Mediatani – Saat ini merawat tanaman menjadi lebih mudah dengan adanya menanam tanaman dengan pot. Namun, apakah hal ini berlaku pada tanaman buah?
Menanam buah dalam pot tentunya bukan lagi sesuatu yang asing di kalangan pekebun. Cukup menanam bibit buah dengan baik dan perawatan yang tepat, hasil panen buah sudah bisa kamu nikmati.
Salah satu buah yang juga bisa ditanam dalam pot adalah kelengkeng. Jika kamu berminat untuk menanamnya dalam pot di halaman rumahmu, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan agar pohon kelengkengmu dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah.
Lalu, bagaimana cara menanam kelengkeng dalam pot yang tepat? Berikut beberapa langkahnya.
Tentukan Jenis Bibitnya
Tanaman kelengkeng yang ditanam di dalam pot memiliki kelebihan, yaitu kamu dapat mengendalikan pertumbuhan tingginya. Hal ini dapat memudahkan kamu merawat tanaman kelengkeng dan juga memudahkan saat panennya.
Dalam proses budidaya tanaman kelengkeng di dalam pot, pemilihan bibit merupakan hal dasar agar kelengkeng dapat tumbuh dengan baik.
Ada beberapa jenis tanaman kelengkeng dari dataran rendah hingga dataran tinggi yang bisa menjadi pilihanmu.
Kelengkeng dataran rendah antara lain kelengkeng merah, kelengkeng hawar, kelengkeng matalada, kelengkeng pingpong, kelengkeng diamond kelengkeng aroma durian, kelengkeng satu jari.
Sedangkan kelengkeng dataran tinggi yang terdiri dari kelengkeng itoh, kelengkeng kristal, kelengkeng new kristal, kelengkeng kinglong, kelengkeng giant.
Jika sudah menentukan jenis kelengkeng apa yang akan kamu tanam, sebaiknya carilah bibit akolasi yang cocok ditanam dalam pot dan panennya pun lebih cepat dari bibit yang ditanam dari biji.
Bahkan lebih bagus lagi jika kamu mendapatkan bibit dari hasil cangkokan, karena waktu yang dibutuhkan untuk berbuah hanya satu tahun. Selain itu, hasil bibit cangkokan memiliki pohon yang lebih kecil dan tidak terlalu tinggi.
Pemilihan pot
Jika memilih pot untuk tanaman hias dilihat dari nilai estetikanya, maka pot untuk tanaman kelengkeng harus dilihat dari ketahanan dan kualitasnya untuk jangka panjang. Hal ini bertujuan agar pot dapat bertahan hingga tanaman tumbuh besar.
Ada beberapa jenis pot yang bisa kamu gunakan, seperti drum, planter bag, atau semen cor. Semakin tinggi bibit yang kamu pilih akan menghasilkan kelengkeng yang tinggi, sehingga dianjurkan menggunakan pot yang memiliki kedalaman yang cukup dan diameter yang lebih besar.
Misalnya kelengkeng yang akan tumbuh setinggi 30 hingga 40 cm, bisa menggunakan pot yang memiliki diameter 40 hingga 50 cm.
Media tanam
Media tanam yang bisa kamu gunakan untuk menanam kelengkeng dalam pot adalah campuran dari campuran tanah, pasir, sekam, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:2.
Sebaiknya gunakan pupuk kandang yang mengandung fosfor lebih banyak. Pupuk jenis ini bisa kamu dapatkan dari kotoran kambing dan domba.
Ingatlah untuk menggunakan styrofoam atau pecahan genteng yang diletakkan di dasar pot setinggi 4 hingga 5 cm untuk menghindari media tanah yang terlalu basah.
Penyiraman
Salah satu kekurangan menanam tanaman dalam pot adalah nutrisinya yang terbatas. Kamu bisa melakukan penyiraman sekali sehari jika cuaca normal dan dua kali sehari jika cuaca sangat terik.
Namun jika musim hujan, cukup siram tanaman hanya saat tanah kering dan hindari media tanam yang terlalu basah.
Agar dapat melakukan fotosintesis secara maksimal, sebaiknya tanaman terpapar sinar matahari selama 5 jam dalam sehari. Lakukan juga pemupukan selama 1 bulan sekali agar tanaman kelengkeng dapat tumbuh subur.
Saat bulan pertama gunakan kotoran kambing atau domba, dan di bulan berikutnya bisa menggunakan pupuk NPK mutiara 16-16-16. Selain itu, pemupukan juga bisa dilakukan dengan menggunakan zat perangsang untuk tumbuh.
Pemangkasan
Pemangkasan pada tanaman dilakukan dengan pola 1-3-9. Cabang utama yang dipertahankan satu saja dengan panjang 75-100 cm, sedangkan cabang primer dan cabang sekunder 3 dan 9 buah.
Agar pot kelengkeng memiliki bentuk kanopi yang kokoh, cabang primer dan sekunder sebaiknya memiliki panjang 30-50 cm.
Pemangkasan pada cabang sekunder akan menghasilkan tunas-tunas baru sebagai cabang tersier yang diiringi bunga-bunga majemuk yang akan menjadi buah.
Pemangkasan juga dilakukan pada cabang-cabang yang kering atau layu agar matahari dapat masuk merata sehingga tanaman bisa melakukan fotosintesis secara menyeluruh.
Perundukan
Perundukan dilakukan dengan menarik salah satu cabang sekunder yang sehat ke bawah dengan menggunakan kawat.
Sebaiknya tambahkan sabut kelapa di antara cabang dan kawat yang digunakan agar menghindari luka akibat goresan dari kawat. Biasanya bakal bunga akan muncul beberapa pekan setelah melakukan perundukan.
Penggantian media tanam
Media tanam pada kelengkeng harus diganti setiap enam bulan sekali. Tujuannya agar media tanam tidak mengeras.
Panen
Cara memanen kelengkeng yang benar adalah dengan cara memotong tangkainya. Hindari memetik buahnya saja agar dapat mempertahankan buah tetap banyak.
Selamat mencoba!