Mediatani – Bupati Subang, H. Ruhimat menerima kunjungan sekaligus hasil survei lokasi dari Kepala Balai Penelitian Ternak di Bukit Nyomot, Kecamatan Serangpanjang, Sabtu (23/01/2021), lalu dilansir Senin (25/1/2021) dari situs Beritaaktualnews.com
Balai Penelitian Ternak berkedudukan di Kabupaten Bogor itu ialah merupakan bagian dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertanian RI yang meriset dan menghasilkan bibit ternak unggulan.
Dalam kesempatan itu Kepala Balai Penelitian Ternak Dr. Andi Baso Lompengeng Ishak S.Pt, MP merekomendasikan agar Subang bisa menjadi daerah percontohan untuk membudidayakan ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan).
Andi menuturkan bahwa, Bupati Subang pun menyambut baik hasil penelitian balai penelitian ternak dalam mengembangkan peternakan berbasis peternakan rakyat itu.
Dirinya pun mengaku ingin mencoba satu titik pembibitan ayam dan itik dilangkah awal, ujar Andi dikutip dari sumber yang sama.
“Apabila kelompok ternak berperan sebagai pembibit, maka hal itu menyebabkan kebutuhan masyarakat tidak mudah dikontrol oleh perusahaan besar. Apalagi ini sesuai arahan pak menteri dari pak presiden, dekatkanlah bibit unggul itu ke petani/peternak,” jelas Andi.
Di sisi lain, Kang Jimat sapaan akrab Bupati Subang menyambut baik atas apa yang kemudian ditawarkan oleh Balai Penelitian Ternak.
“Mari sama-sama kita bangun peternakan rakyat,” ujar Kag Jimat.
Dalam kesempatan itu juga, Kang Jimat menyebut rencananya terkait akan memanfaatan lahan yang tak terpakai agar menjadi lahan yang produktif atau sebagai lahan peternakan rakyat.
“Penerapan sistem yang cocok untuk Subang adalah sistem usaha tani konservasi pengembangan usaha pertanian tanpa merusak lingkungan dan mengajak agar semua pihak mendukung berbagai upaya pemerintah Kabupaten Subang dan mendorong pengembangan dan kemajuan peternakan rakyat di Subang,” ujar Kang Jimat.
Sementara itu, dilansir dari situs kontan.co.id Platform crowdfunding, TaniFund telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp 89,2 miliar melalui 243 proyek dalam bidang pangan dan agrikultur.
Hal ini tentunya mendorong peningkatan produksi 2.500 petani binaan hingga mencapai 20%.
“Tidak hanya itu, semangat TaniFund dalam upaya meningkatkan inklusi keuangan terlihat pada peningkatan pendapatan petani binaannya secara umum sebesar 25% dengan kepemilikan rekening bank mencapai angka 100%,” kata Pamitra Wineka, Presiden TaniHub Group dilansir kontan.co.id dalam keterangan resminya, minggu lalu.
Guna menjaga kualitas produknya, unit pemrosesan dan pengemasan milik TaniHub Group yang berlokasi di Malang juga beroperasi pada tahun 2020.
Unit usaha itu diharapkan dapat melengkapi dan memaksimalkan rantai pasok dari berbagai fasilitas distribusi regional yang sebelumnya telah tersebar di lima kota, yakni Bogor, Bandung, Kartasura, Surabaya, dan Denpasar.
“Kami tetap akan meningkatkan usaha dan peran kami bagi pertanian di Indonesia. walau mungkin tahun 2021 juga akan memiliki tantangannya sendiri,” ujar Pamitra.
Sebagai langkah awal memperkuat komitmen tersebut dalam memajukan pertanian negeri, TaniHub Group bakal melakukan berbagai langkah percepatan, mulai dari digitalisasi ekosistem, otomatisasi proses rantai pasok, penambahan jumlah petani yang terdampak, hingga peningkatan pengukuran dampak sosial.
TaniHub Group sendiri sudah mencatatkan pertumbuhan bisnis sebesar 639% secara yoy pada tahun lalu. Salah satu strateginya yakni dengan memaksimalkan pertumbuhan melalui kecepatan dan ketepatan langkah TaniHub Group dalam menyiasati pandemi Covid-19.
Prestasi TaniHub Group juga ditopang oleh inovasi-inovasi yang difokuskan untuk ketiga unit bisnis yaitu TaniHub sebagai platform e-commerce untuk produk pangan dan pertanian, TaniFund sebagai platform fintech permodalan bagi mitra dan petani, dan TaniSupply sebagai unit yang terus memperbaiki rantai pasok pada sektor pertanian.
“Apa yang sudah dilakukan selama 2020 ini sejalan dengan pencapaian tingkat kepuasan pelanggan yang mencapai lebih dari 95%, dengan pelayanan pengantaran pesanan pada hari yang sama lebih dari 90%,” kata dia. (*)