per minggunya sebanyak lima ratus ton.
Salah satu petani bernama Ahmad yang juga sebagai penerima bantuan pemerintah, mengungkapkan bahwa bantuan mesin pengering padi (vertical dryer) tersebut sangat membantu para petani agar bisa memperoleh pengeringan gabah yang maksimal sehingga memperpanjang umur simpan gabah.
Sejumlah petani telah mensiasati harga gabah yang cukup rendah dengan cara menahan hasil penjualan produksinya. Para petani yang memiliki modal untuk menyimpan gabah kering giling termasuk harga di pasaran yang bisa menguntungkan bagi petani.
Petani yang tidak memiliki modal untuk pertanaman berikutnya serta tergantung pada penjualan gabah kering giling, diarahkan untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk digunakan sebagai modal pada pertanaman berikutnya.
“Meskipun demikian, dukungan dari Bulog bagi penyerapan gabah petani tetap dibutuhkan agar bisa mengatasi harga gabah yang saat ini rendah di pasaran,” ujar Ahmad pada Senin (22/3/2021).
Sekadar informasi bahwa potensi panen di wilayah Sumatera Selatan pada bulan Maret-April 2021 yaitu sebesar 173.555 hektar dengan potensi produksi mencapai 863.437 ton gabah kering giling.
Saat mulai memasuki musim panen raya, harga jual gabah di beberapa Kabupaten terutama di Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), dan Ogan Ilir mengalami penurunan.
Harga tersebut jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan melalui Permendag Nomor 24 Tahun 2020. Harga gabah kering giling pada ketiga wilayah tersebut berkisar antara Rp3.000,00 – Rp3.500,00.
Di lain tempat, Suwandi selaku Direktur Jenderal Tanaman Pangan mengatakan bahwa selama masa panen raya panen padi ini pemerintah akan terus berupaya untuk hadir di tengah petani dalam rangka mengamankan produksi padi mulai dari sisi kualitas hingga kuantitas.
Dibawah komando Mentan SYL, Kementan ingin agar semua pihak menyiapkan langkah strategis untuk mengamankan produksi ataupun stok beras dalam negeri.
Selain itu, harga selama musim panen raya padi di bulan Maret-April tahun 2021 melalui pergerakan Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling) yang bersinergi dengan penggillingan kecil dan juga Bulog.
“Kostraling dan Bulog merupakan salah satu pihak yang memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga ketersediaan pangan utamanya pada beras, maka pengelolaan yang profesional menjadi kunci keberhasilannya. Tapi tidak hanya Kostraling dan Bulog, kini RNI holding juga akan ikut menyerap gabah petani,” jelasnya.
“Salah satu kuncinya adalah memperkuat sinergitas yang lebih holistik sebagai upaya menghasilkan suatu terobosan dan dapat memotret segala tantangan,” imbuh Suwandi.
Sebelumnya dilaporkan bahwa Tim Gerakan Serap Gabah Petani (GSGP) bersama Kostraling, Pemerintah Daerah dan Bulog, kegiatan serap gabah petani sudah bergerak ke Banten sepakat menyerap 53 ribu ton gabah, Yogyakarta 74.775 ton, Jambi 8 ribu ton, Lampung 25 ribu ton.
Lebih lanjut, Barru 500 ton, Boyolali 24.092 ton, Grobogan 24.000 ton, Karanganyar 15.000 ton, Nganjuk 26.592 ton, Maros 2.000 ton, Sragen 17.580 ton. Sementara itu, pada tahun 2021 di Dompu juga ditargetkan sekitar 45.892 Kemudian realisasi serap Kecamatan Terisi Kabupaten Indramayu 750 ton dan beberapa kabupaten lainnya.