Sejak dahulu manusia telah mengolah tanah dan memanfaatkannya untuk proses pertanian. Sejak 7000 tahun lalu, manusia memanfaatkan tenaga hewan untuk membajak sawah agar tanah lebih mudah diolah dan menjadi subur. Makna pengolahan tanah tentunya beragam, dapat berarti memperbaiki struktur tanah atau memberantas gulma pada tanah sehingga struktur tanah sudah berubah. Memberantas gulma pada pengolahan tanah dapat memberikan kesuburan pada tanah.
Menurut Kepner, et al, 1972, tujuan khusus dari pengolahan tanah menggunakan mesin pengolah tanah yaitu dapat meningkatkan kecepatan dari infiltrasi yang berpengaruh pada turunnya run off. Dapat mematikan tanaman pengganggu, terciptanya struktur tanah untuk tempat benih yang akan ditanam dengan cara menggemburkan tanah terlebih dahulu, mengurangi erosi yang terjadi pada tanah, itulah beberapa tujuan khusus pengolahan tanah.
Proses pengolahan tanah tak hanya berfokus pada hasil tanaman, namun juga akan berkaitan pada hal lain seperti penanaman bibit, pemupukan, melindungi tanaman dan mengolah hasil panen. Proses diatas tentu akan memengaruhi hasil panen yang akan didapat. Proses pemupukan pada tanaman juga dapat mengurangi gulma pada tanah agar tanah semakin subur.
Jenis Mesin Pengolah Tanah yang Biasa Digunakan
Di Honan China lebih dari 2000 tahun telah ditemukan sebuah bajak dari besi. Awalnya bajak berukuran kecil berbentuk V dari plat besi dan ditarik dengan tangan yang dihubungkan pisau kayu dan pegangan. Pada abad pertama mulai memanfaatkan makhluk hidup seperti kerbau sebagai penarik peralatan untuk mengolah tanah. Lalu muncul alat yang disebut triple shared plow, plow and sow, dan garu.
Di Roma muncul pisau bajak besi sekitar 2000 tahun lalu seperti halnya dengan pisau coulter. Apabila tanah yang dibajak keras dan susah, maka manusia memanfaatkan sekelompok sapi jantan atau disebut dengan oxen untuk menarik pisau bajak besi. Pada saat itu belum ditemukan bajak dengan fungsi membalik tanah atau disebut juga bajak singkal. Berdasarkan kegunaannya, mesin pengolah tanah/bajak dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Bajak Piringan
Disk plow atau bajak piringan cocok digunakan bekerja pada tanah yang lengket, kering, tanah berbatu, tanah gambut, dan tanah berat yang ingin dibajak. Namun ada juga kelemahan dari jenis bajak ini yaitu bekas dari pembajakan tidak dapat menjadi rata dan rapi serta hasil pengolahan tanah akan berupa bongkahan tanah. Tentunya bajak ini tetap diminati oleh manusia pada zaman itu.
2. Bajak Putar
Rotary plow ini digunakan untuk tanah kering atau tanah basah. Cara mengatasi agar kepala pisau tidak lengket maka dapat mengurangi jumlah pisau atau mempercepat putaran rotor bajak. Untuk mencapai hasil penggemburan tanah yang lebih halus, sebaiknya mempercepat perputaran rotor meskipun menghabiskan lebih banyak daya. Untuk menghindari benda keras ketika proses pengolahan tanah, sebaiknya memberikan pengamanan pada slip mesinnya.
3. Bajak Singkal
Bajak singkal atau nama lain mold board plow merupakan jenis bajak tertua. Di tanah air sendiri jenis bajak ini telah banyak digunakan oleh petani dengan memanfaatkan tenaga kerbau atau sapi sebagai tenaga penarik bajak untuk pengolahan tanah. Telah banyak berkembang variasi rancangan bajak singkal yang telah disesuaikan dengan kondisi maupun tujuan penggunaanya. Tentunya memudahkan petani untuk mempermudah proses pembajakan.
Tahukah Anda bahwa bajak singkal memiliki beberapa bagian dengan fungsinya berbeda? Berikut bagian dari bajak singkal yaitu pisau bajak atau share, bagian ini digunakan untuk memotong tanah dengan horizontal. Bagian singkal atau moldboard, bagian ini berfungsi menghancurkan, mengangkat, serta membalik potongan tanah dengan pisau bajak. Dengan bentuknya yang melengkung maka ketika bergerak maju dan memotong tanah yang ikut terangkat keatas.
Terakhir ada penyestabil bajak atau land side yang berfungsi untuk mempertahankan gerakan bajak agar tetap maju dengan lurus. Untuk memotong dan membalikkan tanah dapat dilakukan dengan mengimbangi gaya penerima bajak ke arah samping. Kini seiring perkembangan zaman memanfaatkan mesin pengolah tanah dapat mempermudah para petani dalam melakukan aktivitas mereka.
Dengan memanfaatkan tenaga mesin tentunya penghematan waktu dapat dicapai dengan maksimal dan hasil panen yang didapat juga lebih unggul karena kesuburan tanah juga memengaruhi hasil panen para petani. Meminimalisir pengeluaran juga merupakan keuntungan yang akan di dapat dari penggunaan mesin di bidang pertanian. Petani tak perlu repot lagi membawa kerbau ke sawah untuk proses pengolahan tanah.