Mediatani – Menanam cabai memang gampang-gampang susah, ya. Beberapa hama dan kondisi lingkungan bisa memengaruhi pertumbuhan tanaman dan juga buah cabe itu sendiri. Terutama pada musim penghujan, yang mana tanaman cabai bisa mengalami rontok bunga dan busuk akar karena terlalu banyak terkena air hujan.
Untuk mengatasinya, berikut ini merupakan tips menanam cabai saat musim hujan yang dikutip mediatani.co, Sabtu (27/2/2021) dari situs kompas.com yang mengutip dari laman resmi Kementerian Pertanian RI, Jumat (26/2/2021).
1. Tinggikan bedengan
Jika kamu menanam cabai di halaman atau pekarangan rumah, buatlah gundukan tanah lebih tinggi daripada biasanya di sekitar pohon cabai milikmu. Karena genangan air pada parit-parit di sekitar tanaman akan mengakibatkan tanah menjadi terlalu lembab dan becek.
Pada kondisi seperti ini beberapa jenis penyakit padatanaman akan berkembang lebih cepat, terutama penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Penyebaran spora dari patogen antraknosa ialah melaui percikan air dan air bedengan yang menggenang sehingga menular melalui tanah dan percikan air.
2. Pengaturan pH tanah
Tingkat keasaman atau pH tanah itu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai. pH yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat atau kerdil.
Adapun pH ideal untuk tanaman cabai adalah antara 5,5 hingga 6,5. Lakukanlah pengecekan pH tanah pada saat melakukan pengolahan lahan. Jika pH-nya rendah, taburkan kapur dolomit atau kiserit secara merata dan biarkan tersiram hujan.
3. Kurangi pemberian pupuk nitrogen
Pada musim hujan, kandungan nitrogen bebas di udara itu sangatlah tinggi. Nitrogen sebenarnya sangat bagus untuk pertumbuhan daun dan pucuk batang tanaman. Namun kandungan nitrogen yang berlebihan dan belum diserap tanaman juga akan menyuburkan jamur patogen seperti antraknosa.
Maka dari itu, saat musim hujan, sebaiknya pupuk nitrogen seperti ZA an UREA tak dipakai. Gunakan pupuk NPK 15-15-15 sebagai pupuk dasar lalu ditambah dengan SP-36 dan KCL. Hal ini akan membuat perbandingan unsur Nitrogen akan menjadi lebih kecil.
4. Memanfaatkan jamur baik
Jamur seperti Trichoderma, Gliocladium, Mikoriza adalah jamur antagonis bagi jamur dan bakteri patogen sehingga bisa dimanfaatkan untuk melindungi tanaman cabe anda dimusim penghujan dari serangan berbagai jamur dan bakteri patogen.
Selain daripada itu, jamur Trichoderma dan Mikoriza juga begitu membantu dalam proses pengkomposan zat organik seperti pupuk dasar. Sehingga lebih mudah diserap akar tanaman.
5. Atur jarak tanaman
Jika kamu memiliki lebih dari satu pohon cabai atau menanam pohon cabai di sebelah tanaman lain, maka jangan lupa memberi jarak kira-kira 50 cm, atau bisa lebih, hingga 60-70 cm.
Hal ini berfungsi agar cahaya matahari bisa merata hingga ke bagian bawah tanaman. Dengan demikian, jamur dan bakteri akan mati. Selain itu, jarak pula bisa mencegah penularan penyakit antar tanaman.
6. Tutup tanah dengan plastik mulsa
Penggunaan plastik mulsa wajib dilakukan untuk menutup tumpukan tanah. Hal ini akan menjadi penghalang air hujan untuk langsung meresap total ke bedengan sehingga air hujan akan jatuh dan mengalir ke saluran irigasi yang sudah disiapkan.
Plastik mulsa pun bakal mengurangi terlalu banyak air pada akar yang memicu jamur dan akar busuk.
7. Menanam varietas cabai yang unggul
Kamu bisa loh mencari benih cabai yang berkualitas. Dari situ cobalah untuk memilih benih dari buah cabai yang kecil dan padat yang dipercaya lebih tahan terhadap patek atau antraknosa.
8. Penyemprotan kalsium dan kalium
Agar menambah daya tahan tanaman terhadap serangan patogen di musim penghujan maka gunakanlah pupuk khusus kalium dan kalsium. Namun perlu diingat bahwa ini sifatnya hanya menyehatkan ya, bukan berarti bisa benar-benar membuat tanaman bebas pathek.
Jangan lupa juga untuk lebih memperhatikan tanaman cabai di musim penghujan, sehinggga jika ada penyakit atau hama yang menyerang, kamu bisa mengatasinya sebelum menjadi lebih parah. (*)