Vanili Organik Lombok Tetap Laris Manis di Amerika Serikat Meski Tarif Naik
Kebijakan tarif impor yang lumayan tinggi dari pemerintah Amerika Serikat ternyata tak bikin pasar mereka berpaling dari vanili organik khas Lombok. Padahal, aturan ini sempat bikin was-was para eksportir.
Mohir, seorang eksportir vanili organik yang cukup dikenal di kalangan internasional, menegaskan bahwa permintaan ekspor tetap oke meski tarif baru mulai berlaku sejak awal April 2025. Lewat perusahaannya, ia terus menjalin hubungan baik dengan para pembeli di Amerika Serikat supaya pasokan tetap lancar jaya.
“Para pembeli rempah di sana pada kecewa dengan aturan ini. Soalnya, mereka sendiri nggak bisa memproduksi vanili organik ini. Jadi, mereka memang sangat bergantung sama pasokan dari luar,” ujar Mohir.
Menurutnya, situasinya beda banget sama produk elektronik atau suku cadang mesin yang masih bisa mereka bikin sendiri di Amerika Serikat. Kalau urusan rempah kayak vanili, Amerika Serikat masih sangat bergantung sama impor, termasuk dari Indonesia.
Saat ini memang belum ada pengiriman karena belum musim panen. Tapi, Mohir berharap pemerintah Indonesia bisa berunding supaya tarif impornya bisa diturunin. “Ya, mau nggak mau, harus tetap jalan terus,” katanya singkat.
Walaupun tarif impornya naik, minat pembeli dari Amerika Serikat terhadap vanili organik Lombok ternyata nggak luntur. Bahkan, kontrak kerja sama yang sudah disepakati tetap berlaku, jadi semua hasil produksi tetap akan diserap. “Masalahnya, mereka sudah teken kontrak. Berapa pun jumlah vanili organik Lombok, pembeli di Amerika Serikat tetap siap menampung. Cuma, produksi tahun ini agak turun sekitar 30 persen karena curah hujan yang tinggi dari awal tahun,” jelasnya.
Ia memperkirakan, tahun ini cuma sekitar 4–5 ton vanili organik yang bisa dikirim ke pasar Amerika Serikat. Jumlah ini lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya. Awal tahun 2025, Mohir sempat mengirim 150 kilogram vanili organik sebelum aturan tarif tinggi diberlakukan.
Meski harus menghadapi tantangan tarif dan penurunan produksi, harga vanili organik di tingkat petani Lombok relatif stabil. Hal ini memberikan sedikit angin segar bagi para petani di tengah situasi perdagangan global yang kurang bersahabat ini.