Mediatani – Siapa yang tidak tahu makanan pokok di Indonesia? Nasi yang berasal dari padi memiliki jumlah produksi besar di banyak daerah. Beberapa provinsi bahkan tercatat sebagai daerah penghasil padi terbesar di Indonesia. Apa saja provinsi tersebut? Cari tahu di artikel ini, yuk!
Daerah Penghasil Padi Terbesar di Indonesia
Beras yang akan diolah menjadi nasi adalah makanan pokok di sebagian besar wilayah Indonesia. Karena itu, produksinya harus terus diusahakan agar selalu tersedia. Namun, apakah Sobat Mediatani tahu provinsi mana saja yang memproduksi padi dengan jumlah terbesar di Indonesia?
1. Jawa Timur
Daerah penghasil padi terbesar di Indonesia dipegang oleh Jawa Timur. Dengan luas panen sebesar 1.702.426 ha, padi diproduksi sebanyak 9,91 juta ton GKG.
2. Jawa Tengah
Daerah berikutnya ialah provinsi Jawa Tengah. Produksi padi dihasilkan sebesar 9,8 juta ton GKG dengan total luas panen 1.678.479 ha.
3. Jawa Barat
Kemudian, ada Jawa Barat sebagai daerah penghasil beras terbesar di Indonesia di posisi nomor tiga. Dengan luas panen sebesar 1.578.835 ha, produksi padinya adalah sebanyak 9,4 juta ton GKG.
4. Sulawesi Selatan
Di posisi empat ada Sulawesi Selatan. Produksi padinya ialah sebanyak 5,2 juta ton GKG dengan total luas panen sebesar 1.010.188 ha.
5. Sumatera Selatan
Sumatera Selatan menjadi daerah penghasil padi terbesar di Indonesia di urutan lima. Luas panennya sebesar 539.316 ha dengan produksi padi sebesar 2,5 juta ton GKG.
6. Lampung
Provinsi selanjutnya adalah Lampung. Dengan total luas panen sebesar 464.103 ha, produksi padinya adalah sebesar 2,5 juta ton GKG.
7. Sumatera Utara
Daerah penghasil padi terbesar di Indonesia adalah Sumatera Utara. Produksi padi provinsi ini adalah sebanyak 2,1 juta ton GKG dengan luas panen sebesar 413.141 ha.
8. Aceh
Aceh menjadi provinsi dengan produksi padi terbesar nomor delapan. Dengan luas panen sebesar 310.012 ha, padi diproduksi sebanyak 1,7 juta ton GKG.
9. Banten
Berikutnya, daerah penghasil padi terbesar di Indonesia pada posisi sembilan adalah Banten. Produksi padi mencapai 1,6 juta ton GKG dengan luas panen sebesar 303.731 ha.
10. Nusa Tenggara Barat
Posisi sepuluh ditempati oleh Nusa Tenggara Barat. Dengan luas panen sebesar 272.190 ha, produksi padinya adalah sebesar 1,4 juta ton GKG.
Usaha dalam Mempertahankan Produksi Padi
Menilik dari Angka Sementara produksi padi rilisan Badan Pusat Statistik (BPS), dapat dilihat bahwa Jawa Timur menjadi provinsi penghasil padi terbesar di Indonesia pada urutan pertama dengan total 9,91 juta ton GKG, di mana provinsi ini juga menduduki posisi pertama di tahun 2020.
Pada saat itu, Jawa Timur juga memegang nomor satu dengan total produksi 9,94 juta ton GKG dan luas panen sebesar 1,75 juta ha. Disusul beberapa provinsi lain, Jawa Timur terbukti mampu mempertahankan posisi dalam dua tahun berturut-turut.
Melihat lebih dalam lagi, ada sepuluh daerah di provinsi ini yang tercatat sebagai penyumbang terbesar dalam produksi padinya, yaitu:
- Ngawi, memproduksi 804,82 ribu ton GKG.
- Lamongan, memproduksi 804,82 ribu ton GKG.
- Bojonegoro, memproduksi 690,08 ribu ton GKG.
- Jember, memproduksi 620,34 ribu ton GKG.
- Banyuwangi, memproduksi 521,43 ribu ton GKG.
- Tuban, memproduksi 488,66 ribu ton GKG.
- Madiun, memproduksi 464,93 ribu ton GKG.
- Nganjuk, memproduksi 437,62 ribu ton GKG.
- Ponorogo, memproduksi 416,10 ribu ton GKG.
- Gresik, memproduksi 375,06 ribu ton GKG.
Kemudian, dalam mempertahankan produksi padi agar dapat terus optimal, terdapat beberapa upaya yang dapat dilaksanakan, yakni sebagai berikut:
- Mengoptimalkan semua lahan pertanian di Jawa Timur;
- Menjaga agar para petani terus produktif dengan cara menyalurkan bantuan sarana dan prasarana pertanian, seperti pemberian benih dan saprodi;
- Melakukan pemantauan dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim serta serangan OPT;
- Memanfaatkan penggunaan teknologi benih dan teknologi mekanisasi.
Dapat disimpulkan bahwa daerah penghasil padi terbesar di Indonesia dipegang oleh Jawa Timur. Terdapat sepuluh daerah penyumbang produksi terbesar di provinsi ini dan sejumlah cara terus dilakukan agar produksi padi tetap optimal tiap tahunnya.