7 Tanaman yang Sering Digunakan sebagai Bahan Parfum, Semuanya Ada di Indonesia

  • Bagikan
Ilustrasi: parfum dengan bahan utama wangi tanaman

Mediatani – Apakah Sobat Mediatani sedang membutuhkan varian aroma baru untuk dijadikan sebagai parfum? Jika iya, Sobat Mediatani telah berada pada artikel yang tepat. Saat ini, parfum yang beraroma alam banyak diincar oleh konsumen. Lalu, apa saja tanaman yang digunakan sebagai parfum?

Alam telah memberikan banyak manfaat untuk manusia. Tumbuhan yang ada di bumi tidak hanya bisa digunakan untuk makanan atau obat saja, melainkan untuk menghasilkan aroma yang sedap. Pastinya, tanaman tersebut tidak akan sulit untuk dijumpai di Indonesia karena dijual bebas di berbagai pusat perbelanjaan.

Tanaman yang Digunakan sebagai Parfum

Berikut adalah jenis-jenis tanaman yang umumnya digunakan sebagai bahan utama pembuatan parfum:

1. Cengkeh

Cengkeh

Cengkeh merupakan bahan dasar parfum yang asalnya dari wilayah Maluku. Tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang hingga di ketinggian 30 meter. Minyak yang dihasilkan dari bunga cengkehnya disebut dengan clove oil. Ada dua jenis clove oil, yakni clove leaf oil dan clove steam oil.

Clove leaf oil didapatkan dari sulingan daun cengkeh, sedangkan clove stem oil didapatkan dari gagang cengkeh. Minyak tersebut memiliki kandungan eugenol asetat, caryophyllene, dan eugenol yang sering digunakan sebagai bahan dasar parfum atau minyak wangi.

2. Cendana

Kayu cendana

Wangi cendana atau sandalwood merupakan pohon besar yang mampu tumbuh hingga mencapai 12 – 15 meter. Pohon ini banyak dijumpai di kawasan beriklim tropis atau beriklim kering, seperti di Sulawesi Selatan atau Nusa Tenggara Timur.

Bagian dari jantung kayu ini digunakan untuk bahan dasar minyak wangi. Jantung kayu pada pohon cenderung memiliki karakteristik berupa warnanya kuning dan aromanya harum. Jantung kayu ini selanjutnya akan disuling dan diraih minyak atsirinya.

3. Mawar

Mawar

Mawar adalah bunga cantik yang terkenal dengan aromanya yang begitu khas. Bunga ini terdiri dari banyak variasi warna, seperti merah, putih, pink, kuning, dan masih banyak lagi. Jika dilihat dari sejarah, bunga mawar awalnya dibudidayakan di daerah Cina, lalu menyebar ke berbagai wilayah di dunia.

Bunga mawar kerap dijadikan sebagai bahan utama dalam pembuatan parfum, tepatnya pada bagian minyak atsiri ekstrak kelopaknya. Dari satu kilogram kelopak bunga mawar mampu menghasilkan setidaknya satu kilogram minyak.

4. Bunga Sedap Malam

Bunga sedap malam

Polynthes tuberose atau yang lebih dikenal sebagai bunga sedap malam merupakan bunga harum yang asalnya dari Meksiko. Tanaman yang digunakan sebagai parfum ini termasuk ke dalam family Amaryilidaceae.

Karakteristiknya yaitu mempunyai akar tunggal dan tinggi batangnya dapat mencapai 1,8 meter. Selain itu, bunga ini mempunyai warna yang cantik karena putih dan bersih. Nama sedap malam itu sendiri diambil karena bunga ini dapat mengeluarkan bau semerbak harum saat malam hari.

Umumnya, pada bagian inilah minyak atsirinya diambil sebagai bahan utama parfum ataupun kosmetik. Jadi, bunganya akan diekstrak untuk diraih sari minyak atsirinya.

Beberapa kandungan yang terdapat dalam minyak bunga ini di yaitu , benzyl benzoate, methyl anthranilate, benzoil acid, methyl salicylate, benzyl benzoate, methyl benzoate , dan ketone. Minyak ini umumnya digunakan sebagai parfum dengan tipe oriental karena wanginya begitu kuat.

5. Kayu Manis

Kayu manis

Tumbuhan kayu manis memiliki bentuk pohon yang tingginya dapat mencapai lebih dari 15 meter, sedangkan diameter kayunya dapat mencapai 30 cm. Tanaman yang memiliki nama latin Cinnamomum verum ini dapat mengeluarkan aroma yang begitu tajam.

Tanaman ini asalnya dari negara Sri Lanka dan saat ini telah menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Minyak yang diciptakan dari kayu manis lazimnya disebut sebagai cinnamon bark oil. Minyak ini didapatkan dari hasil sulingan serbuk kulit yang telah mengering.

Minyak atsiri yang terdapat pada kayu manis juga bisa diambil dari bagian daunnya, namun tentu saja hasilnya tidak sebaik dari kulit kayunya.

6. Melati

Bunga melati

Jenis bunga yang sering dijadikan sebagai wewangian alami yang berikutnya adalah bunga melati. Tanaman yang tergolong sebagai genis jasminum ini memiliki setidaknya lebih dari 300 spesies. Melati dapat tumbuh hingga mencapai 15 meter dan tergolong sebagai jenis tumbuhan merambat.

Beberapa jenis melati yang umumnya diambil minyak atsirinya yaitu jasminum sambac, jasminum nitidum, J grandiflorum, dan J. Officinal. Selain digunakan sebagai parfum, minyak yang berasal dari bunga melati ini juga sering digunakan untuk bahan dasar pembuatan sabun.

7. Akar Wangi

Akar wangi

Akar wangi memiliki nama ilmiah sebagai Veteveria zizanioides dan termasuk golongan family gramineae. Tumbuhan akar wangi dinamakan demikian karena akarnya yang dapat mengeluarkan aroma wangi. Bau wangi ini disebabkan karena adanya muatan minyak atsiri pada bagian akarnya.

Oleh karena itu, tidak heran jika tanaman akar rumput termasuk golongan tanaman yang menghasilkan minyak atsiri. Akar dari tumbuhan ini begitu kuat dan memiliki banyak cabang.

Sehingga, saat hujan turun, tanaman ini tetap mampu menahan diri dari serpihan tanah yang melonjak. Selain itu, akar tanaman ini juga membuatnya tidak mudah tercabut dari tanah.

Akar rumput mempunyai daun yang ukurannya panjang, bahkan dapat mencapai 100 cm. Daunnya berwarna hijau dan bertempur kaku. Sedangkan untuk bunganya sendiri berwarna hijau. Minyak yang berasal dari akar wangi ini umumnya dikenal dengan nama vetiver oil.

Ketujuh tanaman di atas merupakan bahan utama alami yang umumnya digunakan untuk menghasilkan produk wewangian. Tanaman yang digunakan sebagai parfum di atas tidak akan sulit ditemukan di berbagai daerah. Dengan memakai bahan-bahan di atas, bisnis parfum yang dijalankan Sobat Mediatani akan semakin bervariasi.

  • Bagikan