Mediatani – Persea americanus nama latin dari alpukat merupakan tanaman buah yang berasal dari Amerika Tengah dan Meksiko. Alpukat yang memiliki banyak manfaat kini banyak di kembangkan oleh petani di berbagai penjuru dunia.
Buah alpukat dikenal dengan dagingnya yang lembut, Aroma wangi, dan rasanya yang khas. Serta mudah ditemukan di pasar, toko buah-buahan, hingga supermarket.
Alpukat banyak di gemari oleh orang karena selain rasanya yang enak cara untuk menikmatinya pun cukup mudah dan praktis.
Tanaman ini memiliki segudang manfaat selain menjadi tanaman konsumsi alpukat juga menjadi bahan baku beberapa produk kesehatan dan kecantikan. selain itu, daunnya pun juga dapat digunakan sebagai obat karena memiliki kandungan kimia seperti polifenol dan quersetin.
Alpukat sangat cocok di budidayakan di wilayah tropis khususnya indonesia. Tanaman ini dapat tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi.
Namun untuk mendapatkan produksi buah optimal pada ketinggian tanam 200 hingga 1000 meter di atas permukaan laut. selain ditanam di lahan luas Alpukat juga cocok ditanam di pekarangan rumah.
Ada beberapa jenis alpukat yang dibudidayakan oleh masyarakat di indonesia antara lain Alpukat mentega, aligator, miki, dan kendil.
Dilansir dari laman Kompas.com berikut cara membudidayakan alpukat :
1. Pemilihan bibit yang tepat
ada berbagai cara untuk memperoleh bibit alpukat, antara lain yaitu dari biji, stek batang atau cangkok, dan okulasi atau sambung pucuk. Namun untuk lebih praktisnya kita bisa membeli di persemaian yang terpercaya dan bersertifikasi.
Bibit sebaiknya dipilih yang berumur sekitar 6 bulan hingga 1 tahun dengan tinggi sekitar 50-100 cm dan pastikan bibit memiliki batang yang sehat dan akarnya kuat serta bebas dari penyakit serta gangguan hama.
2. Persiapan lahan
sebelum melakukan perpindahan tanaman pastikan lahan telah selesai di siapkan. Sebisa mungkin pilih lokasi yang terpapar sinar matahari langsung minimal 6-8 jam per hari, kemudian melakukan pengolahan lahan.
Bersihkan gulma, batu, serta hal-hal yang berpotensi mengganggu pertumbuhan. setelah itu gemburkan tanah menggunakan cangkul.
3. Membuat lubang tanam
setelah lahan untuk budidaya siap, berikutnya buat lubang tanam dengan ukuran 60 x 60 cm dengan kedalaman 60 hingga 80 cm. untuk meningkatkan kesuburan masukkan pupuk kandang atau kompos yang matang hingga dua pertiga lubang tanam. diamkan selama 5-7 hari hingga pupuk betul-betul meresap kedalam tanah.
Jika bibit yang akan di tanam lebih dari satu, maka buat lubang tanam degan jarak 6 x 6 antara tanaman agar dalam proses pertumbuhan tanaman tidak saling mengganggu.
4. Penanaman
jika bibit dan lubang tanam sudah siap segera mungkin lakukan penanaman, buka plastik polybag dengan hati-hati agar media tanam yang ada sebelumnya tidak hancur. Kemudian masukkan dalam lubang tanam setelah itu tutup dengan menggunakan tanah bekas galian lubang kemudian siram secara merata.
Untuk mengurangi risiko stres dan memudahkan tanaman beradaptasi, pindahkan tanaman ke lokasi penanaman yang diinginkan pada pagi atau sore hari dalam cuaca yang lebih sejuk.
5. Pemeliharaan awal
Lakukan penyiraman secara rutin, pastikan tanah betul-betul lembab tetapi jangan terlalu berlebihan yang membuat air tergenang di sekitarnya. Kelebihan air tersebut dapat meningkatkan perkembangan pathogen tanaman yang disebabkan oleh cendawan dan bakteri.
Hindari pemberian pupuk di minggu pertama setelah penanaman apalagi dengan dosis yang berlebihan. Hal itu akan membuat tanah lebih masam dan keras yang kemudian mengganggu aktivitas mikro organisme penyedia hara tanaman.
6. Pemeliharaan lanjutan
Lakukan penyiangan gulma yang ada di sekitar tanaman secara rutin. Berikan pupuk secara berkala setelah bibit mulai tumbuh dan berkembang sesuai dengan dosis yang di anjurkan.
Saat penyiangan sebisa mungkin lakukan juga penggemburan kembali pada tanah di sektiar lokasi penanaman. Karena tanah yang terkena air siraman tiap hari akan memadat yang menyebabkan udara masuk berkurang, sehingga membuat tanaman sulit dalam menyerap nutrisi.