Mediatani – Ikan gurame merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang populer dikonsumsi di Indonesia. Namun, seperti halnya dengan ikan lainnya, ikan gurame juga rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk infeksi bakteri.
Salah satu jenis bakteri yang sering menyebabkan masalah pada ikan gurame adalah bakteri Aeromonas sp. Bakteri Aeromonas dapat menyebabkan penyakit pada ikan gurame, seperti infeksi kulit, insang, dan sistem pencernaan.
Langkah Pencegahan
Untuk mencegah masalah ini, diperlukan langkah-langkah yang tepat. Berikut adalah beberapa cara yang perlu dilakukan untuk mengatasi bakteri Aeromonas pada ikan gurame.
Pemilihan Ikan Gurame yang Sehat
Langkah pertama dalam mencegah infeksi bakteri Aeromonas pada ikan gurame adalah dengan memilih ikan yang sehat saat membelinya. Pastikan ikan gurame yang akan Anda beli memiliki tanda-tanda yang baik, seperti kulit yang bersih, mata yang terang, sirip yang utuh, dan gerakan yang aktif. Memilih ikan gurame yang sehat akan mengurangi risiko terkena infeksi bakteri.
Pengawasan Kualitas Air
Kualitas air yang baik sangat penting dalam menjaga kesehatan ikan gurame. Bakteri Aeromonas biasanya berkembang biak dengan cepat dalam air yang kotor dan tidak sehat. Pastikan pH air, suhu, dan tingkat oksigen dalam akuarium atau kolam ikan gurame terjaga dengan baik. Lakukan pengujian secara teratur dan pastikan kondisi air tetap stabil.
Pemberian Makanan yang Sehat
Pemberian makanan yang sehat dan bergizi juga dapat membantu mengurangi risiko infeksi bakteri Aeromonas pada ikan gurame. Berikan makanan yang bervariasi dan kaya akan nutrisi, seperti pelet ikan yang berkualitas, cacing, atau udang kecil. Hindari memberi makanan yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, karena ini dapat menyebabkan masalah pada sistem pencernaan ikan.
Karantina untuk Ikan Baru
Jika Anda memperkenalkan ikan baru ke dalam akuarium atau kolam ikan gurame, penting untuk melakukan proses karantina terlebih dahulu. Ikan baru dapat membawa bakteri atau penyakit lain yang dapat menular kepada ikan yang sudah ada. Dengan melakukan karantina, Anda dapat memantau kesehatan ikan baru tersebut sebelum memindahkannya ke lingkungan yang lebih luas.
Perawatan dan Pengobatan
Serangan bakteri Aeromonas kerap membuat ikan gurami mengalami penyakit pathek, yakni ikan menjadi berwarna kemerahan karena mengalami pendarahan, sisik lepas, perut busung dan ikan menjadi lebih sering berada di permukaan air dalam kondisi miring.
Untuk mengobatinya, rendam 25 kg ikan gurame ke dalam air yang telah dicampurkan kalium permanganat dengan dosisi 20 g/m3 dalam durasi waktu 30 hingga 60 menit. Selama itu, pastikan aerator tetap terpasang untuk menjaga suplai oksigen.
Cara lainnya, campurkan nitrofuran 5 hingga 10 g ke dalam 1 m3 air dan rendam 25 kg ikan ke dalam larutan tersebut selama 12 hingga 24 jam. Selain perendaman, juga dapat dilakukan penyuntikan 20-40 mg oxytetracylin atau kanamycin untuk 1 kg ikan. Kemudian ikan disuntik dengan intramuscular atau injeksi di bagian tengkuk ikan.
Bisa juga dilakukan dengan menambahkan 0,5 oxytetracylin pada pakan sebanyak 500 g untuk 10 kg ikan. Ikan yang telah mendapat pengobatan antibiotik ini baru bisa dikonsumsi setelah 2 minggu lamanya.
**
Mengatasi infeksi bakteri Aeromonas pada ikan gurame membutuhkan kesabaran dan perhatian yang ekstra. Penting untuk melakukan pencegahan sejak awal dan mengambil langkah-langkah yang tepat saat terjadi infeksi. Dengan menjaga kualitas air, memberikan makanan yang sehat, dan melakukan perawatan yang baik, Anda dapat membantu menjaga kesehatan ikan gurame Anda dan mengatasi masalah bakteri Aeromonas dengan lebih efektif.