Mediatani – Kelapa sawit adalah tanaman yang termasuk ke dalam genus Elaeis dan ordo Arecaceae. Tanaman ini biasanya dimanfaatkan buahnya, terutama untuk memproduksi minyak nabati. Kelapa sawit afrika (Elaesis guineensis) menjadi sumber utama dari minyak kelapa sawit.
Perkembangan teknologi juga turut mendorong perkembangan pengolahan tanaman kelapa sawit. Sebelumnya, selama beberapa kurun dekade, pengolahan tanaman kelapa sawit hanya berfokus pada bagian buahnya saja untuk dijadikan bahan bagi minyak nabati.
Namun, dalam konteks hari ini, pengolahan kelapa sawit sudah dapat dilakukan pada setiap bagian tanaman, mulai dari daun, pelepah, batang, hingga limbah cair yang dihasilkan pada pengolahan industri sawit.
Dilansir dari mutuinstitute.com, berikut bagian kelapa sawit yang dapat diolah.
1. Sabut dan Cangkang
Sabut dan cangkang merupakan produk turunan limbah setelah sebelumnya bagian buah dari kelapa sawit yang diekstrak menjadi minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO). Dua bagian dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pada ketel uap alias boiler di pabrik kelapa sawit untuk menghasilkan energi panas dan mekanik.
Selama ini, abu dari hasil pembakaran ketel dengan kuantitas jumlah yang besar belum dapat dimanfaatkan secara baik. Sementara itu, abu dari sabut dan cangkang kelapa sawit dari hasil pembakaran justru memiliki sejumlah kandungan silika yang dapat digunakan dalam berbagai hal, seperti penyerap kadar air di udara sehingga dapat memperpanjang masa simpan bahan sekaligus sebagai bahan campuran dalam pembuatan keramik.
Adapun besarnya kandungan silika yang terdapat pada abu sabut kelapa sawit yaitu sebesar 59,1% dan untuk cangkang kelapa sawit yaitu sebesar 61%.
2. Janjang Kosong
Setiap satu ton dari hasil pengolahan tandan buah kelapa sawit akan menghasilkan sebanyak 21-23% janjang kosong sebagai limbah padat. Hasil penelitian membuktikan bahwa janjang kosong memiliki kandungan unsur hara yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan kelapa sawit.
Janjang kosong dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik. Hal itu karena kandungan unsur hara kalium (K) yang dimiliki sangat penting dalam pertumbuhan kelapa sawit.
Selain itu, pemanfaatan janjang kosongnya juga mampu untuk memperkaya kandungan unsur hara yang terdapat di dalam tanah media tanam itu sendiri karena kandungan kalsium, fosfat, dan magnesium serta kemampuannya untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
3. Pelepah dan Daun
Selanjutnya yang tak luput untuk dimanfaatkan yaitu pelepah dan daun kelapa sawit. Bagian ini sering dianggap tak memiliki nilai dan berakhir hanya sebagai limbah. Padahal, berdasarkan dari hasil studi, menunjukkan bahwa pelepah dan daun kelapa sawit memiliki potensi sebagai bahan pembuatan pupuk kompos.
Adapun kandungan unsur hara pada pelepah dan daun kelapa sawit yaitu nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magensium (Mg), sulfur (S), klorin (Cl), boron (B), tembaga (Cu), dan seng (Zn). Namun, pemanfaatan kandungan yang banyak tersebut juga perlu dikelola secara bijak.
Itu dikarenakan proses penguraian pelepah dan daun kelapa sawit secara alami membutuhkan waktu yang terbilang cukup lama, yaitu sekitar tiga sampai dengan empat bulan.
Dengan rentang waktu tersebut, keseimbangan lingkungan berpotensi mengalami gangguan akibat kuantitas penumpukkan yang tidak diimbangi dengan kuantitas penguraian.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, alternatif yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses pengomposan yaitu dengan menambahkan berbagai jenis dekomposer yang memiliki kandungan mikroorganisme pengurai seperti stardec, orgadeg dan Trichoderma sp. Di samping itu, penambahan mikroorganisme juga akan membantu memperbaiki kualitas kompos yang dihasilkan.
Selain itu, Pelepah juga dapat membantu menjaga kelembapan tanah. Untuk daun kelapa sawit sendiri dapat dimanfaatkan sebagai mulsa.
4. Batang pohon
Batang dari kelapa sawit yang telah dipanen biasanya dibiarkan membusuk begitu saja atau dicacah. Namun, ternyata bagian ini dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk yang bernilai lebih tinggi.
Salah satu bentuk inovasi dari pemanfaatan batang kelapa sawit yaitu sebagai bahan pembuatan furnitur. Batang hasil kayu replanting dapat diolah sebagai papan laminasi atau untuk keperluan dinding, panel lantai, furnitur, pengemas dan sebagainya.
Selain itu, inovasi lainnya yang tak kalah bermanfaat yaitu sebagai bahan dalam produksi gula merah. Batang dari pohon kelapa sawit yang telah dipotong mengandung air nira. Air tersebut diambil membelah batang pohon, setelah itu disaring kemudian dimasak serta ditambahkan dengan gula pasir. Jika rebusan air nira telah mengental, kemudian ditiriskan di dalam cetakan.
***
Kelapa sawit telah menjadi komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi. Terlebih lagi dengan berbagai pemanfaatannya dari seluruh bagian tanaman maupun limbah yang dihasilkan. Meski begitu, pengelolaan industri maupun pemanfaatan kelapa sawit harus dilakukan secara bijak dan profesional.
Demikian uraian mengenai bagian-bagian tanaman kelapa sawit yang dapat diolah. Semoga dapat bermanfaat bagi segenap pembaca.