Mediatani – Lobster air tawar merupakan jenis yang kini paling banyak dibudidayakan karena sangat prospektif. Jika Sobat Mediatani tertarik menggelutinya, maka perlu tahu dan mempelajari teknik pemijahan dan penetasan lobster air tawar agar proses pembudidayaan bisa berjalan dengan lancar.
Banyak orang tertarik untuk membudidayakan lobster air tawar karena pertumbuhannya relatif lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan lobster air laut. Tekstur dagingnya lembut dan rasa yang lezat juga membuat permintaan di pasar sangat tinggi. Yuk, pelajari tekniknya yang benar!
Urutan Teknik Pemijahan dan Penetasan Lobster Air Tawar
Budidaya lobster air tawar dimulai dengan menyeleksi lobster yang akan menjadi indukannya. Pemilihan indukan yang tepat akan membuat proses dan hasil pembudidayaan menjadi lebih maksimal. Selanjutnya indukan tersebut dikawinkan untuk menghasilkan telur.
1. Persiapan Bak Pemijahan
Bak yang digunakan untuk pemijahan dipilih berdasarkan ukuran dan tingkat kepadatan. Untuk proses pemijahan, di dalamnya akan diisi 3 ekor betina dan 1 atau 2 ekor jantan. Kepadatan tebar di dalam bak ini dibuat antara 3 hingga 5 ekor per meter persegi.
Tempat persembunyian yang digunakan besarnya harus sesuai dengan ukuran indukan lobster. Tempat persembunyian lobster atau yang biasa disebut dengan shelter bisa dibuat dari pipa paralon yang memiliki diameter 2 inchi dan panjang 20 cm.
Namun, tetap harus disesuaikan dengan panjang indukan. Tebarkan secara merata ektsrak organik konsentrat tinggi dan larutkan konsentrat berbentuk pasta ke dalam bak untuk mendukung kondisi bak pemijahan.
2. Proses Pemijahan
Setelah bak pemijahan selesai disiapkan, proses pemijahan lobster air tawar bisa dimulai. Tempatkan indukan lobster yang telah dipilih ke dalam bak pemijahan dengan perbandingan yang tepat. Letakkan tempat persembunyian pada bak di area yang tepat.
Pastikan ketinggian air selalu stabil, yakni sekitar 30 cm dan cek selalu suhunya agar tetap berada di kisaran 23 hingga 29 derajat celcius. Kondisi air ini sangat menentukan keberhasilan proses pemijahan sehingga harus benar-benar diperhatikan.
Makanan bisa diberikan ke bak pemijahan 2 kali sehari dengan dosis 3 persen dari total bio mass yang diperuntukkan harian. Proses perkawinan indukan biasanya membutuhkan sekitar 2 hingga 3 minggu. Setelah bertelur, induk betina bisa dipindahkan ke bak yang lainnya.
3. Penanganan dan Penetasan Telur
Teknik pemijahan dan penetasan lobster air tawar yang digunakan berperan penting dalam proses pembudidayaan. Maka setiap prosesnya harus diperhatikan dan dilakukan dengan baik agar bisa berjalan dengan maksimal. Induk yang dipindahkan pun harus diangkat bersama dengan shelter.
Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati mengingat di dalam bak juga terdapat telur-telur lobster. Jarak ruang penampungan induk dengan ruang pengeraman sebaiknya tidak terlalu jauh, bisa dibuat sekitar 15 meter.
Pengeraman telur lobster dilakukan pada bak lain yang kondisinya telah disesuaikan dengan habitat asli lobster di alam. Proses pengeraman telur berlangsung sekitar 3 hingga 5 minggu. Di minggu pertama, telur biasanya masih berbentuk bulat dan warnanya kuning.
Lalu, telur lobster akan berubah menjadi cokelat kehitaman dan bagian-bagian tubuhnya mulai terlihat. Saat menginjak satu bulan, tubuh lobster telah terbentuk dengan sempurna dan dalam waktu 3 hingga 4 hari, seluruh tubuh lobster akan terlepas dari tubuh sang induk.
**
Teknik pemijahan dan penetasan lobster air tawar akan mempengaruhi keberlangsungan awal hidupnya. Maka, setiap proses harus dilakukan dengan benar dan hati-hati agar telur lobster yang dihasilkan bisa menetas dengan sempurna sebelum anakan lobster ini dipindahkan ke kolam.