Agar Sukses Beternak Kerbau, Kenali Berbagai Penyakit Ini dan Cara Mengatasinya

  • Bagikan
Kerbau yang diternakkan di Tapanuli Tengah

Mediatani – Adakah dari Sobat Mediatani yang ternak kerbau? Lantas pernahkah kerbau tersebut mengalami penyakit tertentu? Kerbau memang memiliki resiko terserang penyakit tertentu. Karena itu, artikel ini akan membahas terkait penyakit kerbau dan pengobatannya tersebut untuk menambah referensi Sobat Mediatani yang beternak kerbau.

Penyakit khusus yang menyerang kerbau ini bisa jadi penyebab tidak bisanya kerbau bertumbuh kembang dengan baik. Secara umum dikenal ada 4 jenis penyakit yang dimaksud. Apa saja penyakit tersebut? Mari simak penjelasan terkait penyakit dan pengobatan terhadap kerbau ini.

Ini Dia Penyakit Kerbau dan Pengobatannya

Sobat Mediatani tentu sudah sedikit lebih tahu bahwa hewan kerbau pun punya resiko atau berpotensi terserang penyakit tertentu. Dari sedikit penjelasan di atas, telah dikatakan bahwa setidaknya ada 4 jenis penyakit umum yang dikenal menyerang hewan kerbau.

Meskipun keempat jenis penyakit ini bisa membuat terjadinya kematian kerbau, namun tenang saja karena ada pengobatan dan pencegahan yang bisa dilakukan. Untuk Sobat Mediatani yang tengah memelihara kerbau, berikut ini beberapa penyakit kerbau dan pengobatannya yang harus dipahami:

1. Penyakit Surra

Penyakit pertama yang sering menyerang kerbau adalah penyakit Surra. Penyakit jenis ini dikenal dengan istilah lalat penghisap darah. Hal ini karena pada dasarnya virus yang menyebabkan penyakit ini asalnya dari lalat penghisap darah.

Virus yang dimaksud disini adalah Protozoa Trypanosoma Evansi. Penyakit Surra ini menimbulkan beberapa gejala yang dialami oleh kerbau. Beberapa diantara gejalanya adalah:

  • Demam tinggi.
  • Tubuh kerbau jadi lemah dan lesu. Nafas kerbau juga jadi sesak.
  • Terjadi pembengkakan pada beberapa bagian tubuh. Bagian tubuh yang kerap mengalami bengkak adalah leher hingga dada. Kemudian bagian bawah perut juga hingga scrotum.
  • Kerbau jadi kerap berputar-putar sendiri.

Untuk mengatasi penyakit Surra ini, mula-mula kerbau yang sakit harus dipisahkan dengan kerbau yang sehat. Kemudian lakukan pembersihan menyeluruh pada kandang hingga peralatan ternak kerbau yang kerap digunakan.

Selanjutnya, siapkan obat semprot yang khusus digunakan untuk membasmi lalat penghisap darah. Obat yang dimaksud tak lain adalah nagonal. Gunakan nagonal dengan kadar 3 gr dalam 30 CC aquadest.

2. Limpa atau Anthrax

Penyakit ini sering dikenal dengan radang limpa atau Anthrax. Penyakit ini disebabkan oleh adanya kuman. Kuman yang dimaksud tak lain adalah kuman bacillus anthracis. Penyakit kerbau yang satu ini sudah sejak lama muncul di Indonesia. Diantara gejala umumnya adalah:

  • Kerbau bisa mengalami demam tinggi hingga bisa mencapai 42°C.
  • Fungsi organ pernapasan kerbau jadi terganggu, hingga kerbau jadi merasa sesak saat bernafas.
  • Penyakit ini utamanya memang menyerang bagian limpa. Sehingga bagian limpa akan mengalami pembengkakan hingga limpa menjadi rapuh.
  • Kerbau akan mengalami pendarahan pada beberapa organ tubuh yang berlubang, seperti hidung, mulut, telinga, hingga anus.
  • Terjadi kematian kerbau secara mendadak.

Tak perlu terlalu khawatir, penyakit limpa ini bisa diobati dengan obat khusus yang tepat. Obat yang biasa digunakan adalah anti serum Anthrax dengan kadar 100 hingga 200cc.

Selain itu, Sobat Mediatani juga harus memberikan antibiotik jenis penisilin terramisin dan juga silfat thiazole.

3. Cacing Hati

Seperti namanya, penyakit ini disebabkan karena adanya cacing sejenis Trematoda Fasciola Gigantica. Cacing hati ini bisa mengkontaminasi rumput dan air yang menjadi konsumsi kerbau sehari-harinya.

Jika sudah terkontaminasi, maka kerbau yang mengonsumsinya juga akan terkena juga. Gejala yang umumnya muncul jika kerbau sudah terkena cacing hati ini adalah seperti produksi kerbau yang turun dan mencret hingga lemah dan kurus.

Gejala ini tidak hanya menyerang induk kerbau, bahkan anak kerbau pun bisa mendapat gejala. Pertumbuhan anak kerbau bisa menjadi lebih lambat karena adanya cacing hati ini.

Penularan induk ke anak kerbau ini bisa melalui air susunya. Beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengobati cacing hati ini adalah:

  • Menggerus jambu muda, lalu dicekokan pada kerbau yang terserang cacing hati.
  • Gunakan obat dovenix yang bahan aktifnya terdapat introsinil, dengan dosis 10gr/kg. Berikan obat ini dengan cara menyuntikkannya pada bagian bawah kulit karbon tetraklorida. Dosis yang dianjurkan adalah 1 hingga 5 ml/ekor.
  • Cara ketiga adalah dengan menggunakan tembakau dengan kadar 3 liter. Kemudian beri campuran terusi dengan kadar 3 gram. Tambahkan air hingga 2 liter. Racikan ini diminumkan pada kerbau dengan dosis 30 hingga 50 mm.

4. Penyakit Mulut dan Kuku

Selanjutnya ada penyakit mulut dan kuku. Penyebab utama penyakit ini adalah virus yang bernama Apthae Epizootica. Saat terserang penyakit ini, kerbau akan bereaksi dengan gejala:

  • Keluarnya air liur secara terus menerus pada kerbau. Selain itu akan muncul keropeng dan lempuh-lempuh pada bagian mulut, lidah dan juga puting susu kerbau.
  • Badan kerbau jadi lemah dan lesu, sehingga sering berbaring bahkan susah untuk bangun.
  • Muncul luka pada kaki, hingga kerbau jadi pincang saat berjalan.
  • Kerbau mengalami demam hingga nafsu makannya turun.
  • Produksi susu dan daging kerbau jadi menurun, baik kualitas maupun kuantitas.

Pengobatan yang biasa digunakan untuk mengatasi penyakit ini adalah dengan memberikan vaksinasi pada kerbau yang sakit. Selain itu, gizi kerbau juga harus dipenuhi dengan baik. Pisahkan juga kerbau yang sakit dengan sehat.

**

Empat penyakit kerbau dan pengobatannya tersebut adalah hal yang mungkin biasa dialami oleh para peternak kerbau. Meski begitu, penyakit di atas tidak bisa dibiarkan begitu saja. Segera kenali gejala dan lakukan tindakan yang tepat untuk mengobati penyakit tersebut.

Jika tidak segera diatasi, penyakit tersebut bisa menyebabkan kematian kerbau, hingga Sobat Mediatani sendirilah yang akan rugi.

  • Bagikan