Benarkah Beras Shirataki Bagus untuk Diet? Ini Penjelasannya

  • Bagikan

Mediatani – Diet atau mengatur pola makan menjadi salah satu cara bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Biasanya, mereka yang menjalani program diet sangat memperhatikan asupan kalori harian mereka dan memilih untuk memakan hidangan yang rendah kalori.

Banyak dari mereka yang menjalani program diet menjatuhkan pilihannya pada beras shirataki. Namun benarkah beras ini dapat menjadi solusi untuk program diet?

Beras shirataki sering dimanfaatkan sebagai menu diet bukannya tanpa alasan. Beras ini terkenal akan kandungan seratnya yang tinggi dan memainkan peranan penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dan pencegahan penyakit.

Melansir dari Halodoc, beras shirataki sangat rendah karbohidrat, kalori, bebas kedelai, dan bebas gluten, sehingga dapat menjadi solusi untuk kalian yang punya alergi terhadap kedelai dan gluten.

Serat larut dalam beras shirataki berfungsi menyerap air dalam saluran pencernaan, memperlambat pencernaan yang menghasilkan perasaan kenyang dan kepuasan, sekaligus mengurangi penyerapan karbohidrat, lemak, dan kolesterol untuk mendukung penurunan berat badan yang sehat.

Walaupun dapat menimbulkan sensasi kenyang, namun beras shirataki tidak akan membuatmu merasa kembung, malah dengan memakan beras ini dapat membantumu mengatasi konstipasi dan diabetes.

Selain itu, keuntungan yang akan didapatkan jika pencernaan melambat yaitu penyerapan glukosa akan lebih mudah dilakukan, sehingga membuatnya bermanfaat bagi pengidap diabetes. Inilah yang membuat mengonsumsi beras shirataki juga dapat digunakan untuk membantu mengendalikan diabetes.

Namun jika kamu masih sulit untuk mendapatkan beras shirataki, kamu masih bisa menggunakan cara lain yang juga ampuh untuk program dietmu.

1. Mengonsumsi Protein, Lemak, dan Sayuran

Setiap makanan yang kamu makan sebaiknya mengandung sumber protein, lemak, dan sayuran rendah karbohidrat.

Lho, kok lemak? Inilah yang menjadi salah satu kekeliruan mereka yang menjalani program diet karena menghindari makanan berlemak. Padahal, sebaiknya makanan mengandung lemak tidak dihindari karena lemak sehat justru dibutuhkan oleh tubuh. Sumber lemak sehat bisa kamu dapatkan dari minyak zaitun, minyak kelapa, alpukat, dan mentega.

2. Olahraga Angkat Beban

Angkat beban setidaknya tiga kali sepekan efektif untuk menurunkan berat badan. Dengan mengangkat beban, kamu akan membakar banyak kalori dan mencegah metabolisme melambat yang menjadi efek samping umum dari penurunan berat badan.

Cobalah pergi ke gym tiga hingga empat kali seminggu untuk mengangkat beban atau membeli peralatan olah raga yang bisa kamu gunakan di rumah.

Namun jika mengangkat beban bukan pilihan olahraga yang kamu senangi, kamu dapat melakukan beberapa latihan kardio, seperti berjalan, jogging, berlari, bersepeda, atau berenang yang juga baik untuk menurunkan berat badan.

Idealnya kamu dapat kehilangan 2 hingga 4 kilogram berat badan pada pekan pertama melakukannya dan menurunkan berat badan secara konsisten setelahnya.

Jika kamu baru saja melakukan diet, penurunan berat badan bisa saja terjadi lebih cepat. Namun ingatlah, semakin cepat kamu mengalami penurunan, maka semakin cepat juga berat badan akan bertambah. Intinya adalah konsisten dan lakukan secara perlahan.

3. Bergerak aktif

Sudah menjadi rahasia umum jika olahraga selalu dikaitkan dengan penurunan berat badan. Jika melakukannya secara rutin, maka pembakaran kalori berlebih dapat dilakukan.

***

Bagi kamu yang sedang menjalani program diet, semangat ya! Ingatlah untuk tetap memperhatikan kesehatan tubuhmu alih-alih fokus pada penurunan berat badan. Jangan mudah tergoda dengan berbagai metode menurunkan berat badan dengan cepat, seperti diet ekstrim VLCD, sebab berisiko mengganggu kesehatan dan membuat berat badan mudah kembali naik.

 

  • Bagikan