Tips Memilih Hewan Kurban Layak Kurban dari Dosen Peternakan UGM

  • Bagikan
ilustrasi hewan kurban/ist

Mediatani – Jelang Hari Raya Iduladha yang tidka lama lagi bagi umat muslim, maka permintaan akan hewan ternak khususnya sapi dan kambing ditengarai bakal meningkat.

Hal ini menjadi salah satu momen yang memberi peluang menguntungkan bagi peternak sapi dan kambing.

Yup, oleh sebab itu, edukasi perihal kriteria hewan ternak yang layak untuk kurban dan edukasi tentang perlakuan yang baik terhadap hewan kurban harus diketahui oleh masyarakat. Khususnya bagi peternak, agar supaya dapat memenuhi permintaan pasar.

“Kriteria hewan ternak bagi kurban sangat berkaitan erat dengan tujuan kurban yaitu memberikan yang terbaik,” ujar Panjono, Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), dikutip, Sabtu (19/6/2021) dari laman medcom.id yang juga melansir dari laman UGM, Jumat, 18 Juni 2021.

Hewan ternak yang dapat digunakan untuk kurban adalah hewan jenis jantan, dewasa, sehat, tidak kurus, serta tidak cacat.

Panjono memberitahukan bahwa dalam pemilihan hewan kurban dewasa dapat ditandai dengan tumbuhnya gigi seri dari hewan ternak.

Lalu, dalam penentuan ternak yang sehat dapat terlihat dari rambutnya yang mengkilap, mata yang bersih cerah, mulut segar, badan yang bersih, utuh, dan tidak ada luka, gerakan yang lincah, nafsu makan yang baik, serta memamah biak.

“Untuk menentukan kurus gemuknya hewan ternak, rabalah punggung hewan ternak. Jika masih merasakan tulang punggungnya maka hewan tersebut termasuk kategori kurus sedangkan jika empuk artinya gemuk,” ungkapnya.

Aspek penting lainnya yang perlu diperhatikan agar peternak dapat menghasilkan hewan ternak kurban ialah penampungan hewan kurban yang layak.

Penampungan hewan kurban pun harus memperhatikan kesejahteraan hewan, seperti tempat yang nyaman bagi ternak istirahat, terhindar dari terik matahari dan terlindungi dari air hujan, hingga ketersediaan pakan dan air minum yang cukup bagi hewan ternak.

“Hewan ternak yang berada di penampungan lebih rentan terkena penyakit dikarenakan tempat yang tidak nyaman dan pemberian pakan yang kurang rutin,” jelas Panjono

Gubernur Erzaldi Imbau Masyarakatnya Beli Hewan Kurban Peternak Lokal

Sementara itu di berita yang lain, menjelang Iduladha ini, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman Djohan mengimbau kepada masyarakatnya agar membeli hewan kurban dari peternak lokal.

Melansir laman Babel.inews.id, hal ini sebut dia, untuk membantu petani setempat dalam mengembangkan usaha peternakan sapi dan kambing di daerah tersebut.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel, Juaidi mengungkapkan, hal ini pun berdasarkan Surat Edaran Nomor 524/0324/DPKP, Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan yang meminta wali kota dan bupati, kepala instansi vertikal, serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar berpartisipasi membantu peternak menjual hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah.

“Pemprov Kepulauan Babel telah mengeluarkan surat edaran mengimbau masyarakat membeli hewan kurban dari peternak lokal. Surat edaran ini, agar masyarakat atau instansi dengan peternak sapi sama-sama mendapatkan keuntungan jelang hari raya kurban nanti,” kata Juaidi, Sabtu (29/5/2021), mengutip, Rabu (2/6/2021) dari situs yang sama.

Dengan membeli hewan kurban langsung ke peternak, lanjut dia, masyarakat yang melaksanakan kurban bakal mendapatkan harga lebih murah. Di saat yang bersamaan, peternak pula akan memperoleh pendapatan yang lebih dari harga kesepakatan dengan offtaker.

“Dengan membeli sapi kurban dari peternak lokal, secara tidak langsung kita telah membantu kesejahteraan para peternak tersebut,” kata dia.

Ia menuturkan selain akan menjadi lebih murah, daging sapi kurban lokal yang ada saat ini memiliki kualitas relatif lebih baik. Sebab, merupakan sapi lokal jenis sapi Bali dan sapi Madura.

“Jadi, sapi-sapi peternak ini selain harganya lebih murah kualitas lebih bagus, juga dapat memberdayakan petani atau peternak kita agar kedepan bisa lebih berkembang. Sebab, kebutuhan daging sapi di Babel hanya memenuhi sekitar 15-20 persen saja dan sisanya selalu didatangkan dari luar Babel,” jelas Juaidi. (*)

  • Bagikan