Bapeltan Jambi Gelar Pelatihan Budidaya Buah Naga Secara Online

  • Bagikan
Petani buah naga

Mediatani – Merebaknya COVID-19 tidak membuat Kementerian Pertanian kehilangan akal dalam dalam mengembangkan sumber daya manusia pertanian melalui pelatihan. Kendati pelatihan konvensional ditunda untuk sementara waktu, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melalui Pusat Pelatihan Pertanian memiliki terobosan baru lewat pembelajaran daring (online).

Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi menggelar pelatihan budidaya bibit buah naga dengan teknik stek melalui pembelajaran daring “E-learning Puslatan”.

E-learning Puslatan merupakan suatu sistem pelatihan dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar yang ruang lingkupnya meliputi peternakan, pertanian, Informasi Teknologi (IT) pertanian, alat mesin pertanian dan manajemen pertanian dimana konsep pembelajarannya disusun oleh widyaiswara yang handal di lingkup UPT Pusat Pelatihan Pertanian yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kegiatan yang digelar dibuka oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Bustanul Arifin Cahya, Rabu, mendapat respon dengan keikutsertaan peserta e-learning yang cukup banyak.

Peserta yang berjumlah 300 orang dari dua sesi ini rata-rata berasal dari praktisi dan pelaku pertanian yang betul-betul ingin belajar budidaya tanaman buah naga secara vegetatif.

“Terima kasih kami ucapkan kepada Bapeltan Jambi yang berusaha menampilkan yang terbaik, pelatihan online ini akan dijadwalkan rutin setiap Selasa dan Kamis dengan topik yang menarik dan ter-update yang dilaksanakan dalam dua sesi per harinya,” kata Bustanul.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta kepada setiap Unit Pelaksana Teknis di lingkup BPPSDMP agar tetap melaksanakan pelatihan dengan memperhatikan protokoler pencegahan wabah COVID-19.

“Pelatihan harus tetap berjalan tetapi dengan memanfaatkan online system melalui e-learning juga melalui Agriculture War Room (AWR) Kementan,” tegas Mentan dalam sambutan tertulisnya.

Desain pelatihan seperti ini tak terlepas dari hasil kreasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP). Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menyatakan, adanya pandemi COVID-9 ini tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti.

Melalui 3 pilar penyuluhan, pelatihan dan pendidikan kami terus optimalkan SDM pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas bahkan ekspor.

“Petani tetap bekerja dan tetap tanam, penyuluh pertanian tetap beraktivitas dalam gerakan Kostratani melalui online system, dosen dan widyaiswara tetap memberikan pengajaran dan pelatihan melalui metode E-learning. Poktan dan Gapoktan tetap diberdayakan,” kata Dedi.

  • Bagikan