Mediatani – Salah satu yang menjadi faktor untuk meningkatkan produktivitas pertanian adalah dengan meningkatkan kualitas dan juga kompetensi sumber daya manusia (SDM).
Dilansir dari laman sindonews.com, Sumber daya manusia yang dimaksud terkhusus pada dosen di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan). Mereka memiliki peran dalam mendidik para generasi milenial dalam mengembangkan sektor pertanian sebagai bisnis yang cukup menggiurkan.
Terkait hal ini, Kementerian Pertanian (Kementan) akan terus berupaya untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas para pejabat fungsional dosen Polbangtan lewat Pengembangan Kompetensi dan Assessment bagi dosen Polbangtan.
Acara ini digelar oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) yang terdiri atas empat batch dan berlangsung selama empat hari. Acara ini berlangsung dari tanggal 14 – 17 Juli 2021. Kegiatan yang dilakukan secara daring ini, diikuti oleh 211 dosen Polbangtan.
Upaya tersebut sejalan dengan komitmen dari Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian RI. Mentan SYL mengatakan bahwa keberhasilan dari kinerja sektor pertanian salah satunya ditentukan oleh kemampuan dan kapasitas dari SDM pertaniannya termasuk juga dosen Polbangtan dan perguruan tinggi vokasi pertanian melalui koordinasi dan kendali BPPSDMP Kementan.
Saat membuka acara Pengembangan Kompetensi dan Assessmen Dosen Polbangtan, Mentan SYL menyampaikan bahwa potensi dari sumber daya alam tanpa SDM yang profesional hanya akan sia-sia, maka penguatan SDM pertanian wajib masuk program prioritas Kementan.
“Pembangunan sektor pertanian ini bertumpu terhadap SDM yang berkualitas, profesional, andal dan berdaya saing,” ujar Mentan SYL seperti dikutip Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah di Jakarta.
Sejalan dengan komitmen Mentan SYL, Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP Kementan juga menekankan bahwa SDM sektor pertanian mulai dari petani, penyuluh dan tak terkecuali juga dosen dan tenaga pendidik harus selalu memperbarui ilmu, pengalamannya, dan juga meningkatkan kapasitas sampai menjadi andal dan profesional.
“Dosen adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas utama diantaranya yaitu mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam kata lain, para dosen ini sebagai ujung tombak suatu perguruan tinggi,” ujar Dedi Nursyamsi yang dikutip Siti Munifah.
Lebih lanjut, menurut Dedi, Kementan khususnya pada bidang BPPSDMP harus terus berupaya untuk memperkuat dan mempercepat penerapan dari sistem merit serta mendorong peningkatan kompetensi, profesionalisme dan kinerja dari Aparatur Sipil Negara (ASN).
Pihak BPPSDMP juga akan memberikan kepastian dan kejelasan karier untuk tenaga fungsional dosen lewat kegiatan pengembangan kompetensi dan asesmen bagi pejabat fungsional dosen Polbangtan.
Siti Munifah juga berharap agar para dosen yang berperan sebagai tenaga pendidik yang profesional harus selalu bekerja secara proporsional sebagai pekerjaan/kegiatan juga sebagai sumber penghasilan, oleh sebab itu kemampuan para dosen harus mampu mencapai standar mutu profesi, kompetensi atas tanggung jawab tugas profesionalitas serta kualifikasi akademik.
“Hadirnya pengembangan terhadap kompetensi yaitu dengan memberi motivasi, menerapkan behavioral assessment, penilaian mengacu psychological assessment meliputi aspek sikap dan cara kerja,” kata Siti Munifah.
Lebih lanjut, menurutnya, selain yang disebutkan diatas kepribadian, dan kepemimpinan melalui kerja sama dengan Pusat Penelitian Pranata Pembangunan dari Universitas Indonesia juga menjadi faktor untuk meningkatkan kualitas SDM.
Terkait hal ini, Rudi Hilman sebagai pemateri dari Pusat Penelitian Pranata Pembangunan Universitas Indonesia memaparkan tentang konsep Ikigai dengan mengajak seluruh peserta agar bisa mencintai pekerjaannya dan bisa memandang pekerjaannya berdasarkan dari sudut pandang yang berbeda, “career is not about the job, but it is always about how you view the job“.