Cara Menerapkan Biosekuriti di Tambak Udang yang Sesuai SNI

  • Bagikan
Ilustrasi: Tambak udang dengan penerapan biosecurity

Mediatani – Ada istilah “mencegah lebih baik dari pada mengobati”, peribahasa ini tampaknya relevan digunakan dalam berbagai hal, khususnya tambak udang. Menerapkan biosecurity pada tambak udang akan meminimalkan risiko kerugian. Bagaimana cara menerapkan biosekuriti di tambak udang?

Biosecurity merupakan salah satu solusi yang digunakan untuk mencegah introduksi penyakit dalam suatu tempat. Cakupan penggunaan Biosecurity bisa dikatakan beragam, mulai dari kolam atau tambak, farm, hamparan wilayah, sampai dengan teritorial suatu negara.

Cara Menerapkan Biosekuriti di Tambak Udang Sesuai Prosedur SNI

Perlu Sobat Mediatani ketahui, prosedur penggunaan biosecurity sebenarnya sudah tercantum dalam SNI dengan pilihan metode yang tepat dan sesuai. Dengan menggunakan biosecurity, maka kegiatan pencegahan penyakit udang mulai dari pemeliharaan sampai pembesaran bisa berjalan dengan baik.

1. Melakukan Persiapan Tambak

  • Langkah pertama, silahkan pasang Bird Scaring Device (BSD) yang umumnya terbuat dari benang D-9 PE yang terikat tiang. Kemudian pasang Crab Protecting Device (CPD) yang biasanya terbuat dari plastik.
  • Tambak dikeringkan terlebih dahulu hingga mencapai nilai ORP (Organic Residu Potential) minimal 50 mV. Proses pengeringan tambak biasanya berjalan selama kurang lebih 10 hari.
  • Tahapan selanjutnya, lakukan sterilisasi untuk meminimalkan munculnya organisme bentik yang berpotensi membawa patogen berbahaya.
  • Lakukan pengapuran untuk menetralisir pH atau derajat keasaman tambak sekitar 5-7.

Cara menerapkan Biosekuriti di tambak udang yang tepat, jangan lupa untuk mengecek level muka air SO yang ada di bawah pipa elbow. Sedangkan untuk saluran SO 50 cm bisa diletakkan di bawah pipa elbow.

2. Persiapan Air

  • Silahkan pasang filter air ketika dipompa dari main inlet langsung ke reservoir ke petak pengendapan, lalu dibuang ke sub inlet. Ketika sudah sampai ke sub inlet, masukkan filter air ke petakan treatment menuju ke petakan tambak.
  • Gunakan lapisan filter 300 I dan 1000 i kemudian lakukan sterilisasi ganda ketika dilakukan penyemprotan desinfektan sebanyak 2-3 ppm pondfos. Jarak melakukan sterilisasi pondfos pertama dan kedua sebaiknya dilakukan dalam jangka waktu 3 hari.

Penerapan Biosekuriti di tambak udang juga perlu melakukan pada tahap seleksi benur. Sobat Mediatani bisa seleksi benur yang mencakup penerapan Biosecurity ketika benur sudah ditebar.

3. Tahapan Budidaya

  • Gunakan alat sanitasi pada bagian tangan dan kaki, kemudian cuci bersih bagian tangan menggunakan sabun antiseptic dan air bersih. Sedangkan untuk sanitasi kaki bisa menggunakan Kalium Permanganat (KMNO4) dengan dosis 70 ppm.
  • Menggunakan peralatan secara bergantian adalah salah satu hal yang menyebabkan terbawanya patogen. Oleh sebab itu, sebaiknya lakukan sanitasi peralatan tambak secara rutin untuk menjamin kebersihan tenaga kerja dan produksi udang.

4. Panen Darurat

  • Jika muncul penyakit pada salah satu tambak, maka segera lakukan pengisolasian agar penyakit tidak menular ke tambak lainnya.
  • Cara menerapkan Biosekuriti di tambak udang pada tahap panen darurat bisa menggunakan dosing KMNO4. Gantungkan KMNO4 pada bagian pipa pembuangan dengan dosis sebanyak 10 ppm.
  • Beri KMO4 kurang lebih sebanyak 5 ppm pada sekitar sub road. Jika proses panen sudah selesai, segera beri desinfektan pada sub outlet agar bibit penyakitnya tidak mencemari lingkungan.
  • Segera kubur atau bakar bangkai udang yang terinfeksi penyakit agar tidak menular pada udang lainnya.

**

Munculnya sebuah penyakit pada tambak udang merupakan hal yang kerap terjadi. Dari 100% populasi udang, sering ada IMNV yang menyerang. Oleh sebab itu, Sobat Mediatani yang memiliki tambak udang perlu memahami dengan baik cara menerapkan Biosekuriti di tambak udang.

  • Bagikan