Mediatani – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak para tenaga harian lepas penyuluh pertanian untuk mampu menguasai teknologi digital. Hal itu disampaikan pada Rapat Koordinasi Akbar Gabungan Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian Daerah Jawa Barat yang berlangsung di Inna Beach Hotel Pangandaran, pada Sabtu (19/2/22).
Menurut Gubernur Jabar yang akrab disapa Kang Emil ini, saat ini Provinsi Jawa Barat tengah melakukan transformasi sektor pertanian dengan menerapkan teknologi digital.
“Kita sedang membangun teknologi pertanian, karenanya para penyuluh harus menguasai dan menerapkannya ke petani kita,” ungkap Kang Emil melalui keterangannya yang dilansir dari laman Liputan6.com.
Kang Emil menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi dinilai mampu untuk meningkatkan hasil produksi sektor pertanian maupun sektor peternakan. Salah satu contohnya adalah proses pemberian pakan ikan lele dengan menggunakan Internet of Thing (IoT).
Internet of Thing ini bisa dikendalikan melalui smartphone oleh para petani Indramayu. Dengan penerapan berbasis teknologi tersebut, para petani mampu mendongkrak hasil panen pertaniannya menjadi berkali lipat.
Sama halnya dengan pemanfaatan teknologi fish finder yang diterapkan di Sukabumi dan juga apartemen ayam yang diterapkan di Kabupaten Bandung.
“Ngasih makan ikan lele di Jabar sekarang sudah pakai hape,” ujar pendiri dari Urbane, perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitek, dan desain.
Dalam kesempatan yang sama, Kang Emil juga mengungkapkan bahwa dirinya ingin agar para petani tidak lagi menggunakan cara konvensional untuk pengolahan pertanian di Jawa Barat. Namun secara bertahap, kehadiran teknologi digital dalam sektor pertanian menjadi bagian yang tidak terpisahkan bahkan termasuk dalam hal pemasaran.
“Saya tidak mau lagi pertanian Jabar konvensional, poinnya dengan ilmu semua bisa,” kata Kang Emil yang juga berprofesi sebagai dosen di Institut Teknologi Bandung.
Menurut Kang Emil, tanah Jawa Barat ini berada di peringkat ke sepuluh di dunia yang termasuk dalam daerah paling subur. Oleh sebab itu, Kang Emil menilai bahwa potensi tersebut harus dimanfaatkan dengan maksimal salah satunya dengan mengadopsi teknologi untuk pertanian.
“Menurut penelitian tanah Jabar ke-10 tersubur di dunia,” ungkap Kang Emil.
Selain penguasaan teknologi digital, para perwakilan penyuluh dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat itu pun juga diminta untuk lebih gencar menyosialisasikan kepada para generasi muda untuk tidak malu dalam menekuni dunia pertanian termasuk ikut dalam program petani milenial.
Kang Emil menyampaikan bahwa generasi muda yang terjun ke dunia pertanian harus memanfaatkan teknologi digital dengan sebaik mungkin. Dengan begitu, meskipun nantinya mereka tinggal di desa, rezeki kota dan bisnis bisa mendunia.
“Saya titip ajak generasi muda untuk terjun di dunia pertanian tapi dengan digital agar nantinya tinggal di desa, rezeki kota, dan bisnis mendunia,” pungkasnya.