Bripka Hamzah, Menjadi Polisi Sekaligus Petani

  • Bagikan
Sumber foto: Ragam.id

Mediatani – Mendengar kata Polisi, yang terpikir dalam benak adalah pekerjaannya dalam memberantas kejahatan dan bergelut dengan senjata. Namun, berbeda dengan Dg. Ngerang, selain memberantas kejahatan, rupanya beliau juga lihai dalam memberantas ‘hama’.

Bripka Hamzah atau yang sering disapa Dg. Ngerang adalah salah satu warga Bontoa Desa Lempangan Kec. Bajeng Kab. Gowa. Beliau lahir di Gowa pada tahun 1973 tepatnya 47 tahun silam. Bripka Hamzah adalah salah satu anggota kepolisian RI lulusan Diktuk Tamtama Brimob pada tahun 1993. Beliau memulai Dinasnya di Kepolisian pada unit Satwa K-9 Polda Sulawesi Selatan dari tahun 1993 hingga tahun ini (26 tahun).

Untuk mengisi waktu luangnya menunaikan tugas dan tanggungjawabnya sebagai salah satu aparat kepolisian, Bripka Hamzah memilih menjadi petani di kampung halamannya sendiri. Sekitar enam puluh are sawah yang dia kelola saat tidak bertugas memakai seragam kepolisian.

Bripka Hamzah atau yang sering disapa Dg. Ngerang oleh warga desa, memilih petani sebagai profesi lainnya karena untuk menambah penghasilan agar tercukupi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, bertani juga bisa bermanfaat untuk menjaga kebugaran fisik yang sangat berguna bagi setiap anggota Polri dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat. Terlebih lagi, ada rasa bahagia tersendiri bisa melihat hasil panen padi yang baik dari keringat sendiri.

“Sejak lima belas tahun terakhir sampai sekarang, saya bertani di sela – sela waktu lepas jaga, Hasil dari panen padi saya, disisihkan dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Selain itu, hasil dari panen di sawah bisa digunakan untuk bantu – bantu biaya pendidikan kedua anak saya yang sangat ini tengah menempuh pendidikan strata satunya di kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) dan yang kedua masig duduk dibangku sekolah menengah atas (SMA)”, ujar Bripka Hamzah.

Bripka Hamzah dikenal sebagai seorang polisi yang baik, ramah dan memang giat menyambung silaturahmi dengan masyarakat sekitarnya. Tidak hanya ulet sebagai anggota Polri, beliau juga cukup tekun mengelola sawahnya itu. Bahkan beliau yang turun langsung dalam menggarap sawahnya, mulai dari turun langsung menanam bibit padi, memupuk, mengairi sawah hingga memanen hasil panen padinya.

“Menurut kami, Pak Hamzah Dg. Ngerang adalah sosok polisi yang ramah, baik dan keunikannya diantara polisi – polisi yang kami kenal yaitu dia mengelola sawah seperti petani pada umumnya. Pak Hamzah menginpirasi kami sehingga hal tersebut menjadi pendorong kami sebagai petani untuk lebih giat lagi mengelola sawah kami seperti yang dilakukan oleh pak Hamzah Dg. Ngerang,” ujar Dg. Sa’bu salah satu warga sekitar yang juga adalah seorang petani.

Kegiatan bertani memang sangat banyak manfaatnya. Sehingga diharapkan tidak hanya yang berprofesi sebagai polisi saja yang berminat terjun ke sektor pertanian ini. Sejalan dengan itu, Bripka Hamzah Dg Ngerang juga mengharapkan hal yang sama. Bahwa anggota – anggota Polri lainnya dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk melakukan kegiatan – kegiatan positif produktif sebagai salah satu contoh yaitu kegiatan bertani karena secara pribadi mampu meningkatkan kebugaran fisik juga bisa membantu kebutuhan ekonomi keluarga.

Hasil panen padi yang didapatkan lumayan untuk kebutuhan sehari – hari dan juga untuk membantu biaya pendidikan kedua anaknya serta sebagian dari hasil panen padi disisihkan digunakan untuk biaya umroh ke tanah suci oleh istrinya yang Alhamdulillah telah berangkat tahun lalu, ujar Bripka Hamzah ditutup dengan senyuman.

  • Bagikan