Mediatani – Ada berbagai jenis telur yang dijual di pasaran. Perbedaan jenis telur tersebut bisa diketahui berdasarkan warna cangkangnya. Untuk telur ayam sendiri, ada yang cangkangnya berwarna coklat dan ada yang putih. Namun, apakah perbedaan warna itu juga membedakan kualitas dari telur ayam?
Beredar opini di masyarakat bahwa telur dengan cangkang berwarna coklat dinilai lebih alami, sehat dan harga jualnya lebih mahal. Betulkah itu? Mari simak ulasannya yang dilansir dari laman kompas.com.
Warna cangkang telur ternyata tidak menentukan kualitas di dalamnya. Hal yang membedakan antara telur cangkang coklat dengan cangkang putih hanyalah jenis ayamnya saja (dikutip dari Mental Floss).
1. Berdasarkan warna induknya
Mungkin kamu pernah mendengar tentang mitos dari ayam berbulu putih yang selalu mengeluarkan telur cangkang putih begitupun dengan ayam berbulu coklat yang telur cangkangnya juga berwarna coklat, itu ada benarnya. Tetapi, bukan cuma itu faktor yang menentukan warna cangkangnya.
Dilansir dari Healthline, biasanya warna telur ayam dipengaruhi oleh pigmen yang dihasilkan oleh indukannya. Pigmen utama pada cangkang telur coklat disebut protoporphyrin IX yang terbuat dari heme, yaitu senyawa pemberi warna merah pada darah ayam.
2. Warna daun telinga ayam
Selain pigmen, faktor lain untuk penentuan warna cangkang telur adalah warna daun telinga ayam tepatnya pada bagian lipatan kulit di kepala ayam di bawah tempat telinga luar berada. Jika lipatan itu berwarna putih, kemungkinan telurnya bercangkang putih.
Namun, jika induknya lebih gelap, kemungkinan cangkang telur yang dihasilkan akan berwarna cokelat. Cara ini bahkan berlaku untuk ayam jenis Araucana yang punya daun telinga hijau-biru dan bertelur yang serasi. Namun, cara ini hanya digunakan sebagai aturan praktis sebab ada pengecualian untuk polanya.
3. Faktor lingkungan, makanan dan tingkat stres indukan
Keadaan lingkungan, makanan dan tingkat stress juga menjadi faktor penentu warna cangkang telur ayam. Akan tetapi, pemahaman terkait telur bercangkang coklat lebih alami dan lebih baik dibandingkan dengan telur bercangkang putih berasal dari fakta bahwa telur organik cenderung lebih mahal. Biasanya telur organik itu berwarna coklat.
Selain itu, makanan cokelat (seperti gandum utuh) biasanya lebih sehat daripada versi putih yang diproses. Meskipun demikian, pigmentasi cangkang telur tidak ada kaitannya dengan nilai gizi yang ada pada masing-masing telur.
Setiap perbedaan dalam label dan harga pada karton telur bermuara pada jenis ayam. Misalnya, ayam White leghorn—yang bertelur putih—menghasilkan lebih banyak telur dengan makanan yang lebih murah, sehingga disukai pabrik peternakan.
Ayam bertelur coklat, seperti Rhode Island reds, memerlukan makanan yang kualitasnya lebih tinggi dan banyak agar menghasilkan telur yang juga kualitasnya lebih tinggi.